Wanti-wanti dari Spalletti: Parma Dulu, Tottenham Kemudian

15 September 2018 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Internazionale, Luciano Spalletti. (Foto: AFP/Miguel Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Internazionale, Luciano Spalletti. (Foto: AFP/Miguel Medina)
ADVERTISEMENT
Parma dulu, baru kemudian Tottenham Hotspur. Demikianlah pelatih Internazionale, Luciano Spalletti, mewanti-wanti para pemainnya. Spalletti menganggap bahwa hasil pertandingan menghadapi Parma di pekan keempat Serie A akan berpengaruh terhadap performa Inter di laga Liga Champions menghadapi Spurs tengah pekan depan.
ADVERTISEMENT
Satu kekalahan, satu hasil imbang, dan satu kemenangan. Dari tiga pertandingan pertama di Serie A musim 2018/19, itulah hasil yang didapatkan Inter. Jauh dari kata mengesankan, memang, tetapi Inter tetap memiliki alasan untuk berpuas diri. Sebab, tiga hasil itu menunjukkan peningkatan grafik performa. Di laga pertama mereka kalah, lalu imbang di laga kedua sebelum akhirnya menang di laga ketiga.
Di pekan keempat, Sabtu (15/9/2018) malam WIB, Parma akan jadi lawan Inter. Tim promosi itu sendiri sejauh ini baru mengoleksi satu poin hasil sekali imbang dan dua kali kalah. Kendati demikian, hasil yang didapat Parma itu tidak mencerminkan penampilan mereka di lapangan. Ketika menjamu Juventus di pekan ketiga, mereka mampu memberi perlawanan hebat, terutama lewat aksi-aksi Gervinho yang akhirnya mencetak satu gol.
ADVERTISEMENT
Inilah yang membuat Spalletti pasang ancang-ancang. Menurut mantan pelatih Zeint St. Petersburg itu, Parma punya modal besar bernama antusiasme.
"Kota dan klub itu pernah merasakan momen-momen kejayaan. Mereka tahu seperti apa caranya menghadapi pertandingan sulit. Bagi kami, ini adalah pertandingan yang harus dimenangi dengan meyakinkan. Kami harus bermain dengan baik untuk menunjukkan karakter kami. Yang jelas, kalau kami bermain bagus melawan Parma, itu akan membantu kami saat menghadapi Tottenham," kata Spalletti seperti dikutip dari Football-Italia.
Dalam laga kontra Parma ini, Spalletti akan kembali menumpukan harapannya kepada sosok Radja Nainggolan. Pria Belgia itu absen di dua laga perdana Nerazzurri akibat cedera di laga pramusim. Namun, ketika kembali di laga melawan Bologna, dia langsung mencetak gol. Inter pun menang telak 3-0.
ADVERTISEMENT
Selebrasi Radja Nainggolan usai mencetak gol ke gawang Bologna. (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Radja Nainggolan usai mencetak gol ke gawang Bologna. (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
"Nainggolan adalah pemain yang hebat. Di beberapa pertandingan, dia bisa tampil begitu trengginas. Namun, lebih dari itu, konsistensi penampilannya secara keseluruhan adalah nilai lebih yang dia miliki. Dia memang masih harus meningkatkan performanya, tetapi dia adalah sosok pembeda, bahkan di Liga Champions," terang Spalletti.
Parma sendiri punya sejarah kurang bagus tiap kali berlaga di San Siro. Sejauh ini, kedua tim sudah bertemu 25 kali di kandang Inter dan Milan itu. Dari sana, Inter unggul jauh dengan 15 kemenangan. Sebaliknya, Parma cuma bisa menang sekali ketika harus bertandang ke stadion berkapasitas 80.018 penonton tersebut. Itu pun sudah lama sekali, tepatnya pada Mei 1999.
Namun, Parma takkan mau menyerah begitu saja pada catatan sejarah. Terlebih, pelatih Roberto D'Aversa sudah menegaskan bahwa timnya bisa bersaing dengan siapa saja. "Satu hal yang kurang hanyalah poin. Oleh karenanya, kami harus meminimalisir kesalahan dan membawa pulang hasil yang bagus. Kami sudah puas dengan performa kami, tetapi pekerjaan kami masih banyak," tutur D'Aversa.
ADVERTISEMENT