Untuk Bisa Lebih Baik, Prancis Perlu Memanfaatkan Pogba

5 Juni 2018 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Pogba menjalani pemanasan. (Foto: Franck Fife/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba menjalani pemanasan. (Foto: Franck Fife/AFP)
ADVERTISEMENT
Paul Pogba berangkat ke Piala Dunia 2018 di Rusia dengan segala catatan buruknya bersama Manchester United di Premier League.
ADVERTISEMENT
Pogba dibeli Manchester United untuk menjadi senjata utama. Bermain sebagai gelandang tengah dalam pakem 4-3-3, ia bertugas untuk memberikan keseimbangan bagi ‘Iblis Merah’ saat menyerang maupun bertahan.
seiring dengan banderol mahalnya, tugas Pogba ternyata menjadi lebih dari itu. Meski bermain sebagai gelandang, ia menjadi tumpuan atas serangan United. Assist dan gol menjadi tolok ukur sejauh mana ia bersinar.
Masalah kian besar saat Alexis Sanchez datang dari Arsenal. Adanya Alexis membuat manajer United Jose Mourinho mengubah pakem timnya menjadi 4-2-3-1. Menerima peran yang lebih ofensif, Pogba justru gagal.
Masa sulit yang dihadapi oleh Pogba tak hanya berkaitan dengan sulitnya ia menemukan penampilan terbaik di atas lapangan. Namun juga terkait minimnya kesempatan hingga tekanan yang banyak datang.
ADVERTISEMENT
Pogba beruntung. Di tengah masa sulit, kompetisi berakhir. Ia semakin beruntung lantaran menjadi pilihan utama Didier Deschamps untuk mengisi lini tengah Tim Nasional (Timnas) Prancis di Piala Dunia 2018.
Pogba seharusnya sadar bahwa keberuntungan tak selamanya bisa membantu kariernya. Berbicara soal itu, apa yang harus ia dan Timnas Prancis lakukan demi sama-sama mendapatkan keuntungan?
Melihat dua laga uji tanding yang dilakoni oleh Prancis, Republik Irlandia dan Italia, Deschamps sebenarnya tahu bagaimana caranya memanfaatkan Pogba. Dengan potensi yang dimiliki, ia menjadikan eks pemain Juventus tersebut gelandang box-to-box.
Peran tersebut diimbangi oleh tak adanya perintah khusus bagi Pogba untuk fokus pada satu hal saja. Dalam dua laga tersebut, ia diberi kebebasan untuk menjalankan tugas sesuai porsinya. Tak ada yang satu pun tugas yang mengharuskannya untuk mendominasi.
ADVERTISEMENT
Pilihan Deschamps berjalan tepat. Dua laga tersebut dilakoni oleh Pogba dengan apik. Ia tak bisa menjadi barikade sebelum lawan memasuki pertahanan Prancis, tapi juga bisa menjadi pembeda saat Les Blues membangun serangan.
Gelandang Timnas Prancis, Paul Pogba. (Foto: Franck Fife/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Timnas Prancis, Paul Pogba. (Foto: Franck Fife/AFP)
Pogba baru turun di menit ke-77 saat menghadapi Republik Irlandia. Di tengah sedikitnya menit bermain, penampilannya tak terlalu buruk. Satu kemenangan duel, satu tekel sukses, dan satu percobaan ke gawang lawan berhasil ia ciptakan.
Penampilan Pogba terlihat benar-benar bersinar dalam laga melawan Italia. Bermain hingga menit ke-86, ia membukukan dua tekel, dua kemenangan duel, satu umpan kunci, dan dua percobaan ke gawang Italia.
Secara khusus, adanya Pogba di laga tersebut membuat transisi menyerang dan bertahan Prancis menjadi lancar. Saat membawa bola, ia bisa bertindak sebagai kreator serangan. Saat tak membawa bola, ia bisa menyulitkan karena ia tampak tahu ke mana bola dialirkan.
ADVERTISEMENT
Secara permainan, ia membantu kerja dua rekannya di lini tengah, Corentin Tolisso dan N'Golo Kante. Di satu kondisi, ia bisa membuat Tolisso fokus membantu serangan, tapi di sisi lain, ia juga melegakan tugas Kante ketika bertahan.
Dua uji tanding yang dilakoni oleh Prancis bisa menjadi gambaran bagaimana Pogba bisa memberikan perbedaan bagi lini tengah skuat asuhan Deschamps. Yang jadi pertanyaan: apakah Pogba bisa mengulangi penampilan apiknya ini di Piala Dunia 2018 nanti?