news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Timnas U-19 Tidak Pulang dengan Tangan Hampa

19 Agustus 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizky Ridho dan beberapa pemain Timnas U-19 Indonesia lain berselebrasi usai mencetak gol pada sebuah laga. Foto: Angga Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rizky Ridho dan beberapa pemain Timnas U-19 Indonesia lain berselebrasi usai mencetak gol pada sebuah laga. Foto: Angga Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 Indonesia menekuk Myanmar lima gol tanpa balas pada perebutan tempat ketiga Piala AFF U-18 di Stadion Thong Nhat, Vietnam, Senin (19/8/2019). Skuat asuhan Fakhri Husaini itu tak pulang dengan tangan kosong ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Pencapaian tersebut sekaligus mengobati luka lantaran gagal ke final setelah dihentikan Malaysia di semifinal (kalah 3-4). Tak ayal Fakhri tetap melayangkan pujian buat pemain-pemainnya.
“Syukur kepada Yang Maha Kuasa. Terima kasih buat pemain dan ofisial. Saya bangga kepada pemain. Mereka bukan hanya bermain, tapi juga punya keinginan kuat untuk meraih sesuatu dalam turnamen. Kemenangan merupakan jawaban bahwa kami memiliki potensi besar untuk masa depan sepak bola di Indonesia,” tutur Fakhri selepas laga.
Pertemuan dengan Myanmar bukanlah kali pertama di Piala AFF U-18. Pada fase grup, Tim Merah-Putih sudah pernah berjumpa Myanmar dan berakhir seri 1-1.
Kemenangan telak di perebutan peringkat ketiga sekaligus pembuktian di hadapan Si Thu Moe Khant dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas U-19, Fakhri Husaini. Foto: Alan Kusuma/kumparan
"Alhamdulillah saya dan teman-teman sangat senang dan bersyukur bisa memenangi pertandingan. Kali ini kami bisa menang dengan skor besar. Peringkat ketiga ini raihan terakhir yang bisa saya berikan untuk bangsa dan negara," kata Muhammad Fajar Fathur Rachman, bek Timnas U-19.
"Saya mempersembahkan kemenangan ini untuk keluarga saya. Semoga mereka senang dan bahagia. Terima kasih juga untuk suporter Indonesia yang sudah datang jauh-jauh ke sini. Pencapaian ini juga untuk suporter," lanjutnya.
Fakhri menyebut bahwa timnya masih memiliki PR. Oleh karena itu, ia akan segera melakukan pembenahan begitu tiba di Indonesia.
"Kelemahan kami ialahh kemasukan gol dari bola mati. Kami akan evaluasi taktik. Itu masalah sederhana tapi serius buat tim ini."
ADVERTISEMENT
"Setelah (turnamen) ini, kami akan terus memantau pemain lagi. Indonesia terlalu luas. Kami meminta bantuan dari beberapa pelatih untuk pasang mata dan telinga. Elite Pro Academy U-18 juga menjadi tempat kami untuk mencari pemain," ujar pelatih 54 tahun itu.