Verratti: Sudah Saatnya Timnas Italia Kembali Bergairah

27 Maret 2019 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matteo Politano (kostum 20) merayakan gol ke gawang AS bersama Marco Verratti (kostum 6) dan Stefano Sensi (kostum 23). Foto: REUTERS/Francois Walschaerts
zoom-in-whitePerbesar
Matteo Politano (kostum 20) merayakan gol ke gawang AS bersama Marco Verratti (kostum 6) dan Stefano Sensi (kostum 23). Foto: REUTERS/Francois Walschaerts
ADVERTISEMENT
Tahun 2018 menjadi masa nelangsa buat Timnas Italia. Saat itu, Gli Azzuri tak bisa mengikuti gelaran Piala Dunia 2018 lantaran gagal melewati Swedia di babak play-off zona Eropa. Itu menjadi kali pertama Italia gagal berangkat ke pesta sepak bola sejagat sejak terakhir pada 1958.
ADVERTISEMENT
Setelah kegagalan tersebut, Italia terus mencari solusi pembenahan yang dimulai dengan menunjuk Roberto Mancini sebagai juru taktik. UEFA Nations League kemudian jadi ajang pertama bagi Mancini dan Italia, tetapi mereka gagal melangkah ke semifinal usai menduduki peringkat dua klasemen Grup A.
Namun, Italia mulai menunjukkan progres ciamik bersama Mancini saat melakoni kualifikasi Piala Eropa 2020. Pada laga perdana di Grup J, Italia berhasil mengalahkan Finlandia 2-0. Hasil positif juga didapatkan di laga kedua dengan mencukur Liechtenstein enam gol tanpa balas, Rabu (27/3/2019) dini hari WIB.
"Kami melewati dua pertandingan yang sulit, terlebih kami tak boleh kehilangan poin pada dua laga pertama di kandang sendiri. Kami menunjukkan performa sangat bagus di dua laga awal dan kami senang dengan hasilnya," kata gelandang Italia, Marco Verratti, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
Atas kemenangan itu, Italia kini duduk sebagai pemuncak klasemen sementara dengan 6 angka, unggul 2 poin dari Yunani di bawahnya. Bagi Verratti, kondisi ini bukan cuma memperbesar kans lolos ke putaran final. Lebih dari itu, Verratti menilai sepak bola Italia saat ini kembali bergairah.
"Setelah gagal ke Piala Dunia (2018), kami mengatakan pada diri sendiri bahwa hal pertama yang harus kami lakukan adalah menarik kembali minat para suporter, mengembalikan antusiasme mereka kepada Timnas Italia dan bikin tim ini sebagai tim yang didukung semua orang," tambah pemain Paris-Saint Germain tersebut.
Dari sudut pandang Verratti, Mancini sendiri telah menyuntikkan gairah baru ke tubuh Italia dengan langkah yang benar, yakni memberi kesempatan bagi pemain-pemain muda macam Moise Kean (19 tahun), Nicolo Zaniolo (19 tahun), Nicollo Barella (22 tahun), hingga Gianluca Mancini (22 tahun).
ADVERTISEMENT
Chiellini dan Bernardeschi merayakan gol Kean. Foto: REUTERS/Jennifer Lorenzini
Mancini pun mengambil keputusan berani dengan memberi banyak tempat pada debutan dan pemain yang usianya tak lagi muda. Pemilihan Fabio Quagriella jelas paling kentara karena telah berusia 36 tahun tahun. Namun, penyerang asal Sampdoria itu menjawab kepercayaan dengan torehan dua gol di laga teranyar.
Verratti mafhum bahwa langkah Italia untuk merestorasi kepercayaan diri dan dukungan publik masih panjang. Ada 7 laga tersisa di kualifikasi Piala Eropa 2020, tapi Verratti optimistis performa Italia bisa konsisten dengan banyaknya pemain-pemain muda potensial yang telah menunjukkan pendarnya.
"Kami memiliki skuat yang cukup muda, tetapi kami saat ini berada di jalur yang positif," tutup Verratti.