Usai Gol Indah itu, Apa Selanjutnya bagi Vincent Kompany?

7 Mei 2019 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kompany merayakan gol ke gawang Leicester City. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Kompany merayakan gol ke gawang Leicester City. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
"Jangan tendang, jangan tendang!" seru orang-orang di sekitarnya. Tak seberapa jauh dari tempatnya berada, ada Raheem Sterling yang menyaksikan dengan mimik melas. Namun, Vincent Kompany tidak peduli. Dia adalah kapten tim dan dia punya hak sama untuk menendang bola dari jarak 35 meter seperti pemain lainnya. Maka, bola itu pun ditendangnya kuat-kuat.
ADVERTISEMENT
Tendangan roket spekulatif Kompany itu berbuah gol. Kasper Schmeichel sudah merentangkan tangannya sejauh yang dia bisa. Namun, tendangan itu memang bukan tendangan yang bisa dihentikan. Ia berada sejajar dengan tendangan bebas Lionel Messi dan sepakan Alessandro Del Piero dari zona favoritnya. Ia adalah tendangan yang ditakdirkan sejak zaman azali untuk menggetarkan jala gawang lawan.
Gol Kompany itu merupakan gol tunggal dalam pertandingan antara Manchester City dan Leicester City di Etihad Stadium, Selasa (7/5/2019) dini hari WIB. City menang dan mereka kini kembali ke puncak klasemen Premier League, unggul satu poin atas Liverpool. Seusai laga, para pemain City melakukan selebrasi. Kompany pun diperlakukan bak pahlawan.
Meski demikian, ada yang janggal dari perayaan pascalaga itu. Kompany mengajak serta anak-anaknya untuk masuk ke lapangan. Dia melakukan apa yang biasa dilakukan seorang pemain ketika hendak berpisah. Gary Cahill, misalnya, berbuat hal demikian usai melakoni partai pemungkasnya bersama Chelsea akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Jika perayaan pascalaga itu tampak seperti perpisahan, wajar. Pasalnya, kontrak Kompany bersama Manchester City memang habis pada akhir musim ini. Pada Februari lalu sempat muncul kabar bahwa pria Belgia itu akan memperpanjang masa baktinya setahun lagi. Akan tetapi, hingga kini rumor itu belum jelas juntrungannya.
Dalam konferensi pers pascapertandingan pelatih City, Pep Guardiola, akhirnya buka suara. Pria Spanyol itu berucap bahwa sebenarnya Kompany masih punya kans bertahan lebih lama di City. Namun, pembicaraan soal itu memang belum dilakukan secara serius.
"Kami sudah berbincang dengan dirinya dan agennya. Di akhir musim nanti kami akan berbicara lagi padanya dengan jelas. Dia adalah manusia yang luar biasa dan sudah banyak membantuku selama di sini. Aku sedih karena tidak bisa memainkannya terlalu sering tetapi kami tahu bahwa dia selalu bisa diandalkan sebagai figur penting. Klub ini jadi seperti sekarang karena orang seperti Vincent. Setelah final Piala FA nanti kami akan tentukan apa yang terbaik," jelas Guardiola, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan terpisah, Kompany juga mengungkapkan hal senada. "Saat ini aku tidak tahu seperti apa kelanjutan karierku. Tapi, yang jelas aku tidak akan pensiun. Aku akan terus bermain. Nasibku belum tertulis di atas batu," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kompany datang ke Manchester City pada 2008 dari Hamburger. Dia merupakan salah satu pembelian pertama rezim Syekh Mansour. Selama 11 musim, Kompany sudah menyumbangkan 10 gelar domestik. Pada musim 2011/12, di mana City untuk pertama kalinya menjuarai Premier League, Kompany juga mencetak gol krusial yang menjaga kans juara timnya. Gol itu dia cetak pada laga derbi melawan Manchester United lewat sundulan.
Kini, usia Kompany sudah 33 tahun. Dia makin rentan terkena cedera dan kian jarang dimainkan sebagai andalan utama. Musim ini saja, Kompany cuma bermain 12 kali sebagai starter di Premier League. Meski demikian, gol indah ke gawang Leicester itu merupakan bukti bahwa meskipun kesempatan yang ada tidak sebanyak dulu, putra wali kota Ganshoren, Belgia, itu tetap mampu memberi yang terbaik.
ADVERTISEMENT