Xherdan Shaqiri, Opsi Baru di Lini Depan Liverpool

30 Juli 2018 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Xherdan Shaqiri  resmi jadi milik Liverpool. (Foto: Twitter: Liverpool)
zoom-in-whitePerbesar
Xherdan Shaqiri resmi jadi milik Liverpool. (Foto: Twitter: Liverpool)
ADVERTISEMENT
Liverpool mendatangkan empat pemain baru pada musim panas 2018/19. Di antaranya adalah Naby Keita, Fabinho, Alisson Becker, dan Xherdan Shaqiri. Dari keempatnya, baru Shaqiri yang bisa mencuri perhatian di laga debut.
ADVERTISEMENT
Debut Shaqiri ditandai dalam laga International Champions Cup (ICC) 2018 antara Liverpool dan Manchester United. Pemain Tim Nasional (Timnas) Swiss itu sendiri hanya menjadi cadangan dalam partai yang tiketnya terjual hingga 100 ribu lembar tersebut.
Bagi Shaqiri, menjadi pemain cadangan bukan masalah besar. Pasalnya, ia berhasil memulai debutnya dengan mencetak satu gol yang tergolong spektakuler: Membelakangi gawang dan lantas mencetak gol via tendangan salto.
Sontak, gol ini menuai pujian. Tak terkecuali dari manajer The Reds, Juergen Klopp. “Sejujurnya, ini jauh lebih baik dari apa yang saya harapkan sebelumnya,” kata manajer berpaspor Jerman tersebut.
“Jelas, debut yang ia lakukan tergolong bagus. Tidak wajar bisa langsung beradaptasi dengan gaya main kesebelasan ini setelah baru bergabung selama empat hari,” imbuh manajer berusia 51 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, apa yang dilakukan Shaqiri menghasilkan pertanyaan-pertanyaan lain, mulai dari bagaimana pemain berusia 26 tahun tersebut berkontribusi untuk Liverpool hingga apakah kedatangannya membuat lini serang mereka komplet?
Untuk pertanyaan pertama, rasanya tak perlu mempertanyakan kapasitas Shaqiri. Melihat penampilannya sepanjang musim lalu, ia punya kapasitas untuk menjadi pembeda lini depan Liverpool pada musim ini.
Pada musim lalu, Shaqiri memainkan 36 pertandingan bersama Stoke City di Premier League dan membukukan delapan gol. Catatannya kian apik saat ia mampu berkontribusi atas tujuh assist untuk klub berjuluk The Potters tersebut.
Total kontribusi Shaqiri memang tidak ada apa-apanya ketimbang pemain depan Liverpool, seperti Sadio Mane (10 gol), Roberto Firmino (15 gol), dan Mohamed Salah (32 gol). Namun, patut dicatat juga bahwa Stoke adalah klub papan bahwa yang terjerembab jurang degradasi.
ADVERTISEMENT
Jika angka tersebut ditotal, Shaqiri berkontribusi atas 15 dari 35 gol yang dibukukan oleh Stoke di Premier League musim lalu. Angka tersebut menjadi pertanda bahwa ia punya kontribusi atas terciptanya 43% gol yang dibukukan oleh Stoke.
Kontribusi Shaqiri tak hanya bisa dilihat dari jumlah gol atau assist yang ia produksi, tapi juga dari banyak hal lain. Mulai dari perannya saat membangun serangan, tekanan terhadap gawang lawan hingga umpan kunci yang ia lepaskan.
Menurut data Anfield Index, Shaqiri berkontribusi atas 2,7 upaya serangan per 90 menit. Sementara, soal percobaan, ia membukukan 2,5 percobaan per laga. Dibandingkan pemain depan Liverpool lain, hanya Salah yang lebih baik (3,4 upaya dan empat percobaan).
ADVERTISEMENT
Hal terbaik yang bisa diberikan Shaqiri saat menyerang adalah kemampuannya melepaskan umpan kunci. Pada musim lalu, ia menjadi pemain satu pemain paling menonjol dengan melepaskan 2,2 umpan kunci per pertandingan.
Ekspresi Shaqiri usai cetak gol. (Foto: Cameron Pollack/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Shaqiri usai cetak gol. (Foto: Cameron Pollack/Reuters)
Selain saat menyerang, Shaqiri juga punya kemampuan untuk tampil sebagai perusak serangan lawan. Per Squawka, ia mencatat total 16 intersep dan 17 tekel per laga. Angka tersebut jauh lebih baik ketimbang yang dibukukan oleh trio penyerang Liverpool musim lalu.
Di luar statistik, ia juga punya kemampuan fisik dan tenaga yang bisa menyulitkan lawan terlebih saat melakukan pressing. Kelebihan tersebut rasanya amat cocok dengan permainan Klopp yang menggunakan pressing tinggi sebagai pertahanan dasar.
Nah, terakhir, Shaqiri menyelesaikan persoalan Liverpool soal kedalaman skuat. Dengan adanya dia, pencarian Liverpool akan pengganti Salah di sektor penyerang sayap sebelah kanan resmi berakhir.
ADVERTISEMENT
Adanya Shaqiri membuat Klopp kini tak perlu berinovasi macam-macam. Apabila Salah absen karena cedera atau yang lain, ia bisa memanfaatkan Shaqiri, yang tentunya juga memiliki kapasitas untuk mengubah laga selayaknya Salah.