Yang Terangkum dari Keberhasilan Madrid Merebut Piala Super Spanyol

17 Agustus 2017 6:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marco Asensio, terus bersinar. (Foto: Reuters/Juan Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Marco Asensio, terus bersinar. (Foto: Reuters/Juan Medina)
ADVERTISEMENT
Real Madrid berhasil merebut trofi Piala Super Spanyol dari tangan Barcelona setelah pada pertandingan leg kedua di Santiago Bernabeu, Kamis (17/8) dini hari WIB, mereka menang dengan skor 2-0. Dengan kemenangan ini, maka Real unggul 5-1 secara agregat dan berhak atas gelar kesepuluh pada ajang ini.
ADVERTISEMENT
Dua gol Real Madrid pada pertandingan ini dicetak oleh Marco Asensio (4') dan Karim Benzema (39'). Dari laga ini, kumparan (kumparan.com) telah merangkum lima poin penting. Berikut daftarnya:
1) Marco Asensio Kembali Mencuri Perhatian
Setelah pada leg pertama lalu Asensio berhasil mencetak gol debut di ajang Piala Super Spanyol, kali ini dia kembali mencetak gol. Lewat sepakan jarak jauh, pemuda 21 tahun ini menaklukkan Marc-Andre ter Stegen yang mengawal gawang Barcelona. Adapun, dengan gol ini, dia menjadi pemain Spanyol pertama sejak Raul Gonzalez tahun 1997 yang berhasil mencetak gol dia dua El Clasico secara beruntun.
Marco Asensio merayakan gol. (Foto: Reuters/Juan Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Marco Asensio merayakan gol. (Foto: Reuters/Juan Medina)
2) Betapa Mencengangkannya Raihan Trofi Zinedine Zidane
"Bersama Mourinho, kami berjuang memenangi trofi. Bersama Zidane, kami memenangi trofi," kata Marcelo sebelum laga Piala Super Eropa lalu.
ADVERTISEMENT
Apa yang dikatakan bek kiri asal Brasil ini memang punya dasar kuat. Bagaimana tidak? Sejak membesut El Real, Zidane sudah memimpin anak-anak asuhnya di sembilan ajang dan dari sana, tujuh trofi berhasil dibawa pulang.
3) Pengganti Neymar bukan Solusi Masalah Barcelona
Dalam dua leg Piala Super Spanyol, Barcelona terlihat kalah kelas dari Real Madrid dan jika mereka menganggap bahwa hal ini disebabkan atas hengkangnya Neymar, mereka salah besar. Masalah Barcelona sebenarnya lebih dalam dari itu.
Kunci utama keberhasilan Real Madrid di bawah Zidane adalah bagaimana lini tengah mereka selalu bisa mengontrol pertandingan. Ketika dulu Barcelona masih jadi tim terbaik dunia, kunci keberhasilannya pun sama. Kegagalan mencari suksesor Xavi Hernandez dan makin uzurnya Andres Iniesta jadi masalah yang betul-betul menyulitkan Barcelona.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, meski mencari pengganti Neymar tetap harus dilakukan, Barcelona sebaiknya terlebih dahulu mencari solusi atas masalah lini tengah mereka.
Rakitic (kanan) bukan tandingan Modric. (Foto: Reuters/Juan Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Rakitic (kanan) bukan tandingan Modric. (Foto: Reuters/Juan Medina)
4) Kegagalan Mencetak Gol Barcelona yang "Monumental"
Seburuk-buruknya penampilan Barcelona kala bersua Real Madrid, mereka selalu berhasil mencetak gol. Setidaknya begitu sampai pada leg pertama Piala Super Spanyol lalu. Mereka kalah, tetapi mampu mencuri satu gol.
Nah, pada laga ini, Barcelona gagal dan kegagalan mencetak gol ini adalah yang pertama kali terjadi dalam 25 pertandingan terakhir. Selain itu, dengan nihilnya gol Blaugrana, Lionel Messi pun untuk pertama kalinya tidak mampu menjebol gawang Madrid di ajang Piala Super Spanyol.
5) Ini Memang Eranya Real Madrid
Sepanjang sejarahnya, Real Madrid memang sudah tak asing dengan yang namanya trofi. Akan tetapi, sejak pertama kali berdiri, baru dua kali mereka berhasil meraih empat trofi dalam satu tahun. Yang pertama adalah pada 2014 kala masih diasuh Carlo Ancelotti dan yang kedua, tahun ini, di bawah Zidane.
ADVERTISEMENT