Wasit Thoriq Alkatiri Cetak Sejarah, Tandai Debut di AFC Cup

2 April 2019 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasit Indonesia berlisensi FIFA, Thoriq Alkatiri. Foto: Instagram/@pssi__fai
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Indonesia berlisensi FIFA, Thoriq Alkatiri. Foto: Instagram/@pssi__fai
ADVERTISEMENT
Di tengah sorotan tajam akan kepemimpinan wasit di Tanah Air, termasuk untuk dirinya sendiri ketika mengesahkan gol handball Patrich Wanggai pada laga Persija vs Kalteng Putra di Piala Presiden, Thoriq Alkatiri tetap mendapatkan pengakuan. Setelah menjadi satu dari tiga wasit Indonesia berlisensi FIFA, Thoriq kini semakin melebarkan sayapnya menuju panggung Asia.
ADVERTISEMENT
Ya, pria kelahiran Purwakarta ini telah menandai debutnya di AFC Cup dengan memimpin laga lanjutan Grup C antara Qadsia SC (Kuwait) melawan Malkiya Club (Bahrain) di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, Senin (1/4/2019) malam waktu setempat. Thoriq menjadi wasit tengah didampingi oleh Nurhadi dan Bambang yang bertindak selaku asisten wasit.
Nama Thoriq pun tercatat dalam buku sejarah sepak bola nasional sebagai wasit pertama dari Indonesia yang memimpin AFC Cup sejak berganti format pada 2017. Pada tahun lalu, wasit elite AFC ini juga telah menjadi fourth official atau wasit cadangan di ajang Liga Champions Asia (LCA).
"Alhamdulillah, saya diberikan kepercayaan untuk memimpin di AFC Cup. Saya banyak bersyukur tapi juga masih harus banyak belajar karena ini pertama bagi saya," ujar Thoriq ketika dihubungi kumparanBOLA, Selasa (2/4).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal itu setidaknya menjadi pembuktian bahwa wasit asal Indonesia memiliki kualitas untuk bisa bersaing di level Asia. Ia pun berharap langkahnya bisa diikuti rekan-rekan lainnya ke depan.
"Wasit kita (Indonesia) itu sebenarnya mampu. Banyak yang bagus-bagus, tapi mungkin belum dapat kesempatan saja," katanya.
Kendati demikian, Thoriq mengakui memimpin di ajang sekelas AFC Cup tak mudah. Selain tanggung jawab, tekanan terhadap pertandingan pun dirasakannya lebih besar. Akan tetapi, pengalaman selama memimpin di Liga 1 membuatnya mampu mengatasi hal tersebut.
"Memimpin di mana saja sebenarnya sama, hanya pengalaman yang menentukan. Memang tantangan dan tanggung jawab di sini (AFC Cup) lebih besar. Apalagi, di kawasan Arab, tekanan pemain ke wasit hampir-hampir mirip dengan kita. Berbeda dengan Asia Timur, seperti China dan Jepang, yang jauh lebih menghargai keputusan wasit," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pertandingan Qadsia SC vs Malkiya Club berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk sang tamu, Malkiya Club. Dalam laga yang berjalan dengan tensi tinggi itu, Thoriq Alkatiri tercatat mengelurkan tujuh kartu kuning.