Tumbangkan Madrid, Ajax Melangkah ke Perempat Final

6 Maret 2019 5:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Ajax merayakan gol Dusan Tadic ke gawang Real Madrid Foto: REUTERS/Susana Vera
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Ajax merayakan gol Dusan Tadic ke gawang Real Madrid Foto: REUTERS/Susana Vera
ADVERTISEMENT
Tak ada lagi Liga Champions 2018/19 untuk Real Madrid. Bertanding melawan Ajax Amsterdam di Santiago Bernabeu pada Rabu (6/3/2019), Madrid kalah 1-4.
ADVERTISEMENT
Keempat gol Ajax yang pada akhirnya mengantarkan Madrid pada agregat kekalahan 3-5 itu diciptakan oleh Hakim Ziyech, David Neres, Dusan Tadic, dan Lasse Schoene.
Sementara, Madrid hanya bisa membalas lewat lesakan Marco Asensio. Kemenangandi leg kedua babak 16 besar ini mengganjar Ajax dengan tiket untuk berlaga di babak perempat final.
Santiago Solari tetap turun dalam formasi 4-3-3 dengan menginstruksikan Vinicius Junior, Karim Benzema, dan Lucas Vazquez sebagai trio penyerang. Sementara Ajax yang diasuh oleh Erik ten Hag bertanding dalam skema dasar 4-2-3-1.
Rumah sendiri tak menjamin laga berjalan dengan mudah untuk Madrid. Terbukti, gawang mereka sudah kebobolan pada menit ketujuh. Adalah Ziyech yang berhasil mengantarkan Ajax pada keunggulan pertama berkat kerja samanya dengan sang pember assist, Dusan Tadic.
ADVERTISEMENT
Sial bagi Madrid karena itu tidak menjadi satu-satunya gol. Sebelas menit berselang, giliran David Neres yang melepaskan tembakan yang tak mampu dibendung oleh Thibaut Courtois. Hebatnya, keunggulan kedua ini kembali lahir berkat assist Tadic.
Dua kali kebobolan walau laga belum berjalan 20 menit tidak menjadi perkara mengherankan bila melihat aksi defensif para penggawa Ajax. Dalam 20 menit pertama, mereka sudah menorehkan delapan tekel sukses dan tujuh sapuan.
Dalam kurun waktu itu, trio penyerang Madrid bukannya tak melepaskan tembakan tepat sasaran. Terhitung, ada dua lesakan mengarah gawang yang mereka buat. Namun, kegemilangan Andre Onana di bawah mistar Ajax menjadi alasan mengapa tembakan itu tak mampu berujung pada gol
ADVERTISEMENT
Itu belum ditambah dengan kualitas permainan individu pemain Ajax yang membikin mereka lima kali berhasil melewati mengecoh skuat Madrid dengan aksi dribelnya. Terlebih, pertahanan Madrid benar-benar ringkih.
Ketiadaaan Ramos di jantung pertahanan memang memberikan dampak signifikan. Buktinya, pasukan Ten Hag berhasil melepaskan sembilan tembakan dari kotak penalti.
Sadar timnya butuh gebrakan dengan segera, Solari memasukkan Bale pada menit 29 dan menarik Vazquez. Sang penyerang Wales sebenarnya menciptakan peluang cukup menjanjikan pada menit 43. Sayangnya, tembakannya itu justru dimentahkan oleh tiang gawang.
Menutup laga babak pertama dengan ketinggalan 2-0, Madrid menyerang gila-gilaan sejak babak kedua dimulai.Dalam kurun waktu 15 menit awal sejak turun minum saja, mereka sudah membukukan lima tembakan: Benzema melepaskan tiga tembakan, sementara Luka Modric dan Marco Asensio masing-masing membuat satu tembakan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, di antara lima peluang itu hanya percobaan Benzema yang mengarah gawang. Dari sini, penyakit Madrid yang menjadi salah satu faktor kekalahan mereka dari Barcelona pada laga La Liga teranyar kembali muncul.
Para penyerang Madrid bukannya kekurangan suplai bola dari lini tengah. Tapi, begitu sampai di kotak penalti, mereka mengeksekusi dengan terburu-buru sehingga arah serangan makin tak karuan.
Keasyikan menyerang, Madrid seperti lupa caranya membendung serangan lawan. Pada menit 62, Tadic yang sudah mencetak dua assist di sepanjang laga menambah daftar gol si wakil Belanda.
Memanfaatkan umpan Donny van de Beek, Tadic melesakkan tendangan dari bagian tengah kotak 16 yang mengarah le sudut kiri atas. Lagi-lagi Courtois gagal mementahkan serangan tadi.
ADVERTISEMENT
Sempat terjadi perdebatan apakah gol ini sah atau tidak. Namun demikian, perdebatan itu berakhir juga dengan keputusan wasit yang mengantarkan Ajax unggul 3-0 atas Madrid.
Asa bagi para suporter Madrid timbul lagi pada menit 70. Asensio yang masuk pada menit 36 menggantikan Junior berhasil membukukan gol yang mengubah kedudukan menjadi 1-3.
Namun, kegembiraan ini tak bertahan lama karena hanya tiga menit setelahnya, Ajax menambah pundi-pundi gol mereka. Hebatnya, kali ini tendangan bebas Schoene yang menyasar sudut kanan atas tak mampu dibendung kiper.
Selain ketajaman lini serang Ajax, kualitas pertahanan Ajax juga patut diacungi jempol. Tak hanya kinerja para bek, poros ganda mereka, Shoene dan Frenkie de Jong juga bekerja dengan padu.
ADVERTISEMENT
Serangan-serangan yang acap dibangun Madrid dari kedua sisi kandas di tengah jalan akibat kegigihan keduanya untuk bergerak ke area tersebut. Modric dan Toni Kroos yang menjadi kreator serangan dari kedua sisi pun berkali-kali gigit jari. Bila dikalkulasi keduanya sama-sama empat kali kehilangan bola.
Percobaan demi percobaan dilakukan Madrid demi mengejar ketertinggalan. Namun demikian, kedisiplinan permainan Ajax mengandaskan rangkaian upaya tersebut.
Hingga peluit panjang dibunyikan, Madrid tetap tak mampu mengubah keadaan. Di hadapan pendukung sendiri, si juara bertahan itu mengakhiri langkahnya di Liga Champions 2018/19.