Timnas U-19 Takluk 1-4 dari Jepang

25 Maret 2018 20:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia U-19 vs Jepang U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia U-19 vs Jepang U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Indonesia U-19 menghadapi Timnas Jepang U-19 pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (25/3/2018) pukul 18:30 WIB. Uji coba ini merupakan pertandingan internasional perdana pada 2018. Tak cuma perdana bagi tim, laga ini pun menjadi pertandingan internasional pertama Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U-19.
ADVERTISEMENT
Indonesia U-19 melakoni pertandingan dengan formasi dasar 4-2-3-1. Bima Sakti menempatkan Hanis Saghara sebagai ujung tombak yang ditopang oleh trio Feby Eka Putra, Egy Maulana Vikri, dan Saddil Ramdani. Walau demikian, saat dalam transisi menyerang, 'Garuda Nusantara' berubah formasi menjadi 4-1-3-1-1.
Sedangkan Jepang U-19 yang dilatih oleh Masanaga Kageyama juga memasuki pertandingan dengan formasi serupa, menugaskan Hori Kenta sebagai tumpuan serangan.
Sayangnya, Indonesia memetik hasil minor di pertandingan. Tak tanggung-tanggung, empat gol berhasil disarangkan ke gawang Indonesia. Keempat gol Jepang itu dicetak oleh Miyashiro Taisei (16', 49'), Yamada Kota (47'), dan Ando Mizuki (79').
Sesuai apa yang dijanjikan oleh pelatih Bima Sakti, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan langsung mempertontonkan kolektivitas tim sejak menit awal. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana apiknya 'Garuda Nusantara' melakukan build-up serangan dan bagaimana mereka mengantisipasi serangan.
ADVERTISEMENT
Kala bola dikuasai oleh Indonesia, operan demi operan dilakukan dengan penuh perhitungan untuk menyerang sektor kiri 'Samurai Biru' muda. Beberapa kali Feby Eka Putra, yang bertugas sebagai sayap kiri di laga ini, membuat anak-anak asuh Kageyama Masanaga kepayahan. Meski begitu, pergerakan Feby terlalu monoton.
Setelah ia berhasil mengecoh full-back kanan Jepang U-19, ia akan memberikan umpan silang kepada Hanis Saghara Putra, yang bertugas sebagai striker, dan umpan tersebut selalu gagal sampai ke kaki Hanis secara paripurna. Sementara, Ramdani tak bisa berbuat banyak sebagai sayap kanan.
Sementara untuk pertahanan pun, lini belakang Indonesia tampil begitu apik. Ketika bola direbut lawan, satu dua pemain Indonesia menekan pemain Jepang yang sedang menguasai bola selama beberapa detik. Sehingga, transisi dari menyerang ke bertahan bisa dilakukan Indonesia dengan apik.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, konsentrasi Indonesia sempat buyar pada menit ke-14. Ketika itu, para penggawa Indonesia terlalu fokus menjaga Ando Mizuki. Hal ini membuat Miyashiro Taisei bisa leluasa membuka ruang. Tak lama, Mizuki mengoper ke Taisei. Hanya melalui satu tembakan, gawang M. Aqil Savik berhasil di bobol di menit 16.
Beruntungnya, setelah kebobolan itu, Indonesia tak lagi membuat kesalahan berarti yang dapat jumlah kebobolan. Bahkan, mereka berhasil memancing Jepang membuat kesalahan.
Pada menit ke-37, Hashioka Daiki melakukan kesalahan fatal. Operannya berhasil disambar oleh Hanis dan dengan kecepatan kencang, Hanis berhasil membuat lini belakang Jepang kelabakan.
Sayangnya, sepakan Hanis berhasil dihalau oleh Osako Keisuke. Dan sampai turun minum, keunggulan satu gol Timnas Jepang U-19 masih sukar dikejar.
Indonesia U-19 vs Jepang U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia U-19 vs Jepang U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Jika pada babak perdana Indonesia bisa bermain apik, lain cerita di babak kedua. Indonesia tampak tertekan dengan serangan balik cepat lawan. Hasilnya, anak-anak asuh Bima Sakti kebobolan dua gol ketika babak kedua baru berjalan tiga menit.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-47, tak ada yang dapat membendung aksi individu Kenta. Ia berlari seorang diri, memporakporandakan full-back kiri, Firza Andika, sebelum memberikan umpan panjang ke Yamada Kota. Kota hanya butuh satu sepakan saja untuk membobol gawang Aqil.
Lalu, pada menit ke-48, keunggulan dua gol menjadi tiga gol berkat Miyashiro Taishei. Taishei, yang dibiarkan untuk melakukan cut inside dari sayap kiri, kemudian berhasil melesakkan sepakan keras yang sangat sulit dihalau Aqil.
Sebagai reaksi dari kebobolan tersebut, Bima Sakti memutuskan untuk mengganti beberapa pemainnya. M. Rachmat Irianto digantikan dengan bek tengah lainnya, Julyano Nono. Gelandang Indonesia, Syahrian Abimanyu, digantikan oleh M. Iqbal. Sementara Feby digantikan oleh Todd Rivaldo Ferre. Pergantian pemain di berbagai lini ini membuat permainan Indonesia.
Bima Sakti, pelatih Indonesia U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bima Sakti, pelatih Indonesia U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Saddil dan Hanis beberapa kali berhasil mengancam lini pertahanan Timnas Jepang U-19 dalam skema serangan balik cepat. Sementara, pada menit ke-69, solo-run Rivaldo membuat pertahanan Jepang sempat ketar-ketir.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa detik setelah hilang fokus, Jepang U-19 selalu tahu bagaimana mengantisipasi serangan Indonesia. Sehingga, dari sebanyak itu upaya Timnas, tak satupun yang berbuah menjadi gol.
Nah, ketika Indonesia kebingungan bagaimana caranya mencetak gol, Jepang mendapatkan gol keempatnya di menit ke-79 melalui sepakan penalti a la Antonin Panenka yang dilakukan oleh Mizuki.
Kebobolan gol keempat ini rupanya menambah daya pacu para penggawa Indonesia dalam menginisasi serangan pada 10 menit terakhir. Upaya demi upaya dikerahkan dan untungnya, upaya ini membuahkan hasil. Di menit-menit akhir, Aji Kusuma mencetak satu gol untuk Garuda Nusantara melalui skema serangan balik cepat.
Pertandingan berakhir dengan skor 1-4 bagi kekalahan Indonesia.