Tutup Buku Kisah Hebat Xabi Alonso

9 Maret 2017 20:19 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alonso merayakan kemenangan Bayern. (Foto: Reuters / Michael Dalder Livepic)
Situs The Top Tens pernah merilis daftar 10 pria paling cool di dunia. Dalam daftar itu, ada aktor-aktor terkemuka seperti Arnold Schwarzenegger, Bruce Lee, hingga Vin Diesel. Selain itu ada pula eks-vokalis band Nirvana, Kurt Cobain, dan atlet skateboard ternama, Tony Hawk.
ADVERTISEMENT
Tapi, kami merasa daftar tersebut kurang lengkap. Pasalnya, tak ada nama Xabier Alonso Olano dalam daftar tersebut. Sungguh disayangkan karena pria dengan nama karib Xabi Alonso itu sesungguhnya adalah pria yang sangat teramat cool. Bahkan boleh dibilang, ia adalah atlet sepak bola paling cool di dunia.
Alonso punya gaya, baik di dalam dan di luar lapangan. Setelan jas dan kacamata hitam tampak pas untuknya. Begitu berkelas. Sebagai pribadi,  Alonso juga sosok yang kalem dan tak banyak tingkah. Kendati ia pemain top, pria yang akrab dengan nomor 14 itu adalah pribadi yang membumi. Ia juga penyayang keluarga.
Pernah suatu ketika ketika sang istri, Nagore Aranburu, melahirkan salah seorang putrinya, Alonso memilih melewatkan laga Liga Champions bersama klubnya saat itu, Liverpool. Padahal lawannya cukup penting: Internazionale Milan.
ADVERTISEMENT
Di dalam lapangan pun demikian, Alonso sangat cool dalam bermain. Rambutnya yang selalu tersisir rapi setiap kali laga dimulai menambah kesan itu. Pria Spanyol ini begitu kalem dan dingin sebagai seorang holding midfielder.
Alonso sering kali dengan kalem melepaskan umpan-umpannya yang ciamik dan mampu membelah pertahanan lawan. Ia juga dengan begitu tenang mampu mengatur tempo permainan timnya sembari mendikte permainan lawan. Ditambah lagi ketenangan itu ditopang dengan visi yang brilian.
Hebatnya, Alonso juga dengan tenang mampu melepaskan tekel-tekel lugas yang mampu memotong serangan-serangan lawan. Tak hanya itu, ia kerap melepaskan tendangan-tendangan jarak jauh yang sering mengoyak jala gawang lawan.
***
Sudah 17 tahun dengan gayanya yang kalem itu Alonso berkarier sebagai pemain sepak bola. Dari mulai berkarier bersama klub asal daerahnya, Real Sociedad, sampai sekarang merumput bersama klub terbaik Jerman, Bayern Muenchen.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang pemain, Alonso hampir sudah memenangi segala gelar yang dihadapinya. Bersama Liverpool, pria kelahiran 25 November 1981 itu meraih gelar Liga Champions dengan cara dan kisah yang begitu memorial. Pun begitu dengan Piala FA yang diraihnya bersama The Reds.
Ketika memutuskan kembali ke Spanyol untuk membela Real Madrid pada tahun 2009, Alonso akhirnya berhasil meraih gelar La Liga. Lima tahun berselang, ia meraih gelar Liga Champions kedua lagi-lagi lewat drama yang begitu memorial.
Ketika berpindah ke Jerman, Alonso sudah dua kali merasakan gelar Bundesliga dan tampaknya musim ini ia akan mendapat gelar ketiganya. Di musim ini, Alonso masih bisa menambah pundi-pundi gelarnya itu. Ia, masih bisa menjuarai Bundesliga, DFB Pokal, serta Liga Champions bersama Bayern Muenchen.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, di level internasional ia telah mencicipi dua gelar paling hebat. Pertama, gelar Piala Dunia yang diraihnya tahun 2010. Lalu juga dua gelar Piala Eropa pada tahun 2008 dan 2012. Soal individu, namanya juga tiga kali masuk best XI FIFA FIFPro.
Pemain yang kini berusia 35 tahun itu memang bisa dikatakan sebagai salah satu gelandang terbaik yang ada di dunia dalam 15 tahun terakhir. Ia memang bukanlah gelandang yang kerap mendapat sorotan atas aksi individual layaknya Xavi Hernandez atau Andrea Pirlo, namun sosok Alonso sangat begitu penting dalam tim.
Namun pada akhir musim ini, Alonso memutuskan gantung sepatu. Ia memutuskan mengakhiri kisah-kisah dan aksi-aksi hebatnya di lapangan hijau bersama si kulit bulat. Kendati sebenarnya kemampuan dan tenaga yang ia miliki sanggup untuk membuatnya bermain dua atau tiga tahun lagi, tapi Alonso merasa inilah saat yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan keputusan yang mudah untuk dibuat, tapi saya rasa inilah waktu yang tepat. Saya selalu berpikir akan lebih baik untuk berhenti lebih awal daripada terlambat. Saya masih merasa baik, tapi saya yakin ini adalah saat yang tepat," ujar Alonso.
"Saya ingin mengakhiri karier saya di level tertinggi, dan Bayern adalah level tertinggi saya. Saya sangat bangga dan senang bisa bermain untuk Bayern dan menjadi bagian dari keluarga ini," pungkasnya.
Gracias, Alonso!