5 Manfaat Susu yang Mungkin Belum Kamu Tahu

10 Oktober 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi anak minum susu dan makan sehat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi anak minum susu dan makan sehat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Susu adalah minuman yang menyehatkan. Sampai situ saja, kebanyakan dari kita sudah tahu. Namun sebenarnya, di luar pemenuhan kebutuhan akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari konsumsi susu, dan mencegah stunting adalah salah satunya, karena susu mengandung protein hewani penting yang dibutuhkan tubuh di masa krusial pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Apa saja kebaikan yang terkandung dalam susu dan apa pengaruhnya untuk tubuh kita? Berikut kumparan rangkum lima manfaat susu yang mungkin belum kamu tahu:
Mencegah Stunting
Sebanyak 36 persen balita di Asia Selatan menderita stunting — persentase ini lebih tinggi daripada wilayah-wilayah lain di seluruh dunia. Penyebab utama stunting ada tiga: kurangnya asupan gizi pada dua tahun pertama kehidupan sang anak, kurangnya asupan gizi ibu saat mengandung, dan sanitasi buruk.
Stunting meningkatkan risiko meninggal akibat sakit yang diderita di masa kanak-kanak. Namun bahkan jika anak penderita stunting berhasil melewati masa kanak-kanak, efek stunting akan terasa seumur hidup. Tinggi badan yang tidak ideal menyebabkan penderita stunting tertinggal di beberapa aspek kehidupan seperti perkembangan kognitif dan performa di sekolah. Di masa dewasanya, penderita stunting cenderung berpenghasilan rendah.
ADVERTISEMENT
Konsumsi harian 300 ml susu di masa pertumbuhan cukup untuk memenuhi kebutuhan protein hewani guna mencegah stunting.
com-Ilustrasi anak minum susu dan makan buah-buahan. Foto: Shutterstock
Stunting hanya bisa teratasi selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun dan masa dimana otak anak berkembang pesat,” ujar Prof. Dr. dr. Damayanti R Sjarif, Sp.A(K), Dokter Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RSCM, dalam seminar Gizi Untuk Bangsa, yang digelar Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada September lalu.
“ASI Eksklusif penting diberikan selama 6 bulan pertama dan dapat diteruskan hingga anak berusia dua tahun. Pada tahap pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI), orang tua harus memperhatikan pola asupan gizi yang seimbang, terutama untuk memberikan asupan karbohidrat, lemak tinggi, dan protein hewani,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menjaga Kesehatan Kulit
Menurut legenda, Cleopatra mandi susu untuk menjaga kecantikan kulitnya. Ilmu pengetahuan berkata lain: tidak perlu berendam dalam bak berisi susu, rutin minum susu saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk kulit sehat.
Susu mengandung protein yang membantu menjaga kulit tetap elastis. Susu juga mengandung retinol, antioksidan pencegah penuaan. Selain itu, Vitamin D yang terkandung dalam susu memiliki efek anti-radang dan dapat melindungi kulit dari sinar UV.
Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Hasil penelitian selama 22 tahun yang dipublikasikan oleh American Journal of Clinical Nutrition pada 2018 menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi produk susu memiliki konsentrasi tiga jenis asam lemak yang lebih tinggi dalam darah mereka. Ketiga asam lemak tersebut adalah pentadecanoic, heptadecanoic, dan trans-palmitoleic. Tingginya konsentrasi ketiga asam lemak tersebut berkorelasi dengan rendahnya kemungkinan meninggal akibat serangan jantung; kemungkinan meninggal karena strok juga 42% lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Di Jepang, dua penelitian jangka panjang menunjukkan hasil serupa: terdapat korelasi positif antara asupan kalsium dengan penurunan risiko strok, radang pembuluh darah, dan penyakit jantung.
Selain itu, magnesium yang terkandung dalam susu berfungsi sebagai vasodilator. Sederhananya, magnesium dalam susu membuat pembuluh darah lebih lebar sehingga tekanan darah menurun dan aliran darah ke organ vital lebih lancar.
com-Ilustrasi anak minum susu cokelat. Foto: Shutterstock
Mempercepat Pemulihan Otot
Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh European Journal of Sport Science pada 2019 memaparkan manfaat susu sebagai sintesis otot dan pereda nyeri otot pasca-latihan. Hal ini tidak mengejutkan karena kebanyakan atlet elite memang mengonsumsi susu cokelat sebagai minuman pemulihan.
Susu cokelat menjadi recovery drink andalan para atlet karena memiliki kandungan gula, karbohidrat, dan protein yang tepat untuk proses pemulihan otot setelah latihan.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Medicine and Sport Journal pada 2012 menunjukkan rasio karbohidrat berbanding protein dalam susu cokelat adalah 4:1, yang membuatnya cocok untuk pemulihan otot. Penelitian yang sama menunjukkan susu cokelat memiliki kandungan sodium — yang juga membantu pemulihan otot — yang tinggi.
Untuk efek maksimal, disarankan mengonsumsi susu cokelat tidak lebih dari dua jam setelah latihan. Rentang waktu ini adalah rentang waktu paling optimal untuk mengembalikan glikogen lewat susu cokelat.
Memperkuat Tulang dan Gigi
Tulang yang kuat adalah fondasi pertumbuhan yang sehat, dan seseorang hanya bisa memiliki tulang yang kuat jika asupan kalsiumnya cukup. Salah satu sumber kalsium terbaik adalah susu. Namun kalsium saja tidak cukup.
ADVERTISEMENT
Untuk dapat memproses kalsium, tubuh membutuhkan Vitamin D. Susu mengandung keduanya, selain juga juga magnesium dan protein yang juga sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang.
Tulang yang sehat adalah tulang yang kuat, dan tulang yang kuat tidak akan mudah patah serta keropos. Rutin mengonsumsi susu, selain memperkecil peluang patah tulang pada anak, juga memperlambat osteoporosis — penurunan kepadatan tulang — pada orang dewasa.