Kisah Pemilik Restoran di Yunani Beri Makan Gratis untuk Pengungsi

12 Januari 2018 23:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik Restoran Yunani (Foto: Facebook/Nikos Katsouris)
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Restoran Yunani (Foto: Facebook/Nikos Katsouris)
ADVERTISEMENT
Sepasang suami istri di Yunani, Nikos Katsouris dan Katerina, membuka sebuah restoran istimewa untuk para pengungsi. Di restoran bernama 'Home for A Day' ini para pengungsi bebas memakan apa saja yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT
"Kami juga biasanya mempersilakan beberapa sukarelawan untuk makan, dan juga beberapa orang lokal dan semua duduk bersama saat makan. Mereka semua tampak bahagia tanpa ada batasan di sini. Mereka tidak memandang apa agama, warna kulit, dan negara," ungkap Nikos dilansir AJPlus, Jumat (12/01).
"Mereka berdua (Nikos dan Katerina) adalah orang Yunani yang pertama saya jumpai di sini. Mereka sangat baik. Saya menyukai Yunani karena mereka," ucap salah seorang pengungsi dari Suriah bernama Alma.
Para pengungsi makan di restoran 'Home for A Day' (Foto: Facebook/Nikos Katsouris)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengungsi makan di restoran 'Home for A Day' (Foto: Facebook/Nikos Katsouris)
Pengungsi lainnya, Joseph, mengaku keberadaan restoran ini lebih dari sekadar tempat makan gratis. "Ketika saya di sini, saya melupakan permasalahan saya dan semua stres saya. Saya merasa seperti di rumah sendiri," terang pengungsi asal Kamerun ini.
ADVERTISEMENT
Nikos dan Katerina membangun restoran ini di Pulau Lesbos, yang terletak sekitar 320 km dari pantai barat Yunani. Kawasan ini memang banyak dihuni oleh para pencari suaka dan imigran ke Yunani.
Katerina bercerita, tak sedikit pengungsi yang sudah menganggap restoran miliknya seperti rumah mereka sendiri. "Para pengungsi sering mengatakan 'Let's go home'. Mereka merasa sangat nyaman saat berada di restoran ini. Itulah mengapa nama restoran ini adalah 'Home for A day', tutur Katerina.
Para pengungsi makan di restoran 'Home for A Day' (Foto: Facebook/Nikos Katsouris)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengungsi makan di restoran 'Home for A Day' (Foto: Facebook/Nikos Katsouris)
Dengan aktivitas yang padat melayani para pengungsi, Nikos dan Katerine kerap tidur hanya satu atau dua jam per hari. Namun mereka mengaku tidak lelah dan akan tetap melakukan kegiatan itu seterusnya.
Untuk mengatur segala regulasi restoran, pasangan ini membentuk sebuah NGO khusus. Selain itu, restoran ini juga menjual kerajinan tangan hasil karya para pengungsi.
ADVERTISEMENT
"Jika kamu bisa membantu, maka lakukanlah," pesan Nikos dan Katerina untuk seluruh orang di dunia.