Kopi Koteka, Harta Karun dari Pegunungan Bintang Papua

4 Mei 2018 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi Koteka dari Oksibil (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Koteka dari Oksibil (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Berada di ujung timur Nusantara, pesona Papua memang tak ada habisnya, baik dari segi alam atau kulinernya. Coba saja kita tengok Raja Ampat yang sudah sangat tersohor akan keindahannya, atau kopi Wamena yang kelezatannya sudah mendunia.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti di situ saja, Papua ternyata masih menyimpan kekayaan kuliner lainnya yang bahkan belum terkuak. Adalah Oksibil, sebuah distrik yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Memiliki ketinggian mencapai 1950 hingga 2000 mdpl, tak heran bila distrik ini dijuluki sebagai Negeri di Dalam Awan. Di balik lanskap pegunungannya yang membentang, ternyata Oksibil menyimpan komoditas kopi unggul yang tak ditemukan di daerah lain, yakni kopi Arabika Typica.
Kendati tak sepopuler kopi Wamena, justru kopi dari Oksibil ini telah sampai ke berbagai penjuru dunia, mulai dari Australia, Selandia Baru, hingga Eropa. Bukan hal yang mengherankan, mengingat komoditas kopi jenis Arabika Typica dari Oksibil ini memang memiliki kualitas tinggi, apalagi karena tumbuh di ketinggian lebih dari 1800 mdpl.
Kopi Arabika Typica (Foto: flickr/ Mayorga Coffee)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Arabika Typica (Foto: flickr/ Mayorga Coffee)
Menurut ahli kopi dan direktur Curious People Roastery, Hideo Gunawan, semakin tinggi tempat tumbuhnya kopi, akan semakin meningkatkan kualitasnya. Apalagi, kopi dari Oksibil ini merupakan varietas Arabika Typica yang masih asli dan bukan merupakan hybrid, seperti jenis kopi dari Sumatra. Ditambah, tanah yang ada di distrik ini masih belum terjamah dengan pestisida.
ADVERTISEMENT
"Suhu di Oksibil 18 - 23 derajat celcius, sehingga sangat baik bagi pematangan kopi. Semakin dingin suhunya, pematangan kopi akan lebih lambat, dan membuat kualitasnya semakin baik," jelasnya saat ditemui kumparan di Alenia Papua Coffee & Kitchen, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (3/5).
Alhasil, tingkat keasaman yang dimiliki kopi dari Oksibil ini cukup tinggi. Sejatinya, kualitas kopi ditentukan oleh tingkat keasaman yang dimilikinya. Semakin asam kopi, penilaiannya pun akan semakin tinggi. Memiliki aftertaste sitrus dan rasa pahit yang 'tegas', menjadi salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh biji kopi dari pegunungan ini.
Kopi Koteka dari Oksibil (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Koteka dari Oksibil (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Tak kalah unik, kopi Oksibil pun dikemas dengan menggunakan kemasan yang berbentuk seperti pakaian adat khas Papua, yakni koteka. Bahkan, promosi hasil kopi dari Oksibil juga dilakukan dengan mengusung nama Kopi Koteka sebagai mereknya. Bukan tanpa alasan, penggunaan koteka sebagai kemasan kopi tidak dilakukan hanya untuk membuatnya semakin menarik, namun juga demi melestarikan kebudayaan dari Tanah Mutiara Hitam.
ADVERTISEMENT
Keaslian dan kualitas dari kopi Arabika Typica dalam Kopi Koteka tetap terjaga hingga sesapan terakhirnya, mengingat pengolahan biji kopi di Oksibil masih dilakukan secara manual, yakni dikupas dengan tangan. Ya, biji kopi yang diolah secara manual memang memiliki banyak keunggulan dibanding dengan olahan mesin. Gesekan yang terjadi pada mesin pengolah kopi akan menimbulkan panas yang dapat mempengaruhi kualitas dari kopi itu sendiri.
Tak hanya itu, ketajaman insting dan kecakapan masyarakat Oksibil dalam memilih biji kopi terbaik semakin membuat sajian Kopi Koteka semakin layak mendapat predikat sebagai harta karun tersembunyi dari Pegunungan Bintang.