Lebkuchen, Kue Jahe Khas Jerman Tertua di Dunia

12 Desember 2017 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lebkuchen, kue jahe khas Jerman (Foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Lebkuchen, kue jahe khas Jerman (Foto: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Setiap negara di dunia memiliki kebudayaan yang unik dan berbeda dalam memperingati Natal. Namun yang pasti selalu ada dan dinanti adalah berbagai camilan dan kue-kue manis khas Natal. Salah satunya adalah kue jahe.
ADVERTISEMENT
Kue jahe merupakan salah satu kue yang hampir wajib ada di perayaan Natal, khususnya di benua Eropa dan Amerika. Kue yang dibuat dari campuran tepung, jahe, dan gula ini memang sangat cocok disajikan saat Natal yang memang bertepatan dengan datangnya musim dingin di Eropa dan beberapa negara di Amerika.
Ternyata, tradisi menyajikan kue berbentuk manusia salju ini sudah berlangsung selama berabad-abad lamanya. Kue jahe yang kita kenal sekarang pertama kali dibuat di Jerman. Walaupun sekarang tradisi menyajikan kue jahe pada hari natal telah menjadi budaya hampir di seluruh dunia, Jerman menjadi negara paling pertama dan paling lama membuat kue jahe untuk merayakan datangnya natal.
Kue jahe asal Jerman dikenal dengan nama Lebkuchen yang jika diterjemahkan secara harfiah artinya adalah 'roti kehidupan'. Beberapa sejarawan mengartikan Lebkuchen sebagai kue madu mengambil dari kata 'lebbe' yang berarti sangat manis dan 'kuchen' artinya kue atau cake. Ada juga yang berpendapat jika Lebkuchen merupakan terjemahan dari bahasa Prancis 'pain d'epices' yang memiliki makna kue rempah.
ADVERTISEMENT
Lebkuchen pertama kali dibawa ke Nuremberg, Jerman sekitar abad ke 13 untuk disajikan pada perayaan Natal oleh para pendeta yang berasal dari Franconia, Jerman. Sejak saat itu, sajian Lebkuchen mulai menjadi tradisi Natal di Jerman. Tidak mengherankan jika sekarang Nurnberg menjadi pusat pembuatan Lebkuchen terbesar di Jerman bahkan Eropa.
Lebkuchen awalnya tidak banyak dikenal oleh orang dari luar Franconia sampai pada tahun 1487, Kaisar Friedric III membagikan 4000 kue jahe bergambar dirinya yang dilukis menggunakan gula kepada anak-anak Jerman.
Kemudian kue jahe semakin terkenal dan menyebar ke seantero benua Eropa pada abad ke 16 seiring dengan kepopuleran dongeng anak-anak berjudul Hansel and Gretel yang bercerita tentang sepasang kakak beradik yang tersesat di hutan dan menemukan rumah jahe milik seorang penyihir.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, kue jahe berbentuk rumah dengan ornamen berbagai jenis permen menjadi favorit anak-anak dan dikenal sebagai Lebkuchenhaeusle yang artinya adalah rumah kue jahe.
Masyarakat Eropa sekarang lebih mengenal kue jahe khas Jerman atau Lebkuchen sebagai kue jahe yang berbentuk hati karena memang dalam pembuatannya kue jahe dibentuk menyerupai hati lengkap dengan hiasan dari gula. Sedangkan untuk kue jahe yang berbentuk bulat disebut dengan Elisenlebkuchen yang diambil dari nama anak perempuan bernama Elisen yang merupakan anak dari seorang pembuat kue jahe tradisional di Jerman.
Karena sejarahnya, kue jahe khas Jerman saat ini dinobatkan sebagai salah satu warisan budaya Jerman dengan kota Nuremberg sebagai satu-satunya pusat pembuatan Nuremberg Lebkuchen tradisional.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya kue jahe yang awalnya hanya berbentuk bulat dengan hiasan gula berinovasi menjadi berbagai jenis dan bentuk yang sangat disukai oleh anak-anak. Kue jahe sekarang banyak divariasikan dengan berbagai bahan seperti kayu manis, kacang, aneka buah kering, cokelat, dan masih banyak lagi.