5 Permen Tradisional yang Cocok untuk Teman Bersantai

2 November 2018 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
gulali (Foto: Flickr/de Palma1)
zoom-in-whitePerbesar
gulali (Foto: Flickr/de Palma1)
ADVERTISEMENT
Permen yang manis memang sangat cocok disantap di tengah padatnya aktivitas sehari-hari. Bahkan, banyak orang percaya rasa legit dari sebutir permen bisa membuat pikiran lebih fokus saat bekerja.
ADVERTISEMENT
Selama ini, permen lebih dikenal sebagai camilan yang berasal dari luar negeri. Ternyata, Indonesia juga memiliki beragam jenis permen bercita rasa khas. Ditambah perpaduan bahan-bahan tradisional, mulai gula Jawa hingga rempah-rempah, kelezatan permen khas Nusantara tak kalah lezatnya dari permen modern yang ada di pasaran.
Mulai dari permen jahe hingga rambut nenek, berikut ini lima permen tradisional yang masih eksis hingga kini.
1. Rambut nenek
Ilustrasi camilan gulali rambut nenek. (Foto: Instagram/@sagasnack.id  @streetfoodstories)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi camilan gulali rambut nenek. (Foto: Instagram/@sagasnack.id @streetfoodstories)
Rambut nenek merupakan camilan berbahan dasar gula yang memiliki tampilan cukup unik dan berbeda dari permen pada umumnya. Sesuai namanya, sekilas tampilan rambut nenek memang terlihat menyerupai helaian rambut nenek-nenek yang putih pudar.
Proses pembuatannya juga tak kalah unik. Gula yang telah dilelehkan dan diberi pewarna akan dilumuri tepung jagung lalu ditarik berulang kali hingga berubah menjadi lembaran tipis. Disajikan bersama setangkup kerupuk merah muda bercita rasa manis, tekstur rambut nenek yang lembut akan langsung lumer saat menyentuh lidah.
ADVERTISEMENT
2. Permen jahe
permen jahe (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
permen jahe (Foto: Shutterstock)
Dinamakan permen jahe karena permen tradisional ini memang terbuat dari campuran jahe dan gula merah. Selain disajikan sebagai camilan, permen berwarna cokelat tua ini juga sering disantap untuk menghangatkan badan karena rasa jahe yang cukup kuat. Bahkan, banyak orang percaya permen ini juga ampuh meningkatkan kekebalan tubuh, meredakan flu, hingga meningkatkan energi.
3. Gulali
gulali (Foto: Flickr/anindita photoworks)
zoom-in-whitePerbesar
gulali (Foto: Flickr/anindita photoworks)
Dulu, gulali merupakan salah satu jajanan yang selalu diburu anak-anak saat waktu istirahat sekolah tiba. Tak hanya rasa legitnya yang menggoda, permen dari campuran gula pasir dan pewarna makanan ini juga memiliki beragam bentuk yang menggemaskan.
Mulai dari bentuk bunga, burung, hingga hewan-hewan lainnya. Ditambah proses pembuatannya tak kalah menarik, permen tradisional ini sempat menjadi primadona anak-anak terutama pada era 90-an.
ADVERTISEMENT
4. Permen asam
permen asem (Foto: Flickr/wimar)
zoom-in-whitePerbesar
permen asem (Foto: Flickr/wimar)
Sekilas tampilan permen asam terlihat mirip dengan permen jahe, lengkap dengan butiran gula pasir yang memenuhi permukaan permen. Namun saat digigit, rasa asam menyegarkan serta tekstur agak kenyal akan langsung memenuhi indera perasa. Meski tak sepopuler dulu, permen bulat mungil ini masih bisa dijumpai di beberapa toko roti, toko oleh-oleh, atau toko jajanan tradisional.
5. Teng-teng kacang
Teng teng kacang  (Foto: Instagram @anita_agustine @deldywoy)
zoom-in-whitePerbesar
Teng teng kacang (Foto: Instagram @anita_agustine @deldywoy)
Dikenal pula dengan sebutan enting-enting, permen ini terbuat dari gula Jawa dan gula pasir yang dilelehkan kemudian dicampur dengan cacahan kacang tanah. Saat disantap, tekstur teng-teng kacang terasa keras dengan butiran kacang yang membuat rasa permen semakin gurih. Selain kacang tanah, ada juga variasi teng-teng lainnya yang dikombinasikan bersama taburan wijen.
ADVERTISEMENT
6. Ampyang
Ampyang (Foto: Instagram @jogjabikinlaper @winda23_h3)
zoom-in-whitePerbesar
Ampyang (Foto: Instagram @jogjabikinlaper @winda23_h3)
Ampyang merupakan camilan manis dari kacang tanah yang banyak dijumpai di wilayah Jawa, terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta. Terbuat dari gula Jawa dan kacang tanah utuh, sekilas ampyang memiliki tampilan mirip teng-teng namun bertekstur lebih empuk dan rapuh. Tak hanya terbuat dari campuran kacang tanah, ada pula ampyang yang terbuat dari kacang mede.