Timnas U-16 Dilarang Selebrasi Berlebihan Tiap Cetak Gol

19 September 2019 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia U-16 Ahmad Athallah melakukan seleberasi usai mencetak gol saat pertandingan laga kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Jakarta, Senin (16/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia U-16 Ahmad Athallah melakukan seleberasi usai mencetak gol saat pertandingan laga kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Jakarta, Senin (16/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Marselino Ferdinan menjadi bintang saat Timnas U-16 Indonesia menekuk Kepulauan Mariana Utara (KMU) 15-1 di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Pemain bernomor punggung 10 itu mencetak lima gol atau yang terbanyak di antara penggawa lain di laga kedua Kualifikasi Piala AFC U-16 2020.
ADVERTISEMENT
Menariknya, 'Garuda Asia' tak pernah selebrasi berlebihan meski berpesta gol. Pemandangan itu sudah muncul sejak pertandingan pertama ketika bertemu Filipina.
Ternyata, mencetak gol tanpa selebrasi sudah menjadi instruksi pelatih kepala Indonesia, Bima Sakti Tukiman. Sang nakhoda menegaskan tak perlu selebrasi berlebihan lantaran menghabiskan waktu.
“Sebelum pertandingan, saya sudah menyampaikan bikin gol saja, tapi tidak terlalu banyak selebrasi. Masalahnya, selebrasi menguras tenaga dan waktu juga. Ini akan berlaku di semua laga. Kami belajar dari Piala AFF U-16 2019 kemarin. Tidak perlu selebrasi datang ke kamera atau berlebihan. Yang penting kami fokus ke menit berikutnya,” tutur Bima.
Bima Sakti lebih memilih anak asuhnya tak menghabiskan waktu berselebrasi. Pasalnya, ia membutuhkan banyak gol.
ADVERTISEMENT
Pelatih timnas U-16 Bima Sakti. Foto: Ferry Adi/kumparan
“Seperti diketahui, selisih gol itu penting karena menjadi penilaian selain poin. Kalau terjadi sama poin, maka selisih gol yang dihitung berikutnya,” katanya.
Instruksi dari sang pelatih pun disadari Marselino. Ia mendukung perintah pelatih dan bekerja sama dengan seluruh pemain di lapangan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya.
“Saya bisa mencetak gol karena kerja keras tim serta dukungan suporter dan orang tua. Semua harus berperan mendukung perintah pelatih,” ujarnya.
“Ada Alexandro Felix yang sering mencetak assist atau Ahmad Athallah Araihan yang menciptakan empat gol di laga melawan KMU. Resa Aditya Nugraha juga berperan menjadi jembatan antara lini belakang dan depan walau tak mencetak gol,” ujar Marselino.
Indonesia sejauh ini masih memuncaki klasemen dengan poin enam dari dua laga. 'Garuda Asia' juga unggul dalam selisih gol (19-1) atas China (13-0) yang ada di peringkat kedua dengan poin sama.
ADVERTISEMENT