Dianggap Jadi Penyebab Jerawat dan 3 Mitos Lainnya Seputar Kacang

13 Mei 2018 12:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konsumsi Kacang-kacangan (Foto: Dok.Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Konsumsi Kacang-kacangan (Foto: Dok.Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa kamu penggemar kudapan berbahan kacang?
Jika iya, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan beberapa mitos yang telah lama melekat pada bahan makanan bercita rasa gurih ini. Ya, selain lezat diolah menjadi camilan, dessert, bahkan saus creamy, kandungan nutrisi di dalam kacang dipercaya dapat memberikan efek baik bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
Tak hanya membawa efek baik seperti mempercepat proses penurunan berat badan, banyak orang percaya bahwa mengkonsumsi terlalu banyak kacang dapat memperburuk kesehatan kulit. Padahal anggapan tersebut belum tentu benar sepenuhnya, karena selama ini mitos tentang kacang banyak beredar di kalangan masyarakat.
Untuk menepis semua mitos seputar kacang, dokter spesialis gizi, dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK menjabarkan empat mitos kacang yang perlu diketahui masyarakat. Apa saja?
1. Kacang menyebabkan jerawat
Ilustrasi Jerawat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jerawat (Foto: Thinkstock)
Meski mengkonsumsi kacang dapat meningkatkan kesehatan jantung, banyak pula orang yang enggan menngkonsumsi kacang terlalu banyak karena diyakini dapat memperparah pertumbuhan jerawat dan masalah kulit wajah lainnya. Menurut dr. Jovita Amelia, mengkonsumsi kacang sebenarnya tidak akan berdampak langsung pada pertumbuhan jerawat.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, di dalam kacang terkandung lemak tak jenuh Omega 6 dengan kadar lumayan tinggi yang dapat merangsang pertumbuhan jerawat bila dikonsumsi terlalu banyak. Selain itu, proses pengolahan dengan minyak banyak juga dapat mempercepat kerusakan kulit, terutama pada wajah.
“Kacang itu kandungan unsaturated fat-nya ada dua macam yaitu Omega 3 dan Omega 6. Omega 6 nya lebih tinggi, bisa sampai 6 banding 1 sehingga kurang baik karena omega 6 bersifat pro inflamasi yang memicu jerawat. Tapi kalau mengkonsumsinya berlebihan,” jelas dr. Jovita saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (12/5).
2. Kacang mentah menyebabkan gangguan pencernaan
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
Kacang mengandung serat yang memiliki sederet manfaat baik bagi kesehatan tubuh. Meski begitu, kandungan nutrisi pada kacang mentah ternyata tidak mudah dicerna oleh tubuh, sehingga bisa berdampak pada gangguan pencernaan seperti sakit perut, bahkan radang usus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kacang mentah rentan terkena bakteri berbahaya yang menempel saat proses penanaman. Untuk itu, saat megolah kacang, sebaiknya pastikan bahwa kacang benar-benar bersih dan dimasak sampai matang. Salah satu cara sehat mengolah kacang dapat dilakukan dengan merebus atau memanggangnya agar kandungan nutrisi pada kacang tidak hilang.
3. Jenis kacang paling sehat adalah almond
Manfaat almond untuk ibu hamil (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Manfaat almond untuk ibu hamil (Foto: Pixabay)
Sebagian besar kacang mengandung serat dan lemak tak jenuh yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan jantung. Namun, di antara banyaknya jenis kacang, almond dianggap sebagai kacang paling sehat dengan nutrisi paling tinggi.
Bukan tanpa alasan, ternyata di antara kacang jenis lainnya, almond memang memiliki kandungan nutrisi yang sangat lengkap. Menurut Dr. Jovita, dalam 100 gram almond setidaknya terdapat 6 gram protein yang berfungsi meningkatkan metabolisme serta memaksimalkan pembentukan sel dan jaringan tubuh.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, dibandingkan dengan kandungan lemak jenuhnya yang sangat rendah, kandungan lemak tak jenuh pada almond yang berfungsi meningkatkan kerja jantung yang dapat mencapai 14 gram. Ditambah dengan serat pangan di dalamnya, almond termasuk kacang dengan kandungan terlengkap dan paling sehat.
4. Kacang dapat menurunkan berat badan
Gunakan pakaian yang tipis saat menimbang. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gunakan pakaian yang tipis saat menimbang. (Foto: Thinkstock)
Seperti telah disebutkan sebelumnya, kacang merupakan salah satu bahan makanan tinggi serat yang dapat meningkatkan proses pencernaan di dalam tubuh. Tak mengherankan bila banyak orang memanfaatkan kacang sebagai menu alternatif penunjang diet yang sehat dan rendah lemak jahat.
Meski begitu, dr. Jovita mengatakan bahwa kacang merupakan makanan berkalori tinggi yang dapat mempercepat peningkatan berat badan bila dikonsumsi secara berlebihan. Oleh sebab itu, dr. Jovita menyarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut ke pakar atau ahli gizi agar diet kacang dapat berjalan lebih maksimal.
ADVERTISEMENT
“Kacang merupakan makanan yang tinggi kalori, lho. Satu ons (100 gram) kacang rata-rata kalorinya 150 sampai 200 kalori, sehingga diet kacang juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian. Dan harus diimbangi dengan makanan lainnya,” jelasnya mengakhiri perbincangan.