Umuh Muchtar: Edy Rahmayadi Dikhianati Anak Buahnya

20 Januari 2019 12:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan keterangan pers terkait kematian salah seorang pendukung Persija di Jakarta, Selasa (25/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan keterangan pers terkait kematian salah seorang pendukung Persija di Jakarta, Selasa (25/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kongres Tahunan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejatinya akan membahas evaluasi kerja sepak bola nasional sepanjang 2018. Akan tetapi, saat agenda tersebut belum dimulai, peserta dikejutkan dengan pengumuman Edy Rahmayadi mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.
ADVERTISEMENT
Berbagai suara terlontar mengomentari sikap Edy, salah satunya dari Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Menurut Umuh, sikap Edy yang sportif mengakui ada yang tak beres di dalam tubuh PSSI, tergolong bijaksana.
''Ya, saya dan kita semua tahu bahwa Pak Edy itu 'kan orang tidak punya salah dan dia murni mengemban tugas. Dia poloslah dan percaya kepada bawahan. Jadi akhirnya, karena keteledoran oleh bawahannya, sudah dipercaya, malah menghianati, begitu 'kan? kata Umuh di Nusa Dua, Bali, Sabtu (20/1).
Selama dua tahun lebih kepemipinan Edy mengomandoi PSSI, catatan hitam ketimbang prestasi memang lebih menggaung di mata pecinta sepak bola Tanah Air. Beberapa di antaranya adalah menyoal pengaturan skor yang marak belakangan terjadi.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) menyampaikan pidatonya dalam pembukaan Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) menyampaikan pidatonya dalam pembukaan Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Paling nyata tentu bagaimana dua anggota badan yudisial PSSI yang tergabung di Komite Exco, Johar Lin Eng dan Hidayat tersangkut masalah. Bahkan Johar sudah menjadi tersangka.
Sebelum dua itu, Edy juga sudah memicu perdebatan dengan maju sebagai Gubernur Sumatera Utara. Saat memimpin dua organisasi, Edy dianggap sulit membagi fokus. Namun, hal itu dinilai Umuh bukanlah faktor utama Edy memutuskan mundur.
"Mundurnya Pak Edy juga mesti dilihat dasarnya apa. Dia, seperti saya bilang tadi, dikhianati oleh anak buahnya sendiri. Sekarang biarkan Pak Edy fokus menjabat sebagai Gubernur dan melepaskan jabatan Ketua Umum, demi Indonesia juga,'' ucap Umuh.