Timnas U-19: Latihan dan Bulan Ramadan bagi Aqil Savik

25 Mei 2018 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiper Timnas U-19, M. Aqil savik (Foto: Instagram: M.Aqil Savik)
zoom-in-whitePerbesar
Kiper Timnas U-19, M. Aqil savik (Foto: Instagram: M.Aqil Savik)
ADVERTISEMENT
Nama Muhammad Aqil Savik kini akrab di telinga penikmat Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19. Menjadi pilihan utama mengawal gawang 'Garuda Nusantara' sejak 12 September 2017 lalu, penggawa Persib Bandung ini perlahan bersinar kala berhasil mengantar Timnas U-19 merebut tempat ketiga pada ajang Piala AFF U-18 pada September 2017 silam.
ADVERTISEMENT
Dalam dua bulan ke depan, yakni 2 hingga 14 Juli 2018, di Sidoarjo, Jawa Timur, gelaran yang sama akan kembali digelar. Dan bisa jadi, ini akan menjadi kali kedua Aqil berpartisipasi, mengingat ia menjadi satu dari empat penjaga gawang yang dipanggil oleh pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, untuk melakoni pemusatan latihan nasional di Yogyakarta.
Nah, saat Aqil tak menjalani latihan, kumparanBola yang juga turut hadir di Yogyakarta, berkesempatan untuk mengobrol dengan pemilik tinggi badan 186 sentimeter ini. Dalam sebuah perbicangan singkat selepas salat zuhur, Aqil dengan ramah menerima ajakan obrolan kami di pelataran depan, tempat Timnas U-19 menginap selama karantina.
kumparanBola (k): Bagaimana menjalani pemusatan latihan selama bulan puasa?
Aqil Savik (AS): Menurut saya kesannya sangat senang, tentunya. Berkah dapat dari puasanya dapat dan (berkah) latihannya juga dapat.
ADVERTISEMENT
k: Kira-kira kendalanya apa saja?
AS: Kalau pas latihan di bulan puasa ini mungkin nahan haus doang. Mungkin agak sedikit capek, tapi saya harus (bisa) ngatasin (persoalan tadi).
k: Selain latihan apa saja kegiatannya?
AS: Paling kalau azan (waktu salat), palingan ke masjid, lalu mengaji. Lalu ada tambahan (latihan). Ya, paling exercise dikit, yang ringan-ringan saja.
k: Kalau di luar, kegiatan selain itu?
AS: Paling kayak menjaga kondisi tubuh saja, sit up, push up, atau nggak, kalau kiper, 'kan suka pakai roll (latihan penguat tangan) kayak gitu saja, sih.
Egy Maulana Vikri hadiri latihan Timnas U-19 (Foto: Resnu Dwi Andika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Egy Maulana Vikri hadiri latihan Timnas U-19 (Foto: Resnu Dwi Andika/kumparan)
Aqil sedikit agak tegang menjawab setiap pertanyaan kami. Meski posisi duduknya tak banyak berubah, ia tetap terlihat canggung. Maklum saja, kami mengajaknya ngobrol juga dengan sorotan kamera. Seakan berupaya menghilangkan canggungnya, Aqil beberapa kali menghela napasnya sembari menanti lontaran pertanyaan kami sebelum menjawab.
ADVERTISEMENT
Lalu, cerita tak melulu soal kegiatan sepak bola selama di Yogyakarta. Sebab, hampir sepanjang hari, pemilik nomor punggung 30 ini selalu berkutat dengan latihan yang sudah terjadwal.
Pada sore hari, misalnya. Mulai pukul 15:30 WIB, Aqil bersama Timnas U-19 harus sudah bertolak ke Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk berlatih. Tak jauh, memang, dari tempat Aqil menginap, sekira 500 meter.
Di lapangan, Aqil bersama Gianluca Pagliuca Rossy, Rakasurya Handika, dan Muhammad Riyandi digembleng latihan fisik maupun teknik oleh pelatih penjaga gawang Timnas U-19, Jarot Supriadi. Kegiatan itu berlangsung hampir selama 90 setiap harinya. Dan selepas itu, memang, Aqil bersama para pemain lain kemudian bisa kembali ke penginapan untuk berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
k: Ada menu khusus nggak waktu sahur atau berbuka?
AS: Kalau sahur saya paling minum banyak. Jaga-jaga takut dehidrasi nanti pas latihan, lalu kalau berbuka sudah disediain kurma karena sudah disediain.
k: Ada yang dikangenin, nggak? Kangen masakan rumah, misalnya?
AS: Nggak, juga, sih, tapi ya kalau di rumah (bedanya) 'kan bisa request ke orang tua. Sop buah, misalnya. Tetapi, di sini juga ada sama, ada sop buah.
k: Kalau sahur? Apa ada menu wajib?
AS: Nggak ada, sih, biasa aja.
Pemusatan Latihan Timnas U-19. (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko)
zoom-in-whitePerbesar
Pemusatan Latihan Timnas U-19. (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko)
Selepas kegiatan buka puasa aktivitas Aqil pun berlanjut melaksanakan ibadah salat maghrib, isya, dan juga tarawih. Dan selang dua hari sekali, selepas kegiatan rutin itu, menu tambahan latihan fisik pada malam hari mulai pukul 21:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB juga dijalani Aqil.
ADVERTISEMENT
Rutinitas lain yang juga dilakoninya selama pemusatan latihan adalah materi taktik di kelas pada siang harinya pukul 13:00 WIB. Materi untuk latihan yang akan diterapkan sore hari dilakukan di sebuah ruangan tepat di atas lokasi tempat kami berbincang.
k: Memangnya, tidak ada kelas hari ini?
AS: Nggak, nggak setiap hari juga soalnya. Sehari sebelum ini, sudah dikasih materi.
Obrolan kami pun seletika harus selesai karena Aqil harus pamit guna bersiap-siap melakoni sesi latihan. Cuaca Yogyakarta yang sedikit mendung di luar pelataran menuntun langkah Aqil kembali ke kamarnya seraya berpisah dengan kami.