Wahai, Chelsea... Berhati-hatilah dengan Malmoe

21 Februari 2019 21:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Chelsea, Maurizio Sarri. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Chelsea, Maurizio Sarri. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Grafik performa Chelsea dalam lima pertandingan terakhir ibarat polisi tidur di kompleks perumahan: naik-turun. Mereka sempat bangkit dengan menumpas Huddersfield Town 5-0 usai takluk empat gol tanpa balas dari Bournemouth di pengujung Januari.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, hasil positif itu tak bertahan lama. Chelsea dibungkam Manchester City 0-6 pada Premier League pekan ke-27 lalu. Setelah unggul tipis dari Malmoe pada babak 32 besar Liga Europa, mereka kembali terkapar di hadapan Manchester United.
Jumat (22/2/2019) dini hari WIB, Chelsea berpeluang untuk memperbaiki tren buruk yang mereka alami. Pasukan Maurizio Sarri itu akan menjamu Malmoe pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa.
Meski di atas kertas Chelsea lebih unggul dibanding wakil Swedia tersebut, Sarri sudah tak seharusnya main-main. Dengan tersingkirnya mereka dari Piala FA dan margin yang kian terbentang dengan City dan Liverpool di tabel klasemen Premier League, Liga Europa akan jadi satu-satunya trofi paling realistis di musim ini--selain Piala Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Hanya, padatnya jadwal jadi problem tersendiri bagi Chelsea saat ini, sebagaimana yang dikeluhkan Sarri.
"Itu tidak mudah karena kami harus bermain setiap tiga hari sekali. Kami tidak punya waktu, tetapi kami berusaha menyelesaikan masalah kami. Kami mencoba untuk berbicara dengan para pemain, menghindari beberapa kesalahan dengan (memutar ulang) video," kata Sarri dilansir dari situs resmi klub.
Manchester United hancurkan Chelsea di babak kelima Piala FA. Foto: Reuters/John Sibley TPX IMAGES OF THE DAY
Produktivitas menjadi problem Chelsea yang paling kentara. Nyatanya, sudah tiga kali mereka gagal mencetak angka pada lima pertandingan terakhir di lintas ajang.
Terlebih, Malmoe juga tak bisa dipandang sebelah mata karena berhasil merepotkan Chelsea di leg pertama. Kendati kalah dari persentase penguasaan bola (27% berbanding 73%), mereka lebih aktif melepaskan tembakan ketimbang Chelsea sebanyak 15 kali--4 tembakan lebih banyak ketimbang Chelsea. Dilihat dari skor akhir pun, kemenangan The Blues juga tak terlalu meyakinkan karena cuma unggul tipis 2-1.
ADVERTISEMENT
"Kami harus menyelesaikan masalah ini. Ini mungkin masalah agresi, tentang determinasi di dalam kotak penalti."
Sejatinya, permasalahan Chelsea bukan cuma di lini depan, tetapi juga pada barisan pertahanan. Sudah 13 kali mereka kemasukan dalam 5 pertandingan ke belakang. Nyaris sepertiga di antaranya lahir dari Bournemouth, klub yang notabene tak produktif-produktif amat di Premier League.
So, bukan tak mungkin Malmoe bakal kembali membobol gawang Chelse nanti. Terlebih, pasukan Uwe Roesler itu juga memiliki karakter serupa dengan Bournemouth yang bertumpu pada sisi sayap dan kecairan lini depan.
Olivier Giroud (kiri) dan Ross Barkley merayakan gol Chelsea ke gawang Malmo FF. Foto: Peter Cziborra/Reuters
Oh iya, Chelsea juga perlu mengantisipasi determinasi Malmoe saat mentas di kandang lawan. Cuma sekali mereka takluk dari empat laga tandang di fase grup.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Malmoe berhasil mempermalukan runner-up Liga Turki musim lalu, Besiktas, 1-0 di hadapan pendukungnya. Jadi memang sudah seharusnya Chelsea berhati-hati dalam duel nanti.