Wasit Amir Minta Pelaku Penganiayaan Dihukum Setimpal

9 Mei 2018 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasit Nasional, Amir. (Foto: Twitter @MafiaWasit)
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Nasional, Amir. (Foto: Twitter @MafiaWasit)
ADVERTISEMENT
Peristiwa kelam kembali mencoreng wajah persepak bolaan Tanah Air. Untuk kesekian kalinya, penganiayaan pemain kepada wasit kembali terjadi. Kali ini, kejadian mengenaskan itu terjadi di pertandingan Liga 3 Zona Jawa Tengah (Jateng).
ADVERTISEMENT
Laga antara Persibara Banjarnegara vs Bhayangkara Muda FC pada Minggu (6/5/2018) harus berakhir rusuh. Penyebabnya, pemain Bhayangkara Muda tak terima dengan keputusan wasit yang memberikan kartu kuning kepada salah satu pemainnya. Padahal, dari video yang beredar, terlihat jelas terjadi pelanggaran sangat keras.
Para pemain Bhayangakara Muda kemudian mengerubuti wasit Amir yang memimpin laga. Di tengah-tengah protes itu, lantas melayanglah bogem mentah dari pemain bernomor punggung 8 bernama Maman Samara. Wajah Amir langsung mengeluarkan darah akibat pukulan tersebut.
Peristiwa nahas itu akhirnya menyebar dengan cepat melalui media sosial. Potongan video akan penganiayaan pemain Bhayangkara Muda kepada Amir juga beredar. Atas kejadian itu, Asosiasi Provinsi (Asprov) Jateng yang menanungi kompetisi pun segera mengambil tindakan.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan (kumparan.com), Amir mengaku diundang oleh Komisi Disiplin (Komdis) Asprov Jateng untuk memberikan kesaksian terhadap kejadian yang menimpanya tersebut. Akan tetapi, ia tak bisa memenuhi undangan itu karena masih dalam masa pemulihan.
"Ya, saya diundang untuk datang, tapi saya nggak bisa. Saya masih butuh istirahat," ujar Amir, Rabu (9/5).
Wasit Persibara vs Bhayangkara Muda Dianiaya (Foto: Dok. Reform PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Persibara vs Bhayangkara Muda Dianiaya (Foto: Dok. Reform PSSI)
Kendati demikian, wasit asal Sukoharjo ini meminta kepada Komdis Asprov Jateng untuk memberikan hukuman kepada pelaku sesuai dengan perbuatannya. Apalagi, regulasi mengatur mengenai perlindungan terhadap wasit dari protes berlebihan yang dilakukan oleh pemain.
"Sampai saat ini, nggak ada juga permintaan maaf dari pelaku. Saya, sih, sudah nggak ada perasaan kesal atau marah, cuma merasa prihatin saja dengan perilaku seperti itu. Saya berharap pelaku bisa dihukum setimpal dengan perilakunya," kata Amir.
ADVERTISEMENT
Akibat pukulan itu, Amir sempat dilarikan ke Rumah Sakit. Posisinya kemudian digantikan oleh wasit cadangan. Dari hasil rontgen, Amir mengaku mengalami retak tulang hidung. Akan tetapi, ia menegaskan tak mengalami trauma atas kejadian itu karena menganggapnya sebagai bagian dari risiko pekerjaan.
Tak hanya kekerasan pemain kepada wasit pada laga Persibara vs Bhayangkara Muda, kejadian serupa yang akan disidangkan yakni keributan dalam partai Liga 3 Zona Jateng antara Persitema Temanggung melawan PSIP Pemalang. Pada laga itu, pemain dan ofisial Persitema melakukan pengeroyokan kepada wasit dan asisten wasit yang bertugas.
Komdis PSSI mengatakan putusan sanksi terhadap pelaku dalam dua pertandingan tersebut kemungkinan akan keluar pada Rabu (8/5) ini.
ADVERTISEMENT