Timnas U-16 vs Vietnam: Main Sabar, Lebih Tajam Tuntaskan Peluang

24 September 2018 10:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker Timnas U-16, Amiruddin Bagus Alfikri, ketika melewati adangan dua pemain Iran U-16. (Foto: Adam Aidil/AFC)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Timnas U-16, Amiruddin Bagus Alfikri, ketika melewati adangan dua pemain Iran U-16. (Foto: Adam Aidil/AFC)
ADVERTISEMENT
Peluang besar kini digenggam Timnas Indonesia U-16 untuk menatap babak perempat final Piala Asia. Syaratnya, skuat ‘Garuda Asia’ harus mampu menggulung Vietnam U-16. Karena, tambahan tiga angka bakal menggaransi tempat Timnas U-16 di fase gugur.
ADVERTISEMENT
Laga Timnas U-16 vs Vietnam akan kembali berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin (24/9/2019) pukul 20:45 waktu setempat atau 19:45 WIB. Sebelumnya, stadion berkapasitas 87.411 tempat duduk itu menjadi saksi akan kejayaan Timnas U-16 saat mengandaskan tim tangguh Iran U-16 dengan skor 2-0.
Kini, mampukah David Maulana dan kolega meneruskan tren positif itu?
Kepercayaan diri tinggi tengah dirasakan seluruh penggawa Timnas U-16. Kemenangan atas Iran membuktikan bahwa mereka sudah mampu bersaing di tingkat Asia. Akan tetapi, perjalanan masih panjang. Konsistensi permainan Timnas U-16 akan diuji pada laga nanti.
Ya, ketika menghadapi Iran, Timnas U-16 mampu bermain dengan tenang. Mereka memainkan bola dari kaki ke kaki, memindahkannya dari satu sisi ke sisi lapangan lainnya dan dilengkapi dengan rapinya dalam organisasi permainan.
ADVERTISEMENT
Selama 90 menit, Timnas U-16 mencatatkan penguasaan bola sebsar 56:44% dengan tingkat akurasi passing menyentuh 75%. Hal itu tentu bisa menjadi modal untuk menghadapi Vietnam. Apalagi, pelatih Timnas U-16 Fakhri Husaini paham betul bagaimana cara main lawan.
“Itu salah satu cara kami main. Kami manfaatkan transisi positif dan ketika kehilangan bola harus merebutnya kembali. Juga kapan kami harus lakukan ball possession, kapan melakukan ball progression. Saya berharap apa yang telah diperlihatkan pemain saat melawan Iran kemarin bisa ditunjukkan kembali lawan Vietnam,” ujar Fakhri.
Pemain Iran U-16, Yasin Salmani, melakukan duel udara dengan pemain Timnas Indonesia U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/9). (Foto: Adam Aidil/2018 Asian Football Confederation (AFC))
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Iran U-16, Yasin Salmani, melakukan duel udara dengan pemain Timnas Indonesia U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/9). (Foto: Adam Aidil/2018 Asian Football Confederation (AFC))
Bermain sabar, salah satunya dengan tak terburu-buru melepas bola ke lini depan, mungkin akan mengacaukan skema main Vietnam. Pasalnya, tak ada pilihan lain bagi mereka selain meraih poin usai menelan kekalahan dari India U-16 pada laga perdana. Untuk itu, tak menutup kemungkinan Vietnam langsung menggebrak sejak menit awal untuk mencari gol cepat.
ADVERTISEMENT
Jika kondisinya demikian, barisan pertahanan Timnas U-16 harus menaruh konsentrasi penuh, terutama pada dua bek sayap. Karena, seperti yang diperlihatkan Vietnam kala bertemu di Piala AFF, mereka kerap kali mencecar barisan pertahanan Timnas U-16 lewat sisi sayap, yang diakhiri dengan umpan silang lambung atau datar.
Di lini belakang, Fakhri juga kemungkinan akan mengubah komposisi pemain. Posisi bek kiri tampaknya akan diisi oleh M. Salman yang akan bahu-membahu dengan pilar lainnya semacam Komang Teguh, Failah Nur Rahman, dan Amiruddin Bagas Arrizqi. Sementara, di bawah mistar gawang, Ernando Ari tetap menjadi pilihan utama.
Skuat Timnas Indonesia U-16 merayakan kemenangan atas Iran U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/9). (Foto: Dok. AFC)
zoom-in-whitePerbesar
Skuat Timnas Indonesia U-16 merayakan kemenangan atas Iran U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/9). (Foto: Dok. AFC)
Berubahnya komposisi tersebut tak lepas dari kemungkinan absennya M. Supriadi. Pada sesi latihan di 3K Sports Complex, Subang Jaya, kemarin, Supriadi berlatih terpisah dari rekan-rekannya. Untuk menggantikan posisinya jika benar-benar absen, Fakhri telah menyiapkan Yudha Febrian--yang berposisi asli sebagai bek kiri.
ADVERTISEMENT
Hilangnya Supriadi harus diakui berdampak signifikan bagi daya serang Timnas U-16. Pasalnya, ketika melawan Iran, winger kiri ini menjadi motor serangan, terutama dari sisi sayap. Ia bahkan telah menyumbangkan satu assist kepada Bagus Kahfi saat mencetak gol pertama ke gawang Iran.
Pengamatan kumparanBOLA, dalam simulasi latihan membangun serangan, komposisi M. Salman dan Yudha di sisi kiri terlihat cukup apik. Akan tetapi, tusukan-tusukan Yudha masih belum selihai Supriadi. Beberapa kali ia kerap terbentur ketika hendak merangsek ke kotak penalti. Hal itu terasa wajar mengingat karakteristik Yudha sangatlah berbeda dengan Supriadi.
Namun, Fakhri juga memiliki opsi lain yakni dengan menempatkan Hamsah Lestaluhu di sayap kiri. Tipikal permainan Hamsah yang lincah dan berani melakukan tusukan-tusukan tampaknya lebih cocok menggantikan Supriadi. Tak hanya itu, Hamsah juga memiliki umpan yang cukup akurat.
ADVERTISEMENT
Yang terpenting, siapa pun starting XI-nya, Timnas U-16 harus semakin tajam dalam menuntaskan peluang. Ketika melawan Iran, setidaknya dua peluang emas terbuang percuma. Belum lagi kesalahan dalam mengambil keputusan. Tercatat, ada 11 upaya ke gawang lawan yang dilepaskan Timnas U-16 dengan tujuh di antaranya tepat sasaran.
Fakhri juga menyadari hal itu. Karena itu, dalam sesi latihan kemarin, ia menggelar simulasi penyelesaian akhir. Barisan depan diminta untuk melakukan tendangan dari tegah kotak penalti dan dilanjutkan dengan umpan silang datar. Sesekali, umpan silang tersebut juga dikirimkan ke tiang jauh.
Jika mampu memperbaiki finisihing, maka peluang untuk kembali merengkuh tiga poin dipercaya bakal semakin besar. Jadi, bermain sabar dan lebih tajam dalam menuntaskan peluang bisa menjadi senjata andalan Timnas U-16 guna menggasak sekaligus memulangkan Vietnam.
ADVERTISEMENT