Makanan Manis Bisa Memperbesar Kapasitas Perut

Lava cake Foto: Shutter Stock

Sekenyang apapun, rasanya kita selalu punya ruang untuk dessert. Meski sudah dijejali makanan berat, entah kenapa perut masih bisa menampung makanan manis.

Perut kita sejatinya adalah organ yang fleksibel. Saat kita mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar, dinding perut bagian atas akan melebar. Dengan demikian, akan ada cukup ruang untuk menampung jumlah makanan yang ada.

Nah, ternyata, makanan bercita rasa manis juga berperan dalam menstimulasi refleks. Refleks tersebut akan memperlebar ruang dalam perut dan membuatnya lebih longgar.

“Bila kita menyantap dessert walau sudah merasa kenyang, kita menipu sensasi rasa kenyang tersebut,” ungkap sebuah penelitian dalam The Journal of the Norwegian Medical Association yang dilakukan oleh Arnold Berstad dan Jorgen Valeur.

Ada tiga hal yang bisa mempengaruhi refleks pada perut untuk membesar. Pertama, aroma dari makanan serta proses mengunyah dan menelannya. Kedua, tekanan dari makanan yang bersinggungan dengan perut. Terakhir, saat usus dua belas jari ‘merasakan’ makanan.

Ilustrasi perut kenyang Foto: Shutter Stock

Semua informasi tersebut akan diteruskan ke otak lewat aliran darah. Selanjutnya, otak akan mengirim sinyal agar otot-otot dinding perut mengalami relaksasi.

Nah, glukosa atau gula dari dessert yang kita santap dapat semakin mengurangi tekanan dalam perut dan sensasi rasa kenyang. Dessert akan membuat perut menyiapkan ruang untuk lebih banyak makanan.

Namun, meski dessert bisa memancing perut untuk ‘melar’, tubuh kita tetap perlu waktu untuk mencerna makanan yang disantap. Karenanya, bila perut terlalu penuh, muncul rasa kurang nyaman karena kekenyangan.

Sensasi terlalu kenyang ini memang tak akan langsung muncul usai kita menelan makanan, sebab ada jeda waktu di antaranya. Maka itu, jangan makan berlebihan walau itu dessert sekalipun, ya.