7 Jajanan Tradisional Berbahan Dasar Beras Ketan, Mana Favoritmu?

20 Juni 2018 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wajik (Foto: flickr/ FX Sudarmadi)
zoom-in-whitePerbesar
Wajik (Foto: flickr/ FX Sudarmadi)
ADVERTISEMENT
Memiliki tekstur yang lengket dan legit, beras ketan kerap diolah sebagai kudapan.Ya, berbeda dengan saudaranya yakni beras padi yang dimasak sebagai nasi, beras ketan memang lebih cocok dijadikan sebagai jajanan. Apalagi, cita rasanya yang gurih dapat dipadukan dengan berbagai macam bahan.
ADVERTISEMENT
Selain nikmat, beras ketan juga kaya akan serat sehingga baik bagi pencernaan. Tak heran, jenis beras ini sudah disantap sejak dulu kala. Banyak jajanan tradisional yang terbuat dari beras yang legit ini.
Apa saja? Berikut kumparanFOOD rangkum tujuh jajanan tradisional berbahan dasar beras ketan yang populer di Indonesia:
1. Wajik
Sesuai dengan namanya, kudapan ini berbentuk jajar genjang. Terbuat dari campuran beras ketan, santan, dan gula merah, wajik memiliki cita rasa yang manis dan legit.
Biasanya, wajik juga memiliki warna merah muda yang berasal dari pewarna makanan yang ditambahkan dalam adonannya. Selain itu, daun pandan juga kerap ditambahkan ke dalam proses memasak agar aromanya menjadi semakin harum.
2. Lemper
ADVERTISEMENT
Jajanan yang satu ini sudah sangat melekat dan dikenal oleh orang Indonesia. Bahkan, hingga kini, jajanan bercita rasa gurih ini kerap dihidangkan di acara spesial dan hajatan.
Kukusan beras ketan yang legit dipadukan dengan isian suwiran ayam berbumbu yang kaya rasa atau abon daging, menghasilkan cita rasa yang nikmat. Apalagi, dibalut dengan daun pisang, membuat lemper semakin beraroma menggoda.
3. Klepon
Kudapan lezat berwarna hijau ini ternyata juga terbuat dari campuran beras ketan, lho. Karenanya, tak heran bila teksturnya sangat kenyal dan legit.
Terbuat dari beras ketan yang dikombinasikan dengan tepung beras, klepon kemudian diisi dengan air gula merah dan dilapisi dengan parutan kelapa, sensasi kenyal dari adonan klepon dan manisnya gula merah yang pecah di mulut membuatnya menjadi favorit banyak orang.
ADVERTISEMENT
4. Jadah
Berasal dari Jawa Tengah, jadah merupakan olahan dari beras ketan yang telah dimasak menjadi ketan, kemudian ditumbuk hingga halus. Bercita rasa gurih dengan tekstur yang lembut dan legit, jadah biasanya disantap bersama teh atau kopi.
Selain dapat disantap langsung, jadah juga kerap digoreng atau dibakar terlebih dahulu untuk menambah variasi rasanya. Bukan hanya disantap sebagai kudapan sore saja, jadah juga sering dihidangkan di acara-acara khusus seperti pernikahan.
5. Lepet
Tekstur lepet yang liat dan lengket dihasilkan dari bahan utamanya yang terbuat dari beras ketan. Kudapan yang kerap disajikan di perayaan tradisi Kupatan ini memiliki cita rasa yang gurih, hampir sama dengan sebagian besar olahan beras ketan pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Dipadukan dengan kacang tanah, lepet kemudian dibalut dengan daun kelapa muda atau janur dan diikat dengan tali bambu. Teksturnya yang padat membuat lepet menjadi kudapan yang mengenyangkan.
6. Madumongso
Terbuat dari ketan hitam sebagai bahan utamanya, kudapan yang satu ini kerap ditemui di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Uniknya, ketan hitam yang digunakan dalam pembuatan kudapan ini telah melalui proses fermentasi terlebih dahulu, sehingga telah berubah menjadi tapai dan menghasilkan cita rasa asam dan manis.
Ketan hitam yang telah berubah menjadi tapai tersebut kemudian diolah kembali dengan penambahan gula, santan, dan buah nanas. Setelahnya, adonan madumongso ini dimasak hingga menjadi dodol atau jenang. Madumongso sendiri memiliki ciri khas dibungkus menggunnakan kertas minyak beraneka warna.
ADVERTISEMENT
7. Rengginang
Berbeda dengan olahan beras ketan yang biasanya dimasak dengan cara dikukus dan bertekstur legit, kudapan yang satu ini justru memiliki tekstur yang kering dan renyah. Merupakan jenis kerupuk, rengginang terbuat dari beras ketan yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng hingga garing.
Bulir-bulir pada beras ketan tersebut dikeringkan tanpa dihaluskan terlebih dahulu sehingga bentuknya masih berupa butiran beras utuh. Dan, tak seperti jenis kerupuk pada umumnya, rengginang justru lebih sering disantap sebagai kudapan tersendiri dibanding memadukannya dengan sajian nasi dan lauk pauk.