Genre Musik Ternyata Dapat Mempengaruhi Kecepatan Makan

2 April 2019 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan dengan tenang Foto: dok.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan dengan tenang Foto: dok.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Sebagian besar restoran kerap memperdengarkan alunan musik bagi pengunjungnya. Rupanya, musik tersebut tak hanya untuk menghibur dan menghangatkan suasana saja, namun juga bisa dimanfaatkan untuk 'mengontrol' perilaku pengunjung, lho.
ADVERTISEMENT
Ya, jenis musik yang dimainkan mampu mempengaruhi bagaimana para pengunjung menyantap makanannya. Beda genre musik, beda pula dampaknya. Bukan itu saja, karakteristik dari sebuah restoran biasanya juga punya tipe-tipe musiknya sendiri.
Misalnya restoran mewah cenderung memainkan jenis musik classic atau jazz, sedangkan restoran cepat saji atau kafe kekinian punya playlist musik yang lebih up beat dan cenderung didominasi musik pop Top 40.
Mengapa demikian? Menurut sebuah studi yang ditulis oleh Karapetsa, A. Aikaterini dkk dalam jurnalnya The Role of Music on Eating Behavior, tempo yang dihasilkan oleh alunan musik mampu mempengaruhi tempo konsumsi makan seseorang.
Ilustrasi makan di restoran Foto: Shutter Stock
Musik yang temponya lebih cepat akan membuat pendengarnya makan lebih cepat pula. Begitu pun sebaliknya, mereka yang mendengarkan musik dengan tempo lamban, akan makan dengan lamban.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan tempo musik dapat mempengaruhi detak jantung kita. Detak jantung akan meningkat saat kita mendengarkan musik bertempo cepat, dan akan menurun bila mendengar musik yang lamban.
Karenanya, restoran mewah kerap memainkan musik klasik untuk menciptakan suasana yang rileks, serta mendorong pengunjung untuk menghabiskan waktu lebih lama, sehingga bisa memesan lebih banyak minuman. Selain itu, musik klasik juga cenderung membuat tampilan makanan jadi lebih menarik.
Ilustrasi restoran fast food Foto: flickr/ Rodstarz Fast Food
Bila pengunjung puas dengan rasa dan tampilan makanan pembuka mereka, tentunya mereka akan memilih menu hidangan selanjutnya yang terlihat menggiurkan (dan mahal).
Nah, sebaliknya, musik cepat lebih sering dimainkan di restoran fast food atau kafe yang kebanyakan tak punya ruangan cukup luas. Musik-musik populer yang kebanyakan bertempo cepat akan memberikan kesan buru-buru, yang juga akan membuat pengunjung makan lebih cepat. Dengan demikian, waktu mereka duduk di restoran juga akan lebih singkat, sehingga memberi ruang bagi para customer lainnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, baik musik bertempo lamban maupun cepat sama-sama bisa meningkatkan jumlah konsumsi makan dibandingkan tak mendengar alunan musik sama sekali.