Vinicius yang Langka, Vinicius yang Mirip Savio Bortolini

7 Februari 2019 16:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vinicius Junior melewati adangan Sergio Busquets. Foto: AFP/Lluis Gene
zoom-in-whitePerbesar
Vinicius Junior melewati adangan Sergio Busquets. Foto: AFP/Lluis Gene
ADVERTISEMENT
Meski berlaga sebagai underdog, Real Madrid justru kemudian jadi pihak yang paling kecewa usai gagal memenangi El Clasico di semifinal leg pertama Copa del Rey, Kamis (7/2/2019) dini hari WIB. Pasalnya, mereka memang mampu unggul lebih dulu lewat kaki Lucas Vazquez sebelum Barcelona menyamakan skor via sepakan Malcom. Laga pun berakhir imbang 1-1.
ADVERTISEMENT
Real Madrid boleh kecewa karena membuang kemenangan. Akan tetapi, yang jelas tidak akan membuat kecewa adalah performa bintang muda mereka, Vinicius Junior. Tampil sebagai starter, remaja Brasil itu punya kontribusi besar atas terciptanya gol Real pada menit keenam.
Ceritanya, Vinicius yang menguasai bola di sayap kiri berhasil mengecoh Nelson Semedo untuk kemudian mengirim umpan silang ke tiang jauh. Umpan Vinicius itu disambut oleh Karim Benzema yang meneruskan bola kepada Vazquez. Dengan sentuhan pelan, Vazquez mampu memperdayai Marc-Andre ter Stegen untuk membobol gawang Barcelona.
Jika ditilik lewat sudut pandang statistik, performa Vinicius tidak bisa dibilang mengesankan. WhoScored cuma memberinya ponten 6,5 dan itu merupakan nilai terendah kedua, sama dengan milik Daniel Carvajal. Wajar, karena Vinicius 'cuma' bisa mencatatkan 1 dribel berhasil dan 4 tembakan yang semuanya meleset serta 2 kali kehilangan bola.
ADVERTISEMENT
Namun, pertandingan melawan Barcelona bukanlah pertandingan biasa. Di balik keterbatasan statistiknya itu, Vinicius mampu menunjukkan efektivitas dalam bermain. Satu dribel berhasilnya tadi adalah dribel yang lantas berujung pada gol Benzema. Itu artinya, impak Vinicius tetap saja besar.
Performa impresif Vinicius itu bukan yang pertama kali dia tampilkan. Sepanjang musim, mantan pemain Flamengo itu sudah dipercaya tampil 18 kali di semua ajang untuk Real Madrid. Dari sana, 4 gol dan 1 assist sudah berhasil dia koleksi. Terbaru, sebelum menghadapi Barcelona, Vinicius berhasil mencetak gol pada pertandingan menghadapi Deportivo Alaves, Senin (4/2).
Pelatih Real Madrid, Santiago Solari, sama sekali tak heran Vinicius bisa berperan besar bagi tim asuhannya. Solari bahkan berani menyebut winger berusia 18 tahun itu sebagai pemain yang langka.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak kaget karena aku sudah mengenalnya sejak pertama kali dia datang. Aku tahu caranya bermain sepak bola. Namun, tak banyak anak umur 18 tahun yang bisa bermain seperti ini. Dia layak mendapatkan pujian, pun begitu dengan kawan-kawannya yang sudah banyak membantu," ujar Solari seusai pertandingan seperti dikutip dari ESPN.
Pujian tidak datang dari Solari. Mantan pemain Real Madrid lainnya, Fernando Morientes, tak mau ketinggalan. Dalam wawancara eksklusif dengan La Liga, Morientes menyebut bahwa Vinicius mengingatkan dirinya pada sosok Savio Bortolini, bintang Real Madrid era 1990-an.
Savio beraksi pada pertandingan Real Madrid vs Manchester United. Foto: AFP/Christophe Simon
Sama halnya dengan Vinicius, Savio juga didatangkan El Real dari Flamengo. Bedanya, ketika itu Savio datang kala usianya sudah 24 tahun. Selama lima tahun di Real Madrid, pemain berjuluk 'Iblis Pirang' itu tampil di ratusan pertandingan dan mempersembahkan tujuh gelar, termasuk di antaranya tiga trofi Liga Champions.
ADVERTISEMENT
"Menurutku, Vinicius merupakan pesepak bola yang menakjubkan. Dia mampu melewati lawan dalam situasi satu lawan satu serta membuka ruang dengan baik. Kalau bisa terus bermain seperti ini, tak diragukan lagi dia akan menjadi pemain kelas dunia. Kita harus memberinya waktu, kita tak boleh membebani pemain muda dengan tanggung jawab yang terlalu berat. Terlebih, dia bermain untuk klub sebesar Real Madrid," tutur Morientes dalam keterangan yang diterima kumparanBOLA.
"Vinicius mengingatkanku kepada Savio ketika dia bergabung dengan Real Madrid. Walaupun Savio saat itu bergabung di usia yang sedikit lebih tua dibandingkan Vinicius, mereka berdua memiliki karakter permainan yang sama: berani, cepat ketika menggocek bola, dan piawai di situasi satu lawan satu."
ADVERTISEMENT
"Mereka berdua sama-sama berasal dari Brasil yang memiliki karakter sepak bola yang berbeda dengan sepak bola Spanyol, dan dengan cepat bisa beradaptasi. Hal itulah yang mengingatkanku kepada Savio ketika melihat sosok Vinicius. Karena gaya bermain mereka yang mirip dan posisi mereka yang sama-sama di sayap kiri," jelas Morientes.