Timo Werner: 'The Flash' di Lini Serang Jerman

27 Maret 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timo Werner, harapan baru Timnas Jerman. (Foto: REUTERS/Matthias Rietschel )
zoom-in-whitePerbesar
Timo Werner, harapan baru Timnas Jerman. (Foto: REUTERS/Matthias Rietschel )
ADVERTISEMENT
Ada banyak pemain hebat di Timnas Jerman. Hampir di seluruh pos ditempati oleh pemain-pemain muda dengan skill mentereng, terlebih di lapangan tengah mereka. Namun, bila tak ada gading yang tak retak, maka Jerman tetap punya kekurangan.
ADVERTISEMENT
Usai Miroslav Klose dan Philipp Lahm menyatakan diri gantung sepatu dari Timnas, Jerman kehilangan pemain-pemain matang di lini serang dan full-back. Maka, beruntunglah Jerman karena memiliki Timo Werner yang bukannya tak mungkin menjadi andalan baru di garda terdepan.
Usia Werner tidak muda-muda amat, tapi juga masih kelewat jauh dari kategori tua. Sekarang, ia menginjak 22 tahun. Rataan umur terbaik untuk dibentuk dalam dunia sepak bola.
Ada tiga nama yang disebut-sebut bakal tumbuh sebagai penyerang besar Jerman: Mario Gomez, Sandro Wagner, dan Timo Werner. Namun, Werner yang berpeluang besar untuk merebut posisi utama di lini serang Timnas Jerman. Werner tercatat sebagai pemain yang dianugerahi sepatu emas di gelaran Piala Konfederasi 2017. Di turnamen itu, ia menciptakan tiga gol dan dua assist.
ADVERTISEMENT
Nama Werner besar bersama RB Leipzig. Kepindahan Werner adalah kepindahan yang berisiko. Keputusannya ini bukannya tak mungkin membuatnya tampil sebagai salah satu pemain yang dibenci di Jerman.
Awalnya, Werner tercatat sebagai pemain VfB Stuttgart. Ia tidak pindah ke Leipzig dalam kondisi yang baik-baik. Maksudnya, ia hengkang saat klubnya terancam degradasi. Lantas, ia pun dicap sebagai pemain oportunis yang tak mau bersusah-susah saat klub dilanda masalah.
Sebagai penyerang, kecepatan menjadi senjata utama Werner. Ia ibarat Flash di lapangan bola. Senjata utamanya itu membuat Werner pas dengan skema penyerangan Leipzig yang mengandalkan kecepatan.
Karena kecepatan inilah, ia diplot sebagai pemain sayap sewaktu masih berkostum Stuttgart. Namun, ia tak terlalu bersinar di sini. Saat bersama Stuttgart, Werner tampil sebagai pemain yang payah dalam membangun koneksi dengan rekan-rekannya.
ADVERTISEMENT
Kecepatannya membuatnya bisa mendekati gawang sesegera mungkin. Namun, saat dalam situasi harus melepaskan bola ke rekan-rekannya ia kerap tampil sebagai pemain yang bingung.
Di Leipzig, situasinya berbeda. Dalam 25 penampilannya bersama Leipzig di Bundesliga musim 2017/2018 ini, ia sudah menorehkan 11 gol dan 3 assist.
Werner sejatinya bukan sosok penyerang yang hanya menunggu di kotak penalti. Kecepatan dan stamina primanya membuatnya tampil efektif sebagai pemain yang mengobrak-abrik pertahanan lawan. Sebagai penyerang, batas garis pertahanan lawan menjadi wilayah kekuasaan Werner. Dalam permainannya, ia kerap dalam posisi siap menyambar bola-bola terobosan.
Werner berduel melawan Koke. (Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen)
zoom-in-whitePerbesar
Werner berduel melawan Koke. (Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen)
Werner adalah tipe penyerang yang rajin. Ia kerap tampil sebagai pemain yang menyadari adanya ruang terbuka di area pertahanan. Ruang-ruang seperti ini bisa dimanfaatkannya mengingat ia punya akselerasi yang hebat, baik dengan bola ataupun tanpa bola.
ADVERTISEMENT
Ketika sedang tidak menguasai bola, ia bergerak dengan sigap di antara lini lawan dengan mengusung misi mengacaukan skema pertahanan lawan. Yang diharapkan ia bisa menjadi umpan yang memancing perubahan posisi lawan, sehingga dapat membuka ruang bagi rekan-rekannya. Untuk kemampuannya yang satu ini, Leipzig berutang banyak pada stamina prima Werner.
Pergerakan Werner terlihat hampir di seluruh pertandingan. Perpaduan antara kecepatan dan stamina membuat Leipzig memiliki pemain yang bisa menekan lawan sejak awal pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan. Keuntungannya, bek lawan bisa tak punya kesempatan yang lama untuk menguasai bola, keleluasaan kiper untuk memain-mainkan bola pun bisa terpangkas habis.
Di balik briliannya Werner sebagai salah satu pencetak gol paling berbahaya di Bundesliga musim ini, ada tandem-tandem bola brilian yang mempermudah peran Werner. Bila kelemahan terbesar Werner di Stuttgart adalah menemukan koneksi dengan rekan-rekannya saat bertanding, di Leipzig ia seperti menemukan tandem yang tepat.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, ada nama Emil Forsberg yang menjadi pemain pengalir bola. Di musim ini, ia sudah menciptakan 28 peluang. Peran Naby Keita tidak bisa disingkirkan dari kerja Forsberg. Ia kerap bertugas sebagai pemain tengah yang menghubungkan Forsberg dengan holding midfielder.
Nama Marcel Sabitzer melejit sebagai pemain dengan assist-assist brilian juga tak bisa diabaikan. Tercatat, ada 34 peluang yang terdiri dari 5 assist dan 29 umpan kunci yang sudah dibukukannya di gelaran Bundesliga musim ini.
Keberadaan unsung hero seperti Youssef Poulsen membuat permainannya tambah bersinar. Bagaimana Werner dan Poulsen berbagi peran menjadi hal sederhana, tapi efektif.
Dalam tulisan sebelumnya, kami sudah menjelaskan bahwa sebagai penyerang pun, Werner punya kelemahan. Ia tidak piawai dalam mengatasi duel bola-bola udara. Dan di sinilah Poulsen berperan. Andal dalam duel udara, Poulsen pun banyak bekerja sebagai pemantul bola. Kalaupun Leipzig membutuhkan target man, Poulsen dapat dijagokan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Werner yang sekali lagi begitu diuntungkan dengan kecepatannya menguasai sisi sayap --tentu dengan kolaborasi bersama empat gelandang tengah mereka-- dan melakukan cut-inside (melakukan tusukan) ke dalam area penalti. Di sini, ia bakal mengirimkan umpan kepada para pemain yang posisinya terbilang aman di dalam kotak penalti.
Menanti seperti apa penampilan Werner bersama Timnas Jerman memang menarik. Terlebih, Jerman kerap menjadi tim yang bersahabat dengan pemain-pemain muda. Dua kandidat (Wagnenr dan Gomez) memang tak dapat diabaikan begitu saja, terlebih keduanya jauh lebih senior dibandingkan Werner. Namun, bila untuk pemain-pemain lapis keduanya saja Loew kerap memberi kesempatan, apalagi untuk pemain muda dengan kualitas seperti Werner.