news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Food Debate: Ice Eating ASMR dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Gigi

4 Maret 2019 21:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Es batu Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Es batu Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, tren bikin video makan es batu di China sedang viral. Mereka mengunggah video mengunyah es batu dengan berbagai bentuk lucu. Aksi yang bisa dilihat di Instagram dengan tagar #iceeatingsasmr ini sudah diunggah 65.952 kali.
ADVERTISEMENT
Dasar dari pembuatan video ini adalah bahwa pemakan es termasuk dalam kategori ASMR (Autonomous Sensory Meridian Responses). Mereka dalam kategori ini biasa merasakan sensasi rasa gemetar atau ‘gatal’ pada tubuh yang memicu perasaan positif, relaksasi, dan fokus.
Mendengarkan suara berbisik atau suara makan adalah contoh pemicu ASMR. Setiap orang punya pemicu yang berbeda pula. Mungkin, video ini menyasar mereka yang terpicu mendengar suara es yang tergerus gigi.
Kamu sendiri apakah tertarik untuk ikutan challenge ini? Atau apakah kamu adalah orang yang suka sekali menggigit es di kala senggang?
Kami menghubungi dua orang dokter gigi terkait challenge ini, untuk menanyakan pengaruhnya terhadap gigi. drg. Egri Fiona mengungkap bahwa secara jangka panjang sebaiknya kita menghindari mengunyah es batu. Ini berlaku untuk yang punya gigi sensitif, maupun yang tidak.
ADVERTISEMENT
“Tidak disarankan karena ke giginya tidak bagus. Es batu itu keras sehingga ketika kita mengigitnya, tekanan ke gusi pun jadi lebih besar. Bila gigi tidak dalam kondisi baik, maka gusinya bisa sakit,” ungkap drg. Egri saat kumparan hubungi via telepon.
Lebih lagi, drg. Egri mengungkap bahwa tekstur yang keras bisa membuat lapisan gigi rusak. Bila enamel —atau yang biasa dikenal email- gigi rusak, dentinnya bisa terbuka. Ini yang menyebabkan gigi sakit. Dentin yang terbuka bisa menimbulkan rasa ngilu dan bila dibiarkan bisa memicu masalah syaraf yang letaknya berada di dalam gigi.
Jawaban serupa datang dari drg. Nur Murti Wahyuningsih. Menurutnya email gigi merupakan pertahanan gigi paling kuat. Bila sudah terkikis, gigi menjadi mudah ngilu.
ADVERTISEMENT
Ia juga menekankan bahwa menggigit es batu berpotensi menghilangkan tonjolan gigi —yang disebut cusp— pada gigi geraham. Ini menyebabkan kita akan lebih sulit mengunyah makanan menjadi halus.
“Gigi bisa mengalami "cracking", yaitu berupa retakan yang terkadang kasat mata. Pasien mungkin merasa giginya baik-baik saja, padahal ada retakan. Jika retakan tersebut menembus ke pulpa (jaringan yg berisi saraf dan pembuluh darah) maka pasien bisa mengalami sakit gigi berdenyut. Lebih parah jika mahkota giginya sampai fraktur —pecah atau terbelah— yang bisa mengakibatkan nyeri sendi pada rahang,” tutup drg. Nur Murti Wahyuningsih.
Jadi, sebelum mulai ikutan challenge, ada baiknya kamu memperhatikan kesehatan gigimu terlebih dahulu.