Evolusi Sushi dari Zaman Edo hingga Saat Ini

9 Maret 2018 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan jepang. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan jepang. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu penggemar sajian ala Jepang, pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan khasnya bernama sushi. Terbuat dari nasi dan aneka seafood segar berbalut nori atau rumput laut, rasa gurihnya berhasil menghipnotis banyak orang.
ADVERTISEMENT
Tak hanya disajikan secara 'polos', kini mulai bermunculan sushi dengan berbagai topping atau isian yang lebih modern. Ada keju, sosis atau ham, sampai mayonnaise yang membuat sushi semakin nikmat disantap. Tak heran kepopuleran sushi semakin meroket hingga ke luar negeri, termasuk Indonesia.
Masih menjadi salah satu sajian terpopuler di dunia, ternyata sushi Jepang memiliki kisah dan sejarah yang panjang. Bukan berasal dari Jepang, rupanya sushi pertama kali diperkenalkan di China.
Tepatnya pada abad ke-3 sebelum Masehi, sushi merupakan bekal yang sering dibawa oleh pengelana dari sungai Mekong sebagai bekal di perjalanan. Kemudian, sushi mulai menyebar ke wilayah Asia Tenggara hingga India.
Dulunya, istilah sushi yang berarti '(berasa) asam' digunakan untuk menyebut ikan atau daging yang telah melewati proses fermentasi. Dengan cara yang masih tradisional, daging atau ikan diawetkan dengan cara memasukannya ke dalam nasi matang.
ADVERTISEMENT
Lalu, setelah beberapa hari, nasi akan berubah menjadi asam hingga ikan atau daging di dalamnya dapat awet dan lebih tahan lama. Pada awalnya, sushi hanya disantap bagian dagingnya saja, sedangkan nasi yang telah berubah rasa menjadi asam akan dibuang.
Namun lama-kelamaan, orang-orang mulai menyantap sushi tanpa membuang nasinya. Rasa nasi berpadu dengan ikan menghasilkan cita rasa umami yang nikmat.
Kemudian, sushi mulai masuk ke Jepang pada abad ke-8 Masehi. Dikenal pula dengan sebutan narezushi oleh warga Jepang, sajian ini digunakan sebagai pelengkap perayaan upacara dan festival tradisional Negeri Sakura. Inilah asal-muasal narezushi, sushi tertua yang sampai saat ini masih dapat ditemukan di kedai sushi tradisional Jepang.
ADVERTISEMENT
Kepopuleran sushi bertahan lama hingga memasuki masa keemasannya di zaman Edo, saat itu mulai tercipta nigirizushi dengan aneka seafood segar yang ditaruh di atas nasi berbumbu cuka. Sushi yang awalnya dibuat dalam ukuran besar berubah menjadi lebih kecil sehingga praktis saat dibawa maupun disantap.
Hingga tahun 1970-an, sushi merupakan makanan mewah yang hanya disantap oleh kalangan tertentu. Namun, seiring berjalannya waktu, sushi semakin populer dan dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Bentuk dan variasi bahannya pun mengalami perkembangan.
Di Jepang sendiri, sushi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuknya. Ada sushi dengan seafood di atasnya yaitu nigirizushi yang populer sejak zaman Edo (1603-1867), norimaki atau sushi roll, Inari yang berbalut kulit tahu, temaki berbentuk seperti kerucut, chiraizushi yang diisi ke dalam mangkuk, dan tentu saja narezushi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kini ada inovasi bernama temarizushi berbentuk aneka karakter lucu Jepang yang sering disajikan untuk memeriahkan festival.
Selain menggunakan seafood mentah, beberapa sushi disajikan bersama bahan-bahan yang matang seperti tamagoyaki atau sushi telur, dan nigirizushi dengan topping unagi atau belut di atasnya. Sushi biasanya disajikan bersama soyu, wasabi, dan sup miso menyegarkan sebagai pencuci mulut.