Jebena Buna, Upacara Minum Kopi di Ethiopia yang Sarat Kebersamaan

1 Oktober 2018 15:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara minum kopi Ethiopia (Foto: Instagram/ @awake_koffie)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara minum kopi Ethiopia (Foto: Instagram/ @awake_koffie)
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Kopi Sedunia!
Sudahkah kamu merayakannya dengan menikmati secangkir kopi?
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang, kopi adalah minuman istimewa. Bukan karena ia adalah minuman khusus bagi raja atau kaum kelas elit, tapi bagaimana ia mampu hadir sebagai perekat hubungan antar keluarga, kawan, maupun rekan.
Bahkan, di beberapa negara, kopi tak asal ditenggak. Kerap dilakukan tradisi atau jamuan khusus hanya untuk menikmatinya. Semakin menguatkan fakta, bahwa kopi bukan hanya sekadar rasa, tapi juga budaya.
Salah satu negara yang kental akan tradisi minum kopinya adalah Ethiopia. Kehidupan masyarakat Ethiopia memang tak bisa dipisahkan dari kopi, apalagi mengingat bahwa minuman kopi lahir di tanah negara tersebut.
Bagi mereka yang jauh dari rumah, tradisi menyajikan kopi ini menjadi ajang pelepas rindu, membuat mereka merasa dekat walau tengah berada di luar Ethiopia sekalipun. Upacara minum kopi menjadi hubungan terikat yang membawa mereka ‘kembali’ ke rumah.
ADVERTISEMENT
Dikenal dengan nama Jebena Buna, upacara minum kopi tersebut biasanya dilakukan oleh para wanita. Menariknya, saat tengah menyiapkan dan menyajikan kopi, para wanita akan menggunakan gaun tradisional nan cantik. Telah dilakukan secara turun-temurun, sebagian besar dari mereka bahkan sudah mempelajari seni menyajikan kopi sedari belia.
Bila dibandingkan dengan sajian kopi modern, proses penyajian kopi Jebena Buna memang lebih rumit dan memakan waktu tak sedikit, kurang lebih 2 jam lamanya. Namun, disinilah letak keindahannya. Sebelum disajikan, mereka akan memproses kopi mulai dari ‘memasak’ biji kopi, menggilingnya, hingga menyeduhnya.
Dilansir The Spruce Eats, biji kopi yang masih mentah atau green bean dicuci terlebih dahulu hingga bersih, baru kemudian ‘dimasak’ atau di roast. Proses memasaknya pun tak kalah menarik.
ADVERTISEMENT
Menggunakan wajan datar, biji kopi kemudian dipanggang di atas kompor atau bara api, dibolak-balik hingga seluruh permukaannya berwarna hitam berkilau.
Aroma wangi nan kuat langsung semerbak memenuhi ruangan ketika biji kopi tersebut telah matang. Nah, biasanya, saat sudah matang, sang pembuat kopi akan berkeliling untuk ‘menyebarkan’ harum semerbak dari kopi, sehingga para tamu dapat ikut menikmati kepulan asap nan wangi itu.
Barulah kemudian biji kopi digiling hingga halus. Namun, bukan menggunakan gilingan, biji kopi justru ditumbuk hingga halus menggunakan alu dan lesung berukuran kecil yang terbuat dari tanah liat. Setelahnya, bubuk kopi tersebut diseduh bersama air di dalam teko khusus yang bernama Gabbana.
Gabbana sendiri adalah alat khusus untuk menyeduh kopi ala Ethiopia yang juga terbuat dari tanah liat dan memiliki ‘leher panjang’. Dengan menggunakan Gabbana, sajian kopi tak perlu lagi disaring sebelum disajikan. Kopi akan diseduh di dalamnya hingga uapnya menyeruak keluar dari bagian leher Gabbana.
ADVERTISEMENT
Menyajikannya pun harus sesuai aturan. Kopi dituang ke dalam gelas-gelas kecil, lalu dibagikan pada orang yang berusia lebih tua terlebih dahulu, barulah bisa beramai-ramai menikmatinya.
Setelah satu ‘ronde’ kopi telah selesai diminum, biasanya para tamu akan disajikan dengan dua cangkir lainnya. Cangkir pertama sendiri disebut ‘abol’, lalu cangkir kedua disebut ‘tona’, dan terakhir, ‘baraka’.
Kepekatan dari masing-masing tahap berbeda-beda. Cangkir pertama bercita rasa pekat dan pahit, lalu kepekatan dan rasa pahitnya semakin berkurang di cangkir-cangkir berikutnya.
Sembari menikmati kopi, para tamu dan tuan rumah akan bercengkrama bersama, membagikan kisah hidupnya masing-masing. Tak lupa, mereka juga memanjatkan doa sembari mengolah kopi.
Bagi mereka, secangkir kopi yang disesap bukanlah semata-mata tentang cita rasanya, tapi tentang bagaimana mereka bisa berbagi dan mengundang orang-orang untuk menikmatinya bersama di rumah.
ADVERTISEMENT