Karl Lagerfeld Diet, Metode Diet Ekstrem dari Sang Desainer

19 Februari 2019 22:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karl Lagerfeld  menghadiri Film Benefit tahunan keempat Museum Seni Modern di New York 2011. Foto: REUTERS/Kena Betancur
zoom-in-whitePerbesar
Karl Lagerfeld menghadiri Film Benefit tahunan keempat Museum Seni Modern di New York 2011. Foto: REUTERS/Kena Betancur
ADVERTISEMENT
Karl Lagerfeld, Creative Director dari rumah mode Chanel dikabarkan tutup usia di Paris, Selasa (19/2) waktu setempat pada usia 85 tahun. Sebelumnya, desainer yang juga merupakan ikon fashion dunia ini memang telah mengalami gangguan kesehatan selama beberapa minggu terakhir.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Karl dikenal akan kesuksesannya sebagai desainer di bawah naungan rumah mode Chanel, Fendi, dan mengeluarkan lini busananya sendiri. Ternyata, tak hanya berkiprah di dunia mode, Karl juga sempat menciptakan sebuah metode diet yang bisa membantu menurunkan berat badan sebanyak 23 kilogram hanya dalam waktu satu tahun.
Metode diet tersebut dikembangkan khusus untuk Karl Lagerfeld oleh nutrisionis pribadinya, Dr. Jean-Claud Houdret. Nutrisionis tersebut membimbing Karl untuk mengurangi berat badan agar bisa mengenakan jas buatan desainer Hedi Slimane. Mungkin tak banyak yang tahu, Karl memang sempat memilki bobot yang agak berlebihan di tahun 1990'an, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menurunkan berat badan dengan cara melakukan diet ekstrem.
Lalu, apa rahasia dari diet instan yang dijalani oleh Karl Lagerfeld tersebut? Dilansir The Telegraph, diet tersebut menerapkan menu yang rendah lemak dan rendah kalori, sehingga membuat lemak tubuh menjadi berkurang. Namun, di saat yang sama diet ini juga menambah massa otot, menjaga tingkat metabolisme tetap tinggi, dan membuat tubuh lebih efektif dalam membakar kalori.
ADVERTISEMENT
Terdiri dari tiga tahap, diet ala Karl Lagerfeld benar-benar memperhatikan asupan kalori yang sangat ketat. Di dua minggu pertama, kita hanya diperbolehkan mengkonsumsi 900 kalori per harinya. Dalam tahap ini, Karl hanya menyantap protein shakes bubuk yang bercita rasa hambar dan tak mengandung gula, serta tumis sayur (atau mentah sekalipun).
Lalu, di fase kedua, jumlah kalori yang diperbolehkan untuk dikonsumsi sedikit lebih meningkat, yakni sekitar 1000 hingga 1200 per harinya. Pada fase ini, kita diperbolehkan untuk mengganti suplemen protein malam hari dengan protein tanpa lemak; contohnya dada ayam, ikan, atau daging. Seporsi yoghurt rendah lemak atau keju juga masih diperbolehkan untuk disantap sebagai dessert.
greek yoghurt Foto: Shutter Stock
Pada fase ketiga, batas asupan kalori yang disarankan adalah 1200 hingga 1600 per harinya, dan penganut diet diperbolehkan untuk menyantap roti gandum utuh panggang sebagai menu sarapan, serta buah-buahan usai makan malam. Di luar mengatur pola makan, diet ala Karl Lagerfeld juga menggunakan suplemen makanan untuk membantu mengurangi nafsu makan, melawan stres, dan memenuhi dosis asupan nutrisi sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Meski dianggap sangat efektif dan buku The Karl Lagerfeld Diet menjadi best seller di Prancis, namun metode diet ini bisa sedikit berbahaya tanpa didampingi oleh ahli diet; terlebih dalam bukunya tersebut, Karl juga menyatakan bahwa kelaparan dan kekurangan asupan makanan merupakan bagian dari menurunkan berat badan.
Selain itu, diet ini harus dilakukan sebagai bentuk penghukuman; mereka yang tidak benar-benar bertekad dan berkeinginan kuat sudah jelas akan mengalami kegagalan.
Selamat jalan, Karl.