news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Torehan Rekor dalam Kemenangan 8-0 Manchester City

22 September 2019 9:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Watford. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Watford. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Manchester City berulah. Watford FC dihajar 8-0 pada Sabtu (21/9/2019) di Etihad Stadium. Pesta gol pada laga Premier League 2019/20 pekan keenam itu bahkan sudah dimulai sejak menit pertama via torehan David Silva.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, giliran Sergio Aguero, Riyad Mahrez, Bernardo Silva, Nicolas Otamendi, dan Kevin De Bruyne yang memantik sorak para suporter.
Oke, karena ini kemenangan besar, tentu tidak mungkin lepas dari catatan mentereng. Berikut kumparanBOLA merangkumnya.
1) Aguero, karibnya Etihad
Selebrasi pemain Manchester City Sergio Aguero usai mencetak gol ke gawang Watford di Stadion Etihad, Manchester. Foto: REUTERS/Jason Cairnduff
Entah ada berapa banyak pemain FPL yang bersorak girang begitu Aguero menggetarkan jala gawang yang dikawal oleh Ben Foster pada menit ketujuh.
Sepakannya dari titik putih begitu meyakinkan, seolah ia tidak berdiri di atas lapangan sambil mengemban misi membalas kekalahan pekan lalu.
Kepercayaan diri Aguero bukan arogansi. Aguero tahu benar seperti apa kemampuannya. Dan benar saja. Foster runtuh untuk kedua kalinya walau laga belum berjalan 1o menit.
Gol itu bukan cuma bicara torehan City yang makin bertambah. Gol itu juga menggarisbawahi pencapaian Aguero secara individu sebagai pemain City.
ADVERTISEMENT
Torehan itu menjadi gol ke-100 Aguero di Etihad. Ia menjadi orang ketiga yang masuk jajaran elite pemain yang menorehkan setidaknya 100 gol di satu stadion yang sama.
Pemain pertama adalah Thierry Henry yang membukukan 114 gol di Highbury Stadium. Pemain kedua adalah Wayne Rooney yang mengoleksi 101 gol di Old Trafford.
2) Keunggulan 5-0 tercepat dalam sejarah Premier League
Selebrasi pemain Manchester City usai mencetak gol ke gawang Watford di Stadion Etihad, Manchester. Foto: REUTERS/Jason Cairnduff
Keunggulan 5-0, sih, tidak spesial-spesial amat di Premier League. Namun, lain cerita jika bicara keunggulan 5-0 yang diciptakan hanya dalam 18 menit.
Pemain-pemain City memang bermain seperti kesetanan di pertandingan ini. Bayangkan saja. Ada enam upaya tembakan yang mereka buat dalam kurun tersebut. Lima di antaranya mengarah ke gawang dan menjadi gol.
ADVERTISEMENT
Tambah menyenangkan buat disaksikan karena kelima gol itu dicetak oleh lima orang berbeda: Duo Silva--David dan Bernardo--Aguero, Mahrez, dan Otamendi.
Kembali ke keunggulan 5-0 dalam 18 menit tadi, catatan itu menjadi yang tercepat di sepanjang sejarah Premier League. Jangan macam-macam dengan City.
3) All hail King De Bruyne!
Kevin De Bruyne di laga Manchester City vs Watford FC. Foto: REUTERS/Phil Noble
De Bruyne memang cuma mencetak satu gol, tetapi ia adalah nyawa serangan City di pertandingan ini. Predikat itu tergambar jelas dari catatan statistik yang ditorehkannya.
Catatan dua assist itu bukan satu-satunya yang istimewa. Ia juga membukukan delapan umpan kunci dan empat dribel sukses. Seluruh catatan itu menjadi yang tertinggi di antara semua pemain yang turun arena di laga ini.
ADVERTISEMENT
Bahkan torehan dua assist tadi mengantarkannya sebagai bintang assist di Premier League. Pemain asal Belgia ini menyegel 53 assist. Jumlah itu lebih banyak satu setrip ketimbang penggawa Arsenal, Mesut Oezil. Kini catatan assist De Bruyne sejajar dengan para Emile Heskey, Leighton Baines, dan Robin van Persie.
Meski selisih assist itu cuma satu angka, De Bruyne lebih efektif. Ia membuat 53 assist dalam 126 pertandingan, sedangkan Oezil mencetak 52 assist dalam 167 pertandingan.
"Kevin de Bruyne adalah pemain yang fantastis. Setiap orang tahu sehebat ia ketika kondisinya fit. Ia menjadi salah satu pemain terbaik di Premier League denga performanya yang seperti di laga melawan Watford tadi," seperti itu puja-puji Bernardo terhadap De Bruyne.
ADVERTISEMENT
Efektivitas De Bruyne tidak lepas dari kekuatan taktik ala Pep Guardiola. De Bruyne ditempatkan di lini kedua dalam formasi 4-3-3 racikan Guardiola. Contoh kasusnya, ya, di pertandingan ini.
Ia dan David mengapit Rodrigo yang ditugaskan lebih bertahan. Posisi ini membuat keberadaannya dalam proses serangan City krusial karena ia menjadi gelandang pertama yang meluncurkan serangan ketika memenangi bola.
Itu belum ditambah dengan performanya yang acap menjadi daya tarik lawan sehingga bisa membuka ruang bagi kawan-kawannya. Ambil contoh gol ketiga Bernardo di laga ini. Ketika Bruyne menggiring bola, ada tiga hingga empat pemain yang terpusat padanya.
Kasus lainnya ada dalam proses gol De Bruyne sendiri. Saat itu, ia dikepung sekitar lima orang pemain di sudut kanan kotak penalti, sementara area yang di seberangnya minim kawalan lawan. Bayangkan bakal semudah apa jika De Bruyne melepaskan umpan kepada kawan-kawannya di area itu.
ADVERTISEMENT
Guardiola tidak menginginkan De Bruyne menjalankan peran sederhana dalam dimensi taktiknya. Namun, posisi yang lebih dalam itu memberikan keleluasaan bagi De Bruyne untuk mengatur tempo serangan.
Posisi yang sekilas terkesan memberatkan itu ibarat kokpit yang membuatnya dapat mengendalikan lini tengah sehingga dapat menjamin City bermain secara kolektif.