Carbo Cycling, Diet dengan Mengganti Karbohidrat Secara Berkala

19 April 2019 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi diet Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diet Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Kamu tentu tahu soal diet keto. Diet ini dikenal membatasi asupon karbohidrat. Agak sulit memang. Namun, bagaimana kalau kamu mengganti asupan karbohidrat secara berkala?
ADVERTISEMENT
Ada sebuah metode diet dengan carbo cycling. Secara garis besar, diet ini mengharuskan seseorang untuk mengganti karbohidrat. Harian, mingguan, atau bulanan.
Semua tergantung kebutuhan seseorang. Bisa jadi hampir 200 gram, namun berikutnya jadi hanya 50 gram saja.
Carbo cycling bukan tentang mengganti asupan karbohidrat. Jadi, bukan berarti kamu makan lauk daging atau sayur saja. Saat masa konsumsi tinggi karbohidrat, kamu harus tetap memakan yang nutrisinya padat. Misalnya ubi jalar dan gandum.
Dikutip US National Library of Medicine National Institutes of Health, teknik diet ini cukup populer di kalangan atlet profesional. Sebuah penelitian mengungkap bahwa karbohidrat bisa mengingkatkan kinerja.
Jadi, saat kamu melakukan aktivitas melelahkan, makan sebaiknya kamu makan karbohidrat yang cukup. Perhitungannya 60 persen dari total asupan kalori. Fungsinya untuk mengisi tubuh dan memperbaiki otot.
ADVERTISEMENT
Sementara saat kamu sedang kurang beraktivitas —misalnya sedang liburan— sebaiknya makanlah karbohidrat lebih sedikit. Saat itulah, tubuh kamu akan membakar lemak.
Sulitkah? Christy Brissette, ahli diet The Washington Post mengungkap bahwa carbo cycling lebih mudah dilakukan dalam jangka panjang; daripada diet karbohidrat.
Lebih jauh, pengurangan makanan kaya karbohidrat —terutama yang olahan— membantu menghilangkan lemak bagi sebagian orang. Ini lebih baik dari menghilangkan asupan karbohidrat sama sekali.