Bekraf 'Boyong' Kopi Lokal Indonesia ke Amerika Serikat dan Kanada

8 April 2018 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi nusantara dengan keragaman rasa. (Foto: Flickr/Tonggo Simangunsong)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi nusantara dengan keragaman rasa. (Foto: Flickr/Tonggo Simangunsong)
ADVERTISEMENT
Maraknya budaya minum kopi kini nampaknya telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kopi tak hanya sebatas minuman saja, namun telah menjadi budaya global yang mendunia. Indonesia pun tak ketinggalan. Coba saja kita tengok di beberapa kota besar seperti Jakarta atau Yogyakarta, sederet kedai-kedai kopi artisan mulai bermunculan dan meramaikan setiap sudut kota.
ADVERTISEMENT
Ya, tak berbeda dengan negara lain, masyarakat Indonesia kini telah banyak yang ‘menjelma’ menjadi penikmat kopi.
Bukan hal yang mengherankan, mengingat Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Bahkan, mampu menduduki posisi keempat di dunia sebagai pengekspor kopi terbanyak.
Biji kopi Sumatera. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Biji kopi Sumatera. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
Tak hanya itu, kopi lokal Indonesia pun sudah melanglang buana hingga ke luar negeri. Misalnya saja, kopi Mandheling dari Sumatera yang dijual di kedai kopi Starbucks yang berlokasi di Seattle, Amerika Serikat. Bukan hanya menjadi barang dagangan saja, namun kopi Mandheling telah berhasil mengambil hati para penikmat kopi di Negeri Paman Sam tersebut.
Ironisnya, meski kopi Mandheling telah menjadi primadona di kancah internasional, tak banyak yang tahu bahwa kopi tersebut berasal dari Indonesia. Ya, selama ini kopi Nusantara memang lebih dikenal dengan nama daerah penghasilnya saja, tanpa ada embel-embel kata Indonesia.
Biji kopi Sumatera. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Biji kopi Sumatera. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
Inilah yang kemudian membuat Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf berupaya mendongkrak kuliner kopi untuk menembus pasar dunia melalui promosi brand kopi Indonesia. Pergeseran budaya minum kopi dimana para penikmatnya kini lebih menghargai cerita di balik secangkir kopi yang mereka minum dirasa sebagai sebuah momentum yang tepat.
ADVERTISEMENT
Pengenalan kopi Nusantara ke pasar dunia nantinya akan lebih difokuskan pada hilirnya, yakni meliputi kemasan kopi, barista, dan pemasarannya. Strategi tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah atau value added bagi kopi Nusantara sehingga meningkatkan penghargaan terhadap Indonesia sebagai penghasil produk dan jasa kelas dunia.
Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joshua mengungkapkan, selama ini tingkat ekspor kopi Indonesia memang cukup tinggi, namun justru identitas Indonesia tidak tersemat pada produk biji kopi yang telah mendunia tersebut.
“Di Starbucks Amerika Serikat, kopi yang paling populer adalah kopi dari Sumatera, sangat diminati oleh warga sana. Namun saat ditanya apakah mereka tahu bahwa kopi Sumatera berasal dari Indonesia, rata-rata justru tidak mengetahui hal tersebut, nah itu yang sangat disayangkan”, jelasnya kepada kumparan (kumparan.com) dalam acara Press Conference Roadshow Promosi Brand Kopi Indonesia oleh Bekraf di Upnormal Coffee Roaster, Menteng, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).
Konpers Roadshow Promosi Brand Kopi Indonesia (Foto: Safira Maharani)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Roadshow Promosi Brand Kopi Indonesia (Foto: Safira Maharani)
Menggandeng beberapa brand kopi lokal ternama di Indonesia, mulai dari Anomali, Gravfarm, Upnormal, First Crack, Kopi Boutique, Filosofi Kopi, hingga Traffique, promosi kopi Nusantara ini diwujudkan melalui program 'sister cafe', yakni menjalin kerjasama dengan coffee shop yang ada di Amerika Serikat dan Kanada.
ADVERTISEMENT
Strategi sister cafe ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk melihat feedback dari masyarakat dunia mengenai kopi Indonesia. Selain itu, strategi tersebut juga dapat menyiasati risiko kegagalan dan biaya sewa yang mahal, sehingga nantinya berbagai brand kopi lokal Indonesia mampu membuka cabang di luar negeri.
Kopi Nusantara dengan keragaman rasa. (Foto: kumparan/ Safira Maharani)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Nusantara dengan keragaman rasa. (Foto: kumparan/ Safira Maharani)
“Business trip yang akan dilakukan dari tanggal 13-18 April ini nanti akan terdiri dari MoU brand lokal dengan sister cafe yang sudah bekerja sama dengan kita, selain itu juga akan ada performance kopi Indonesia di Cup of Excellence, lembaga yang menentukan nilai dan kualitas kopi," ujar Joshua Simanjutak selaku Kepala Deputi Pemasaran Bekraf.
Tak hanya program sister cafe saja yang digalakkan oleh Bekraf, namun pencantuman identitas Indonesia pada komoditas kopi juga tengah diupayakan dengan cara branding pada kopi Nusantara. Biji-biji kopi lokal yang akan dipasok ke berbagai coffee roaster di Amerika Serikat dan Kanada tersebut akan dikemas dengan merek KOPI.
Kopi Nusantara (Foto: Safira Maharani)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Nusantara (Foto: Safira Maharani)
Pemberian merek tersebut diharapkan mampu membuat identitas Indonesia tetap melekat dan diingat oleh para penikmat kopi di luar sana. Merk KOPI sendiri akan disisipkan di bagian depan setiap jenis kopi daerah dari Nusantara, seperti Kopi Mandheling, Kopi Java, dan Kopi Toraja.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya peningkatan nilai tambah (added value) tersebut, kopi Indonesia ditargetkan mampu memiliki nilai jual yang lebih tinggi, bahkan hingga berlipat ganda, dan semakin mengharumkan nama Tanah Air di kancah internasional.