Gas Beracun Intai Warga Hawai di Tengah Erupsi Gunung Kilauea
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pada Jumat waktu setempat (4/5) kondisi salah satu negara bagian di Amerika Serikat itu masih mencekam dengan gempa yang terjadi berkali-kali. Ribuan warga telah diungsikan dari rumah-rumah mereka setelah lahar panas keluar.
Kilauea adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Dalam 35 tahun terakhir, Kilauea telah beberapa kali erupsi.
Menurut Tina Neal, peneliti di lembaga pengamat gunung berapi USGS Hawaii Volcano Observatory, kondisi darurat masih akan diberlakukan selama gempa bumi masih terus terjadi. Gempa berkekuatan beragam dengan yang terbesar mencapai 6,9 magnitudo, mengguncang pengungsian warga di kota Pahoa.
Celah-celak retakan akibat gempa mengeluarkan lahar yang panasnya bisa mencapai 1.150 derajat Celcius. Lahar sendiri tidak membahayakan selama warga menjauhinya. Seorang warga, Keone Kalawe, 58, mengaku lahar adalah bagian dari kehidupan masyarakat di Hawaii.
ADVERTISEMENT
"Saya katakan kepada orang-orang, 'Kalian hanya harus menyingkir'," kata Kalawe memberikan masukan soal cara mudah menghindari bahaya lahar dari bumi.
Namun badan pertahanan sipil Hawaii telah memperingatkan warga soal kandungan gas sulfur dioksida yang muncul. Gas ini beracun, bisa menyebabkan iritasi kulit dan sesak napas.
Keala Noel, 64, warga yang tidak mengungsi, mengatakan lahar memang tidak membahayakan, tapi gas sulfur dioksida bisa mengancam nyawa.
"Kami tetap tinggal karena merasa tidak ada bahaya berarti. Tapi kemarin saya sulit bernapas," kata Noel.