Intensitas Traveling Ternyata Bisa Pengaruhi Kebiasaan Sarapan
ADVERTISEMENT
Apakah selama ini kamu sering sarapan? Meski menjadi salah satu asupan penting untuk pasokan energi sepanjang hari, namun tak sedikit pula yang melewatkannya.
ADVERTISEMENT
Baik karena tak punya cukup waktu sebelum bekerja, atau memang tak terbiasa menyantap sarapan.
Nah, selain faktor tersebut, rupanya intensitas traveling juga bisa memengaruhi kebiasaan sarapan kita, lho. Sebuah survei yang dilakukan oleh Hyatt Place menunjukkan bahwa orang-orang yang berpergian setidaknya enam kali per tahun menyantap sarapan kurang lebih tiga hari per minggu.
Dilansir Travel and Leisure, 49 persen di antara mereka yang sering traveling juga mengaku lebih sering menyantap sarapan saat berpergian ketimbang di rumah. Alasannya, waktu ekstra yang mereka miliki —setidaknya 30 menit— bisa dimanfaatkan untuk mengisi perut.
Nah, berbeda halnya dengan orang-orang yang lebih jarang traveling; mereka berminat untuk menyantap sarapan karena menghargai orang lain yang sudah menyiapkan makanan mereka. Dengan kata lain, tak ingin menyia-nyiakan menu sarapan yang sudah tersaji, apalagi bila disediakan oleh pihak hotel.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sarapan juga menjadi kegiatan prioritas oleh orang-orang yang sering melakukan traveling. Sebaliknya, mereka yang jarang berpergian (hanya lima kali setahun, atau bahkan kurang) lebih memilih untuk tidur di waktu ekstra mereka.
Dalam survei yang melibatkan 1507 responden tersebut, disebutkan pula bahwa menu sarapan menjadi salah satu faktor utama untuk menentukan hotel tempat mereka menginap. Hampir dari dua per tiga —atau 63 persen— dari orang yang sering traveling mengaku tawaran menu sarapan menjadi alasan utama mereka dalam menentukan hotel.
Menariknya, sarapan saat traveling bukan lagi sekadar mengisi perut saja, namun juga menjadi peluang untuk bertemu dengan orang baru. Setidaknya, satu dari tiga orang yang sering traveling dilaporkan telah bertemu orang baru ketika menyantap sarapan di hotel.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu sendiri, lebih rajin sarapan saat traveling, atau masih sering melewatkannya?