Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menyimpan Keju

18 Juli 2018 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keju tinggi akan lemak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Keju tinggi akan lemak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Keju memang nikmat disantap sebagai pelengkap berbagai macam sajian. Rasanya yang gurih, asin dengan tekstur lembut akan membuat makanan menjadi lebih creamy dan menggugah selera.
ADVERTISEMENT
Selain dikombinasikan ke dalam kudapan manis seperti kue, lembutnya keju juga cocok digunakan sebagai penambah rasa pada sajian gurih. Sebut saja pasta, burger, steak, hingga ayam geprek pun sering disajikan dengan lumuran keju melimpah di atasnya.
Tak mengherankan, keju menjadi salah satu bahan dapur yang sering disimpan oleh para ibu rumah tangga. Meski begitu, masih banyak orang yang menyimpan keju secara sembarangan sehingga keju rentan rusak dan tak layak lagi dimakan.
Namun tak perlu khawatir, agar keju awet, sebaiknya hindari kesalahan di bawah ini untuk mencegah kualitas keju menurun.
1. Membungkus keju menggunakan plastik
Membungkus keju (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Membungkus keju (Foto: Thinkstock)
Agar tidak mudah terkena jamur dan kotoran, seringkali kita membungkus sisa keju dengan plastik hingga rapat. Padahal, cara tersebut kurang tepat, lho.
ADVERTISEMENT
Meski akan membuat keju bebas kotoran, membungkus keju dengan plastik tak berpori dapat menghambat pertumbuhan bakteri baik yang ada di dalam keju. Tak hanya itu, plastik akan menyebabkan keju sulit mengeluarkan aroma aslinya sehingga rasanya pun menjadi kurang enak saat disantap.
Untuk menghindari munculnya aroma kurang sedap, coba gunakan kertas roti untuk membungkusnya. Selain itu, kertas roti akan membuat tekstur keju tetap lembut serta kenyal meski disimpan dalam waktu lama.
2. Terlalu lama menyimpan keju di kulkas
Ilustrasi keju domba (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keju domba (Foto: Thinstock)
Banyak orang menganggap bahwa keju harus disimpan di kulkas agar kesegarannya tetap terjaga. Padahal, menyimpan keju di tempat bersuhu rendah malah akan membuat keju mengeras.
Dilansir Business Insider, suhu dingin akan memperlambat pematangan keju serta menghilangkan kelembapan keju sehingga lebih cepat kering. Bila ingin menyimpannya di kulkas, masukkan keju ke dalam wadah kedap udara lalu simpan pada rak sayur yang tidak terlalu dingin.
ADVERTISEMENT
3. Membuang keju berjamur
Keju berjamur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Keju berjamur (Foto: Thinkstock)
Muncul jamur di permukaan keju simpanan kamu? Jangan langsung membuangnya. Asal tidak tercium bau tengik, sisa keju yang belum terkena jamur masih aman untuk dikonsumsi.
Cukup iris bagian yang berjamur dan keju sisanya bisa digunakan kembali. Namun khusus untuk keju lunak seperti ricotta, brie, atau camembert, sebaiknya jangan digunakan lagi saat jamur mulai muncul di permukaan keju. Hal ini karena keju lunak lebih rentan terkena jamur, bahkan hingga ke bagian dalamnya.
4. Mengolah keju dingin
Keju (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Keju (Foto: Thinkstock)
Setelah dikeluarkan dari kulkas, sebaiknya diamkan keju di suhu ruang hingga teksturnya kembali empuk dan kenyal. Selain membuat keju lebih mudah dibentuk atau diparut, wangi alami keju akan lebih keluar saat keju mencapai suhu yang lebih hangat.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, langsung mengolah keju yang masih dingin akan membuat makanan menjadi kurang sedap. Hal ini karena teksturnya yang keras membuat rasa alami keju tidak keluar secara maksimal.
5. Memperlakukan semua jenis keju secara sama
Masa simpan keju (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Masa simpan keju (Foto: Thinkstock)
Meski terbuat dari bahan baku yang sama, beberapa jenis keju membutuhkan penanganan yang berbeda agar lebih awet. Mulai dari suhu hingga tempat yang tepat untuk menyimpan keju.
Keju bertekstur keras seperti cheedar atau edam dapat disimpan hingga berbulan-bulan dengan cara memasukkannya ke dalam wadah kedap udara sebelum disimpan di kulkas. Sebaliknya, keju lunak yang memiliki kadar air tinggi umumnya berumur lebih pendek, yakni hanya dua hingga tiga minggu setelah dibuka. Cara menyimpan yang aman yaitu lapisi keju lunak dengan alumunium foil atau kertas lalu masukkan ke dalam kulkas.
ADVERTISEMENT