Upaya City Bersihkan Harga Diri yang Sempat Tercoreng Kekalahan

31 Desember 2018 23:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kompany merayakan kemenangan City. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Kompany merayakan kemenangan City. (Foto: REUTERS/David Klein)
ADVERTISEMENT
Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Sejago-jagonya Manchester City berlaga, sekali waktu terjungkal juga. Seperti itu catatan perjalanan The Citizens di Premier League 2018/19. Hingga pekan ke-20, mereka sudah mengecap tiga kekalahan. Bukan jumlah yang masif, tapi tetap saja mencoreng keperkasaan City.
ADVERTISEMENT
Lucunya, dua dari tiga kekalahan itu didapat dari tim yang di atas kertas, kualitasnya masih kalah dari City. Kekalahan pertama melawan Chelsea adalah kekalahan yang masih bisa diterima. Di laga pekan ke-16, Chelsea mengalahkan City dengan skor 2-0.
Hasil minor yang didapat di Stamford Bridge itu adalah ganjaran dari serangan intens City yang melupakan pertahanan. Di sepanjang laga, pemain-pemain City berulang kali merangsek masuk ke area pertahanan Chelsea, tapi urung menciptakan gol. Lantas, serangan balik menjadi hukuman bagi mereka yang melupakan pertahanan, termasuk City. Alhasil, dua gol N'Golo Kante dan David Luiz bersarang di gawang yang dikawal oleh Ederson.
Dua kekalahan berikutnya didapat City kala berhadapan dengan Crystal Palace dan Leicester City. Di laga melawan Leicester, City sebenarnya sempat unggul 1-0. Namun, permainan sabar dan menunggu Leicester membuahkan hasil karena mereka menemukan celah di pertahanan The Citizens yang dapat dieksploitasi. Begitu pula dengan gol kedua, yang ditorehkan Leicester lewat skema tendangan sudut.
ADVERTISEMENT
Striker City, Raheem Sterling, mendapatkan penjagaan ketat dari pemain Palace. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Striker City, Raheem Sterling, mendapatkan penjagaan ketat dari pemain Palace. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Melawan Palace, City tampak frustrasi dengan tembok pertahanan lawan yang dibangun dalam skema 4-5-1. Umpan-umpan panjang sempat dijadikan alternatif untuk meregangkan rapatnya pertahanan skuat asuhan Roy Hodgson itu. Cara ini memang berujung keunggulan pertama untuk City, tapi keunggulan itu tidak bertahan lama. Jeffrey Schlupp yang merangsek masuk ke wilayah pertahanan City mampu menggetarkan gawang lawan lewat tembakan mengarah ke tiang jauhnya.
Walau terlihat bermain dengan menunggu, Palace menerapkan pressing dengan efektif. Atribut defensi pemain-pemain bertahannya bekerja dengan piawai memutus penguasaan bola City. Skenario itulah yang muncul di gol kedua yang disempurnakan dengan gol ketiga dari sepakan penalti.
Kisah kekalahan macam ini tak dapat dilupakan begitu saja oleh Vincent Kompany. Tiga kekalahan itu menjadi salah satu alasan mengapa mereka terdepak dari puncak klasemen sementara walau City memasuki kompetisi sebagai juara bertahan.
ADVERTISEMENT
Status sebagai tim superior itu kini justru melayang ke tangan Liverpool yang melakoni laga demi laga dengan solid dan konsisten. Alhasil, mereka tak cuma jadi pemuncak sementara, tapi juga menjadi tim yang belum menelan satu kekalahan pun. Terlebih Liverpool dan City yang berstatus sebagai runner up berselisih tujuh poin.
Stones dan Laporte tampil solid. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Stones dan Laporte tampil solid. (Foto: Reuters/Carl Recine)
"Kami seharusnya tidak terlalu fokus pada poin. Kami harus menyadari bahwa kami dapat bermain dengan segala potensi yang kami miliki sebagai tim kuat. Harga diri kami sempat terluka beberapa pekan lalu karena kekalahan tadi, tapi kami memiliki segalanya untuk menghadapi laga-laga berikutnya. Nasib kami di kompetisi ini bergantung pada kami sendiri," jelas Kompany dilansir Skysport.
Tekanan buat City usai pekan Natal yang padat belum usai. Laga pekan ke-21 mempertemukan mereka dengan Liverpool di Etihad Stadium. Menilik rekam jejak pertemuan mereka di empat laga terakhir, City tak pernah menang atas Liverpool. Bila dirinci, keempat pertandingan itu berakhir dengan tiga kekalahan City dan satu hasil imbang tanpa gol.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi salah satu pertandingan elementer, pertandingan yang membuat kami berpikir bahwa kami hidup untuk memenanginya. Setiap orang yang datang ke Etihad pada Kamis nanti (Jumat, 4/1/2019 dini hari WIB -red) harus siap untuk bertarung dan mengerahkan segala daya. Kami memang harus bisa mengeluarkan segala yang terbaik untuk pertandingan ini," tegas Kompany.
*** Laga pekan ke-21 Premier League 2018/19 antara Manchester City dan Liverpool digelar di Etihad Stadium pada Jumat (4/1/2019). Sepak mula akan berlangsung pada pukul 03:00 WIB.