Kenapa Makanan Mewah Disajikan dalam Porsi Kecil ?

19 Oktober 2018 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Saat berkunjung ke restoran mewah atau restoran berkonsep fine dining, jangan heran bila sebagian besar hidangannya memiliki porsi yang sangat sedikit. Padahal tak sedikit pelanggan yang rela mengeluarkan kocek hingga jutaan rupiah hanya untuk menikmati kelezatan aneka menu mewah di restoran tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekilas, porsi makanan tersebut tentu tidak sebanding dengan uang yang harus dikeluarkan, bukan? Namun, ternyata ada beberapa alasan yang membuat porsi makanan di restoran mewah cenderung 'pelit'.
Restoran mewah biasanya akan merekrut chef profesional yang memang telah berkecimpung di dunia kuliner dalam waktu lama. Hal tersebut otomatis akan membuat nilai jual makanan meningkat, seiring dengan kualitas yang disajikan.
Apa lagi? Berikut kumparanFOOD sajikan lima alasan kenapa makanan mewah selalu disajikan dalam porsi sedikit? Yuk, simak.
1. Harga bahan yang mahal
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
Tak hanya tampilannya yang cantik, makanan yang disajikan di restoran mewah umumnya terbuat dari bahan-bahan berkualitas dengan harga yang pastinya tidak murah. Sebut saja caviar yang berasal dari ikan sturgeon, truffle, hingga foie gras yang harga jualnya mencapai jutaan rupiah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bahan-bahan tersebut biasanya tersedia dalam jumlah yang terbatas dan tidak bisa didapatkan di sembarang tempat. Dan untuk menyiasatinya, makanan pun disajikan dalam porsi yang lebih kecil.
2. Small is elegant
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
Ada sebuah pepatah 'small is elegant' yang berarti semakin mungil suatu hal, maka semakin elegan tampilannya. Hal ini juga berlaku untuk penyajian makanan di restoran-restoran mewah.
Pengunjung restoran mewah umumnya tak hanya datang untuk menyantap makanan hingga kenyang, namun juga mencari suasana yang nyaman dan tenang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Sehingga makanan dalam porsi kecil dirasa lebih cocok disajikan untuk menghindari kemungkinan baju kotor, tersedak, hingga rasa kenyang yang berlebihan.
3. Menjaga kualitas rasa
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
Di restoran mewah, umumnya makanan akan dihidangkan dalam 3 hingga 4 tahap. Seperti appetizer atau hidangan pembuka yang disajikan di awal waktu makan, main course sebagai hidangan utama, dan dessert atau hidangan penutup yang umumnya bercita rasa manis. Dengan menyajikan makanan dalam porsi makan yang lebih sedikit, pelanggan restoran tak akan mudah kekenyangan, sehingga kelezatan makanan tetap bisa dirasakan secara lebih maksimal.
ADVERTISEMENT
4. Meningkatkan kelezatan
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
makanan mewah (Foto: Shutterstock)
Dilansir Times of India, makanan yang disajikan dalam porsi kecil terlihat lebih menarik dibandingkan makanan dengan porsi jumbo nan melimpah. Selain itu, pelanggan bisa melihat makanan secara lebih mendetail sehingga tampilannya pun akan terlihat semakin menggugah.
Tak hanya itu saja, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa manusia umumnya akan merasa bosan terhadap makanan yang disantap setelah 4-5 gigitan. Inilah yang membuat chef restoran mewah selalu menyajikan makanannya dalam porsi kecil agar pelanggan tetap bisa merasakan kelezatan makanan hingga suapan terakhir.
5. Memang harus disajikan dalam porsi kecil
Foie grass (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Foie grass (Foto: Thinkstock)
Beberapa makanan ternyata memang akan terasa lebih lezat bila disajikan dalam porsi yang sedikit. Bayangkan bila makanan seperti foie gras yang super creamy atau caviar segar disajikan dalam porsi berlebihan. Tentu malah membuat perut terasa enek dan tak nyaman, sehingga kelezatan makanan tak akan terasa saat disantap.
ADVERTISEMENT