news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Diet Makrobiotik, Diet Sehat yang Mengadopsi Filosofi Yin dan Yang

28 Desember 2017 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diet makrobiotik mencegah penyakit kronis (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Diet makrobiotik mencegah penyakit kronis (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tren gaya hidup masyarakat modern sekarang sudah mulai bergeser ke arah yang lebih sehat. Jika dulu gerai makanan cepat saji selalu ramai diserbu, sekarang orang-orang mulai melirik makanan yang diolah secara lebih sehat dan tanpa tambahan bumbu berlebihan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya pola makan yang berubah, gaya hidup sehat juga semakin banyak diterapkan oleh masyarakat. Hal ini didukung oleh banyaknya tren pola hidup sehat serta program diet yang bermunculan di tahun 2017.
Diantara banyaknya program diet sehat, ada satu diet unik karena mengadaptasi filosofi China. Bernama diet Makrobiotik, program penurunan berat badan yang pertama kali dipopulerkan oleh George Ohsawa ini menerapkan keseimbangan pada filosofi Yin dan Yang pada asupan makanannya.
Dengan menyeimbangkan antara jenis asupan makanan dengan kesehatan jiwa dan raga, selain dipercaya dapat menurunkan berat badan secara signifikan, diet ini juga dapat membuat jiwa lebih tenang dan bahagia.
Hal ini karena pada prinsipnya, orang yang melakukan diet makrobiotik harus percaya, bahwa makanan yang dikonsumsi selain sehat juga akan membawa kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan diet makrobiotik, seseorang harus mengurangi asupan yang berasal dari hewani dan meningkatkan asupan tinggi serat, seperti padi-padian, kacang-kacangan, buah, dan sayuran. Namun pegiat diet Makrobiotik masih diperbolehkan untuk mengkonsumsi beberapa jenis ikan seperti salmon.
Pada diet makrobiotik, makanan yang disantap tidak boleh dimasak menggunakan kompor listrik atau microwave, karena akan merusak kandungan gizi yang terdapat pada makanan. Selain itu memasak menggunakan alat-alat modern akan merusak filosofi Yin dan Yang yang mengacu pada penyatuan kehidupan, antara makanan yang disantap dengan alam.
Biasanya diet ini diikuti dengan kegiatan lain yang mendukung penurunan berat badan, seperti Yoga dan konsumsi minuman herbal. Hal inilah yang akan membuat jiwa semakin tenang saat melakukan program diet. Kegiatan Yoga berfungsi untuk meredakan stres dan meningkatkan kebugaran walau sedang menjalani program diet.
Puasa Baik Untuk Kesehatan Jantung (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Puasa Baik Untuk Kesehatan Jantung (Foto: Thinkstock)
Walaupun tidak sepopuler diet ketogenik atau diet paleo, diet ini dipercaya dapat menurunkan risiko terkena beberapa penyakit, seperti gangguan jantung, kanker, dan diabetes.
ADVERTISEMENT
Saat melakukan program diet, tubuh akan memperoleh banyak asupan makanan yang mengandung senyawa anti-inflamasi dan juga nutrisi tinggi yang akan memperbaiki fungsi organ dalam tubuh, sehingga risiko terkena penyakit kronis berkurang. Diet ini juga membantu menurunkan tekanan darah, karena banyaknya asupan makanan tinggi anti oksidan.
Bahkan karena banyaknya manfaat yang dapat diperoleh, penyanyi kelas dunia Madonna dan artis ternama Gwyneth Paltrow pernah mencoba diet makrobiotik untuk menjaga bentuk tubuhnya.
Dilansir dari Boldsky, walaupun memiliki banyak manfaat, ada beberapa orang yang tidak dianjurkan untuk menerapkan program diet ini, seperti pasien yang mengidap kanker stadium lanjut, orang yang sedang menjalani pengobatan rutin, dan orang yang kekurangan kalori.
Hal ini karena diet makrobiotik termasuk diet yang ketat dan hanya diperbolehkan mengkonsumsi beberapa jenis makanan saja. Sehingga sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh orang yang sedang menjalani pengobatan, karena akan menyebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi yang dapat menghambat proses penyerapan obat-obatan menjadi tidak maksimal. Selain itu pada beberapa orang yang mengalami kekurangan gizi, diet makrobiotik akan menyebabkan kelelahan dan rasa lemas yang parah.
ADVERTISEMENT