Makan di Malam Hari Bikin Gendut, Benarkah?

25 Oktober 2018 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan Tengah Malam  (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Makan Tengah Malam (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
Banyak sekali mitos seputar pola makan yang beredar di masyarakat. Salah satunya yang paling melegenda terkait dengan kebiasaan makan pada malam hari yang berujung pada kenaikan berat badan. Bagi kamu yang sedang menjalani program diet, tentu hal ini menjadi pantangan tersendiri. Namun, benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Press Selections, makan pada malam hari ternyata bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti kenaikan berat badan dan perubahan tingkat kolesterol. Pertanyaannya, sejauh mana makan di malam hari bisa mempengaruhi metabolisme dan mempengaruhi kenaikan berat badan ?
Seperti dikutip dari Times of India, metabolisme tubuh manusia melambat secara signifikan pada malam hari. Akibatnya, pembakaran kalori sulit terjadi dan menyebabkan penambahan berat badan.
Ilustrasi tidak nafsu makan (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidak nafsu makan (Foto: Shutter Stock)
Selain menyebabkan kenaikan berat badan ternyata makan di malam hari dan dekat dengan waktu tidur juga bisa menyebabkan beberapa dampak negatif, seperti gangguan asam lambung, hingga insomnia.
Banyak sekali asalan yang melatarbelakangi orang-orang untuk mengkonsumsi makanan di malam hari. Seperti lapar, stres, hingga sekadar untuk melampiaskan rasa bosan. Tak hanya itu, banyak juga yang tak sadar karena mereka terlalu asik makan sambil main game, internetan, atau menonton TV.
ADVERTISEMENT
Namun, jika kamu tetap ingin makan pada malam hari, para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori berkisar 450-650. Tak hanya itu, mereka juga menyarankan agar kamu sebaiknya makan paling lambat pukul 8 malam dan usahakan untuk makan 3 jam sebelum tidur.
Bagaimana, masih mau makan pada malam hari?