news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apakah Kol Goreng Bahaya untuk Kesehatan?

20 Juni 2019 9:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kol goreng Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kol goreng Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Rasanya manis dan segar, harganya juga murah. Enggak heran kol mudah disukai. Biasanya sayuran putih ini dijadikan lalapan. Namun, kol juga sering digoreng. Dengan digoreng, kol terasa lebih manis, sedikit gurih, dan tidak keras.
ADVERTISEMENT
Di balik kenikmatan kol goreng, rupanya makanan ini cukup mengundang kontroversi. Ada yang menyebutkan jika kol goreng bisa menyebabkan kanker. Namun, benarkah demikian?
Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, kumparan mencoba menghubungi Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS selaku Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB. Menurutnya, kol adalah sayuran yang dikenal sebagai antikanker, dan kaya serat.
Ilustrasi kol goreng Foto: dok.shutterstock
Lantas, bagaimana dengan kol yang digoreng?
Laki-laki yang akrab disapa Prof. Ali itu mengatakan, kol digoreng boleh-boleh saja. Hanya, cara memasaknya yang perlu diperhatikan. Memasak makanan dengan cara digoreng membuat kalorinya jadi tinggi.
Asalnya dari minyak yang terserap. Seperti diketahui, kol ketika digoreng sangat menyerap minyak berlebih.
Selain itu, Prof. Ali juga menegaskan, agar jangan menggoreng dengan minyak jelantah --minyak bekas yang sudah digunakan berulang kali, biasanya warnanya hitam.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kol digoreng sebenarnya boleh-boleh saja untuk variasi menu, tapi jangan sering-sering. Apalagi, jika digoreng dengan minyak jelantah. Memakai minyak jelantah ini dalam percobaan hewan bisa menyebabkan tumor," jelasnya kepada kami saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (18/6).
Ilustrasi kol goreng Foto: dok.shutterstock
Bukan hanya itu, dalam beberapa penelitian menggoreng sayuran juga dapat mengurangi nutrisinya. Apalagi, saat dimasak dengan suhu yang tinggi akan menghilangkan nutrisi baik di dalam sayuran.
Nah, jika sayuran yang kamu makan tidak ingin nutrisinya hilang sebaiknya ditumis saja sebentar. Begitu juga dengan kol, karena sayuran yang termasuk dalam keluarga tumbuhan brassica ini mengandung antioksidan, polifenol, dan senyawa sulfur.
Antioksidannya bisa melindungi tubuh dari radikal bebas, termasuk penyebab kanker. Bahkan, vitamin C-nya menjadi proteksi ganda bagi penyakit mematikan tersebut.
ADVERTISEMENT