Bincang dengan Masafumi Ishii, Dubes Jepang yang Hobi Makan Enak

10 Juli 2019 13:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pagi itu kami disambut oleh laki-laki yang belakangan jadi idola di Instagram. Sosoknya ramah dan bersahabat dengan ciri khas senyum yang renyah.
ADVERTISEMENT
Bukan artis, bukan pula selebgram, beliau adalah Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Laki-laki berusia 61 tahun itu menjadi sorotan karena kebiasaannya menggunggah foto menu makan siang di akun @jpnambsindonesia. Bagaimana tidak, laki-laki berwajah Jepang ini terlihat kontras dengan makanan Indonesia.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Rasanya hampir semua makanan khas Indonesia sudah pernah dicobanya. Misalnya pangsit mi ujung pandang, soto tangkar khas Jakarta, kwetiaw goreng medan, nasi goreng merah khas Makassar, nasi campur bebek goreng khas Bali, lontong cap go meh khas Semarang, hingga bihun kuah kepiting khas Pontianak.
Tak hanya ragam menu makan siangnya saja yang menggoda mata, warganet juga terpukau dengan pose-posenya yang menggemaskan. Seperti pose menirukan tari barong saat mencicipi nasi bali, berpose ala bebek saat mencicipi nasi campur bebek goreng, hingga menunjuk peta dari daerah mana makanan itu berasal.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, setiap unggahannya selalu berhasil mengundang gelak tawa dan rasa kagum dari para pengikutnya di Instagram.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Beberapa waktu yang lalu, kami berbincang bersama laki-laki yang pernah menjabat sebagai Direktur di Kementerian Luar Negeri Jepang. Saat itu ia menangani hubungan antar negara di wilayah Asia Tenggara.
Sungguh sebuah momen spesial, mengingat beliau adalah representasi Jepang dengan sejumlah agenda yang padat.
Berikut adalah rangkuman percakapan kami dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii:
Sejak kapan mulai menggunggah foto makanan di Instagram dan makanan Indonesia pertama apa yang Bapak coba makan dan unggah di Instagram?
Saya membuka akun Instagram pada Mei tahun lalu. Mulai aktif (menggunakan Instagram) Oktober lalu. Makanan Indonesia pertama yang saya coba waktu itu adalah nasi gandul. Itu posting-an (tentang makanan Indonesia) pertama saya.
ADVERTISEMENT
Apa pandangan Bapak soal kuliner Indonesia dan apa yang membuat Bapak tertarik untuk mencicipi makanan Indonesia?
Kuliner Indonesia itu sangat beragam, dan itu hal yang luar biasa. Bukan hanya kuliner, tapi Indonesia itu beragam dalam budaya, bahasa, dan etnisnya. Menurut saya itu hal yang luar biasa.
Saya tertarik mencicipi masakan Indonesia karena enak.
Sejauh ini, berapa banyak makanan Indonesia yang sudah Bapak coba?
Berapa ya? Mungkin lebih dari 50. Sekarang staf saya membuat daftar menu makanan Indonesia yang belum pernah saya coba. Jadi saya masih berusaha mencoba makanan baru yang enak.
Pemilihan menu itu apakah Bapak sendiri yang pilih?
Dari staf saya. Biasanya staf saya pesan dari Go-Food.
ADVERTISEMENT
Soal makanan Indonesia ini, apakah Bapak punya goals atau target berapa bannyak makanan Indonesia yang harus dicoba?
Jadi salah satu goals saya adalah mencoba makanan Indonesia yang berbeda setiap kali.
Apa makanan favorit Indonesia Bapak? Dan kenapa Bapak suka?
Saya selalu mendapatkan pertanyaan ini. Tapi, saya merasa terlalu dini untuk memutuskan (makanan Indonesia mana) yang jadi favorit saya, karena saya belum mencoba semuanya. Selama ini, saya suka semua menu masakan Indonesia yang pernah saya coba.
Apakah ada salah satu makanan Indonesia yang sampai saat ini pengin Bapak coba tapi belum sempat Bapak coba?
ADVERTISEMENT
Belum kepikiran satu makanan. Tapi karena tim saya sudah menyiapkan daftar makanan yang belum pernah saya coba, jadi saya harap saya akan mencoba semua (makanan Indonesia) dari daftar tersebut.
Apakah Bapak juga tertarik mencoba makanan asli di tempat asalnya? Misalnya mencicipi nasi padang di Padang, Sumatra Barat?
Jadi setiap saya berkunjung ke daerah, saya berusaha mencoba makanan khas daerah itu. Waktu saya ke Surabaya, saya ke rumah makan yang pertama kali menyajikan nasi rawon, atau waktu saya ke Yogyakarta ke rumah makan gudeg pertama yang mereka buat.
Apakah ada salah satu masakan Indonesia yang mengingatkan Bapak akan Jepang?
Apa ya, di masakan Jepang juga banyak makan nasi. Jadi ada (yang mengingatkan akan Jepang), mungkin sedikit berbeda dari masakan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di Jepang juga ada makanan fermentasi kacang atau kedelai, dan ada juga tofu. Saya rasa banyak kesamaan (antara Indonesia dan Jepang) dalam bahan makanan.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sejauh makanan Indonesia yang sudah Bapak coba, apakah ada salah satu makanan yang Bapak rekomendasikan kepada orang-orang Jepang?
Pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Tetapi menurut saya salah satu kelebihan dari makanan Indonesia itu sangat berkeragaman. Jadi setiap masakan daerah pasti ada ciri khasnya masing-masing.
Soal makanan, apakah Bapak punya batasan-batasan tertentu?
Selama ini tidak ada, mungkin satu-satunya yang saya hindari itu adalah cabai rawit agar tidak langsung digigit. Kalau dibandingkan dengan makanan Jepang, rasa makanan Indonesia itu kalau manis lebih jelas manis, pedas lebih jelas pedas. Tapi saya senang dengan rasa-rasa itu.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sejauh ini kan Bapak mempromosikan makanan Indonesia di Instagram, apakah terpikir untuk mempromosikannya di Youtube?
ADVERTISEMENT
Jadi apa yang saya posting di Instagram itu nanti akan di-posting ke Facebook. Saya juga pernah mendengar masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan Youtube, mungkin akan saya pikirkan dulu.
Kalau ada kesempatan mungkin saya akan mencoba mem-posting di Youtube juga.
Apakah memposting makanan Indonesia di Instagram merupakan strategi Bapak untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang?
Tujuan awalnya bukan untuk diplomasi. Awalnya saya mulai mem-posting adegan makan siang saya agar masyarakat Indonesia atau followers saya merasa lebih dekat dengan saya.
Jadi, bukannya saya makan melulu, kadang saya bekerja juga. Dan semenjak saya mendapatkan banyak followers (di Instagram), saya senang karena mereka akan melihat juga kegiatan diplomasi saya.
Apakah mungkin ini bisa dibilang cara diplomasi baru?
ADVERTISEMENT
Saya rasa peran media sosial itu sangat besar dalam rangka menyampaikan informasi ke banyak masyarakat. Tak hanya itu, saya rasa peran media sosial juga sangat besar dalam upaya agar masyarakat Indonesia merasa lebih dekat ke Jepang atau untuk mempererat hubungan Jepang-Indonesia.