Wolverhampton: Serigala Wajib Garang di Kandang Sendiri

7 Januari 2019 14:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Wolverhampton merayakan gol ke gawang Arsenal. (Foto: Eddie Keogh/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Wolverhampton merayakan gol ke gawang Arsenal. (Foto: Eddie Keogh/Reuters)
ADVERTISEMENT
Salah satu pertandingan menarik di Piala FA musim ini akan berlangsung Selasa (8/1/2019) pukul 02:45 WIB. Ya, Liverpool akan bertandang ke kandang salah satu tim pembunuh raksasa di Liga Primer Inggris musim ini, Wolverhampton Wanderers. Wolves, para 'Serigala' ini, tentunya ingin predikat itu terbukti, terutama di ajang kompetisi gugur seperti Piala FA. Namun, mereka wajib menjadi serigala yang garang di kandang sendiri untuk mewujudkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Performa skuat asuhan Nuno Espirito Santo di musim ini sebenarnya terbilang apik, terlebih untuk ukuran tim promosi. Wolves saat ini berhasil duduk di peringkat sembilan Liga Primer Inggris dengan rekor delapan menang, lima seri, dan delapan kalah dari 21 pertandingan. Meskipun begitu, form Ruben Neves dkk. ketika bermain di kandang terbilang tak memuaskan.
Dari bulan Desember hingga awal Januari, Wolves bisa dibilang tampil baik. Dari tujuh pertandingan, mereka menderita dua kekalahan. Menariknya, dua kekalahan ini terjadi di Stadion Molineux, kandang mereka sendiri.
Kekalahan perdana mereka di bulan Desember terjadi ketika melawan --ya benar-- Liverpool. The Reds berhasil membobol gawang yang dikawal kiper jawara Piala Eropa 2016, Rui Patricio, dua kali tanpa balas. Namun, kekalahan kedualah yang barangkali lebih menarik.
ADVERTISEMENT
Tanggal 29 Desember, Wolves berhasil menciptakan kejutan kala menaklukkan Tottenham Hotspur di kandang lawan dengan skor impresif, 3-1. Anehnya, hanya empat hari berselang, mereka takluk dari Crystal Palace di kandang sendiri dengan skor 0-2. Hasil buruk di Molineux melawan Palace ini menjadi kekalahan kandang berturut-turut bagi Wolves di musim ini.
Mohamed Salah merayakan gol ke gawang Wolverhampton. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah merayakan gol ke gawang Wolverhampton. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
Sayangnya, kekalahan beruntun di kandang tak hanya sekali ini terjadi bagi Wolves di musim ini. Di bulan Oktober sampai November lalu, Wolves tunduk di kandang dalam tiga pertandingan berurut, melawan Watford, Spurs, dan Huddersfield.
Tentu saja, Nuno tak ingin timnya kembali mengalami tiga kekalahan secara beruntun di kandang. Ia menegaskan bahwa form kandang Wolves wajib ditingkatkan, terlebih kali ini taruhannya adalah kompetisi penting seperti Piala FA.
ADVERTISEMENT
“Performa kami di kandang adalah satu hal yang wajib ditingkatkan. Piala FA adalah kompetisi yang penting, jadi kami mesti mengembangkan permainan kami di Molineux. Semua tim yang datang ke sini sangat sulit untuk ditaklukkan, dan kami harus berjuan dengan keras. Kami akan bekerja untuk mewujudkan itu,” ujar eks manajer FC Porto ini.
Satu hal yang tentunya wajib dibenahi Nuno dalam rangka memperbaiki performa kandang Wolves adalah ketajaman lini depannya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Wolves gagal mencetak sebiji gol pun di dua laga kandang terakhirnya.
Nuno saat memimpin Wolverhampton. (Foto: Reuters/John Clifton)
zoom-in-whitePerbesar
Nuno saat memimpin Wolverhampton. (Foto: Reuters/John Clifton)
Striker asal Meksiko, Raul Jimenez, tentu menjadi sosok yang diharapkan Nuno untuk memecahkan masalah ini. Jimenez, yang sejauh ini menjadi top skorer Wolves dengan enam gol, besar kemungkinan akan diplot sebagai ujung tombak. Dengan tingginya yang mencapai 190 sentimeter, Jimenez mampu menjadi ancaman bagi lini belakang Liverpool yang mungkin akan dirotasi oleh Jurgen Klopp.
ADVERTISEMENT
Ada kabar baik juga untuk Jimenez. Tandem terbaiknya di lini depan, Diogo Jota, juga dipastikan telah pulih setelah mengalami cedera hamstring. Jota yang biasanya bermain di belakang atau di samping Jimenez memiliki kemampuan dribel yang ciamik serta visi yang oke. Kemenangan kandang melawan Chelsea—masing-masing Jota dan Jimenez mencetak satu gol—menjadi bukti bagaimana dua pemain ini mampu berkombinasi dengan baik.
Tugas Wolves untuk memupus performa buruk mereka di kandang tentu tidak mudah, apalagi menghadapi tim sekelas Liverpool yang sejauh ini baru satu kali kalah di liga. Namun, apabila performa kandang mereka berhasil ditingkatkan, terutama di lini serangnya, bukan tak mungkin kejutan kembali terjadi di Piala FA.