Xavi Tak Setuju Piala Dunia 2022 Diikuti 48 Negara

19 Maret 2019 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Xavi Hernandez di Piala Dunia 2010. Foto: AFP/Liu Jin
zoom-in-whitePerbesar
Xavi Hernandez di Piala Dunia 2010. Foto: AFP/Liu Jin
ADVERTISEMENT
Xavi Hernandez tidak menyetujui rencana FIFA untuk menambah jumlah peserta Piala Dunia 2022 dari 32 menjadi 48. Mantan gelandang internasional Spanyol itu pun meminta agar rencana tersebut dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Akhir Oktober tahun lalu Presiden FIFA Gianni Infantino melontarkan wacana penambahan peserta tersebut. Sebelumnya, FIFA sendiri sudah memastikan bahwa Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada akan diikuti oleh 48 negara. Namun, Infantino juga mengatakan bahwa kemungkinan Piala Dunia 2022 di Qatar diikuti 48 negara tetap terbuka.
"Kami memutuskan untuk menambah jumlah negara peserta di putaran final Piala Dunia menjadi 48. Ini akan terwujud di Piala Dunia 2026. Akankah terjadi lebih cepat pada 2022? Kami sedang meninjaunya. Kalau memungkinkan, mengapa tidak?" kata Infantino sebagaimana dilansir oleh Reuters kala itu.
Xavi yang menjuarai Piala Dunia 2010 bersama Timnas Spanyol itu menyatakan bahwa menambah peserta Piala Dunia 2022 menjadi 48 negara bukanlah keputusan yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Pesertanya terlalu banyak dan nanti turnamennya jadi terlalu lama. Bayangkan saja ada 48 tim di Qatar. Kupikir itu tidak bagus," kata Xavi dalam acara Generation Amazing di Mumbai, India, yang diinisiasi oleh penyelenggara Piala Dunia 2022.
"Tentu saja keputusan nanti ada di tangan penyelenggara, tetapi saat ini Qatar sedang bersiap untuk menjamu 32 tim. Akan menjadi sulit jika jumlah peserta ditambah. Selain itu, untuk sepak bola sebaiknya peserta Piala Dunia juga dibatasi 32 negara. Itu sudah lebih dari cukup," terang eks pemain Barcelona tersebut.
Xavi tidak asal bicara. Menggelar Piala Dunia dengan 48 negara peserta memang bukan perkara remeh. Sebagai gambaran, pada Piala Dunia 2026 nanti AS, Meksiko, dan Kanada mengajukan 16 venue untuk menggelar pertandingan. Sementara, Qatar yang 'cuma' harus menyiapkan 12 venue saja sudah kelabakan. Bahkan, untuk mengebut persiapan, penyelenggara Piala Dunia 2022 di Qatar sudah mengorbankan kondisi pekerjanya.
ADVERTISEMENT
Selain masalah persiapan, waktu juga menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Piala Dunia 2022 nanti akan digelar pada musim dingin. Artinya, ia akan diselenggarakan pada pertengahan musim kompetisi Eropa. Jika Piala Dunia berisikan 32 negara saja baru bisa diselesaikan dalam sebulan, penambahan 16 peserta bisa membuat turnamen itu berjalan sampai enam pekan alias satu setengah bulan.
Meski demikian, wacana Infantino tadi belum final. Masih ada Kongres FIFA pada 5 Juni mendatang di Paris yang akan jadi tempat penentuan apakah peserta Piala Dunia 2022 ditambah atau tidak.
Xavi sendiri saat ini memang bekerja untuk penyelenggara Piala Dunia 2022 sebagai duta. Setelah hengkang dari Barcelona pada 2015 lalu dia memilih untuk bermain bagi klub Qatar, Al-Sadd, sampai saat ini. Sebagai bagian dari sepak bola Qatar, Xavi pun berharap tim nasional negara Teluk itu bisa berbuat banyak di Piala Dunia 2022, terutama setelah menjuarai Piala Asia 2019.
ADVERTISEMENT
"Awalnya kupikir persepakbolaan di sini adalah yang terburuk, tetapi mereka kemudian mampu berkembang dengan cepat dan semua orang bisa melihat hasilnya di Piala Asia kemarin," pungkas Xavi.