Timnas U-19 vs Taiwan: Gol Cepat untuk Bangun Kepercayaan Diri

18 Oktober 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Egy Maulana Vikri di semifinal AFF U-19 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Egy Maulana Vikri di semifinal AFF U-19 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
Perjuangan Timnas U-19 Indonesia menuju Piala Dunia akan dimulai Kamis (18/10/2018) malam WIB. Di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Timnas U-19 akan berhadapan dengan Taiwan di laga pembuka Grup A Piala Asia U-19 2018.
ADVERTISEMENT
Seluruh pasukan Timnas U-19 sudah sangat siap untuk berlaga. Tak ada yang absen dalam laga pembuka ini termasuk sang bintang, Egy Maulana Vikri. Ya, kendati tak tampil penuh dalam uji tanding menghadapi Yordania serta harus keluar karena mengalami benturan keras, Egy mengaku siap tampil di pertandingan menghadapi Taiwan nanti.
Masuknya Egy tentu menambah kekuatan di lini depan Timnas U-19. Apalagi, laga perdana menghadapi Taiwan kudu dimenangi oleh Timnas U-19 guna memperlancar akses mereka ke babak selanjutnya. Bukannya meremehkan, tetapi di atas kertas, Taiwan memang merupakan lawan terlemah di Grup A ini.
Peluang untuk meraih kemenangan bagi Timnas U-19 sangat terbuka mengingat Taiwan lolos ke putaran final dengan status runner-up di babak kualifikasi. Ini juga penampilan perdana Taiwan di Piala Asia U-19 setelah terakhir kali mereka ikut pada tahun 1974.
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 pun bakal memiliki suntikan tenaga di laga kali ini. Faktor dukungan penonton yang akan datang di Stadion Gelora Bung Karno disinyalir akan menjadi nyawa tambahan untuk Timnas U-19 dalam melibas lawannya.
Namun, Timnas U-19 tak boleh jemawa. Bila melihat hasil empat uji tanding terakhir, hanya satu laga yang berhasil Timnas U-19 menangi. Dari catatan uji tanding tersebut, ada beberapa hal yang harus diwaspadai pasukan Indra Sjafri dalam laga pembuka kali ini.
Gol Cepat untuk Membangun Rasa Percaya Diri
Laga pembuka tentu akan sulit bagi siapa pun, termasuk Timnas U-19. Ambil contoh laga pembuka mereka di ajang Piala AFF awal tahun ini. Menghadapi Laos, Timnas U-19 yang di atas kertas diunggulkan justru malah kesulitan. Terus menerus menekan, Witan Sulaeman dan kolega hanya bisa mencetak satu gol. Parahnya lagi, saat itu Laos bermain dengan 10 pemain.
ADVERTISEMENT
Nah, kebuntuan-kebuntuan seperti itu tentu tak boleh terjadi lagi pada pertandingan pembuka Piala Asia kali ini. Timnas U-19 harus terus tampil menyerang dan mencetak gol sebanyak-banyaknya selagi mereka bisa.
Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri memberikan keterangan pers menjelang Piala Asia U-19 di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri memberikan keterangan pers menjelang Piala Asia U-19 di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Permainan bola-bola satu dua di depan kotak penalti lawan amat dibutuhkan untuk memecah pertahanan. Namun, 'Garuda Muda' kini juga memiliki senjata baru yakni tendangan jarak jauh. Ya, dalam dua laga teraktual Timnas U-19 berhasil mencetak empat gol dengan tiga di antaranya dihasilkan melalui sepakan jarak jauh.
Nama-nama seperti Saddil Ramdani, Firza Andika, dan Syahrian Abimanyu amat piawai melakukan sepakan dari luar kotak penalti. Apabila lawan menumpuk pemainnya di kotak penalti, alternatif sepakan jarak jauh patut dicoba.
Konsentrasi Pertahanan saat Bola Mati
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 bukannya tanpa cela. Lini belakang masih menjadi titik terlemah yang bisa dieksploitasi oleh lawan.
Dalam empat uji tanding terakhir, tak pernah sekali pun anak buah Indra Sjafri mencatatkan clean sheet. Garis pertahanan yang acapkali tinggi bisa sangat mudah ditembus lewat bola-bola terobosan atau umpan-umpan panjang. Rachmat Irianto dan Nurhidayat yang biasa dipercaya tampil harus lebih kompak dan selalu menjaga konsentrasi.
Egy Maulana Vikri cedera di laga Timnas U-19 vs Yordania. (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/18.)
zoom-in-whitePerbesar
Egy Maulana Vikri cedera di laga Timnas U-19 vs Yordania. (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/18.)
Selain itu, masalah ketenangan dengan bola juga menjadi masalah Timnas U-19. Seperti saat menghadapi Yordania, bila pemain belakang mendapat tekanan dari lawan, kepanikan melanda. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan dan dengan mudah bola direbut oleh lawan. Kesalahan seperti itu juga menyebabkan pelanggaran-pelanggaran tidak perlu bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Berikutnya, Timnas U-19 juga memiliki masalah pada situasi bola mati. Dalam laga menghadapi Arab Saudi dan Yordania, dua kali gawang Timnas U-19 dibobol melalui bola mati. Satu melalui tendangan penalti dan satu lagi melalui tendangan penjuru.
Khusus tendangan penjuru, para pemain Timnas U-19 memang harus lebih awas terhadap pergerakan lawan. Penjagaan ketat satu lawan satu menjadi penting dalam situasi bola-bola mati.
Koordinasi serta komunikasi menjadi catatan yang patut diingatkan oleh Indra kepada para pemain belakang yang ia turunkan dalam laga malam nanti. Bila aspek lini depan dan belakang sudah dibenahi, diharapkan Timnas U-19 bisa lebih tenang dalam mengalahkan Taiwan di laga nanti.