Kedai Sonja Sajikan Menu Nusantara dari Resep Turunan Keluarga

18 Juli 2019 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sate maranggi - Kedai Sonja Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sate maranggi - Kedai Sonja Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
Bermula dari kedai kecil di Malang, Sonja Oei membuka usaha kulinernya pertama kali pada tahun 1970. Begitu ungkap Astrid Kusuma Dewi (33), cucu dari Sonja Oei yang kini meneruskan usaha rumah makan tersebut.
ADVERTISEMENT
Rumah makan yang kini lebih dikenal dengan nama 'Kedai Sonja' itu baru saja membuka cabang keduanya yang berlokasi di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan. Tepat bersebelahan dengan Daily Bread yang masih satu perusahaan dengan tempat makan yang menyajikan masakan khas Nusantara itu.
Hingga kini Kedai Sonja masih mempertahankan resep asli keluarganya yang sudah turun temurun. Misalnya saja, cwie mie dan sate banjar, yang jadi menu andalan sejak dahulu kala. Sayangnya, ketika kumparan menghadiri pembukaan cabang barunya tersebut kami tak disuguhkan menu yang menjadi andalan Kedai Sonja tersebut.
Namun sebagai penggantinya, kami disuguhkan makanan yang juga menjadi menu favorit mereka; yakni dendeng balado, sapo tahu seafood, gado-gado, ayam kemangi, sate maranggi, dan tumis bunga pepaya.
Dendeng balado - Kedai Sonja Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Dari keenam menu tersebut, tumis bunga pepaya, ayam kemangi, dan sate maranggi begitu menggugah selera. Soalnya, sajian tumis bunga pepayanya tidak pahit sama sekali yang diberi campuran ikan teri goreng sehingga terasa gurih.
ADVERTISEMENT
Sedangkan ayam kemanginya, terasa gurih, dan sedikit pedas, yang mana menggunakan daging ayam cincang. Lalu, daun kemanginya digoreng garing hingga menyerupai keripik yang dijadikan taburan di atas tumisan ayamnya.
Ayam kemangi - Kedai Sonja Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Sementara sate marangginya, menggunakan daging sapi yang dimasak hingga empuk. Bumbunya gurih, manis, dan kaya rempah --yang meresap hingga ke dalam serat daging. Sebagai pelengkap, satenya diberi siraman sambal kecap yang sudah diberi potongan; cabai rawit, tomat merah, tomat hijau, dan bawang merah segar.
Selain makanannya yang terasa khas --karena tak pelit bumbu-- Kedai Sonja kini hadir dengan tampilan yang lebih modern dari terdahulunya. Sehingga diharapkan Astrid, pasar dari restoran ini tidak hanya menjadi restoran keluarga, melainkan juga menjadi tempat makan yang digandrungi anak muda.
Sapo tahu seafood - Kedai Sonja Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Soal harga, juga sudah disesuaikan dengan market Kedai Sonja. Untuk makanan ringan dibanderol Rp 20-30 ribu, sedangkan makanan berat Rp 40-90 ribu. Menunya ada yang bisa dimakan per orangan, ada pula menu sharing sehingga bisa dinikmati beramai-ramai.
ADVERTISEMENT
Karena berdampingan dengan Daily Bread yang berkonsep kafe, pengunjung Kedai Sonja pun bebas memilih tempat duduknya secara leluasa. Sehingga, apabila hanya ingin ngemil lalu memesan kopi di Daily Bread pun diperbolehkan.
Daily Bread juga memiliki kopi susu kekinian (Rp 30 ribu) yang kopinya menggunakan racikan house blend; arabika dan robusta, lalu dicampur kental manis, dan gula aren. Didominasi rasa manis dan kopi yang kuat, cocok untuk dinikmati saat menjelang sore hari saat kantuk datang.
Kopi Susu - Kedai Sonja Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Toko roti berkonsep western ini juga memiliki sajian makanan ringan yang tak kalah menarik. Misalnya saja, blueberry cream cheese, double choco cake, choco petite, dan masih banyak lagi. Dengan rata-rata harga roti Rp 10-16 ribu.
ADVERTISEMENT
Kedai Sonja x Daily Bread
Alamat: Epicentrum Walk, Lantai Ground, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
Jam buka: 10.00 - 22.00 WIB.