Manfaat Makan Tahu dan Tempe untuk Perempuan

13 April 2019 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tahu dan tempe Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tahu dan tempe Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia sudah sangat akrab dengan tahu dan tempe. Hampir setiap hari makanan berbahan kedelai ini hadir di meja makan. Digoreng, ditumis, disayur, hingga dikukus rasanya tetap enak.
ADVERTISEMENT
Mana lagi harganya murah. Enggak heran tahu dan tempe jadi makanan sehari-hari. Meski terlihat sederhana, tapi kaya akan nutrisi, lho. Mengutip Healthline, bahan utama tahu dan tempe mengandung karbohidrat serta lemak baik.
Dalam USDA Food Composition Databases mengungkapkan fakta nutrisi kedelai rebus. 100 gram kedelai mengandung 9,9 karbohidrat dan 16,6 gram protein. Selain itu, terkandung juga air, gula, serat, lemak jenuh dan tak jenuh, serta omega 3.
Pekerja mengeringkan biji kedelai untuk dijadikan tempe di rumah produksi tempe. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kedelai juga mengandung banyak vitamin dan mineral. Ada molibdenum (elemen penting dalam kacang-kacangan), vitamin K1 untuk pembekuan darah, vitamin B9 (folat), tembaga, mangan, fosfor, dan tiamin.
Kekayaan nutrisi ini tentu membawa manfaat bagi tubuh. Misalnya, makan tahu dan tempe bisa mengurangi risiko kanker. Terutama kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada remaja Asia-Amerika menemukan setidaknya seminggu sekali makan makanan berbahan kedelai secara signifikan mengurangi risiko kanker payudara.
Penelitian keluaran Departemen Kedokteran Pencegahan, Universitas California Selatan itu mengungkapkan kandungan isoflavon dalam kedelai memiliki peran yang baik. Bukan hanya pada remaja, orang dewasa juga dapat memanfaatkan kebaikan kedelai ini.
Ilustrasi tahu dan tempe Foto: dok.shutterstock
Sementara pada pria, kedelai bisa melindungi dari kanker prostat. Lagi-lagi isoflavon bertanggung jawab dengan baik atas perlindungan terhadap potensi sejumlah kanker tersebut.
Tingkat konsumsi kedelai yang tinggi oleh perempuan di Asia juga berpengaruh terhadap gejala buruk akibat menopause. Studi menunjukkan isoflavon, dan fitoestrogen dapat meringankan gelaja seperti berkeringat, serta perubahan suasana hati (mood swing).
ADVERTISEMENT
Makan tahu dan tempe dengan kedelai murni juga bisa mengurangi risiko osteoporosis. Berkurangnya kepadatan tulang ini biasa dialami perempuan usia senja.
Meskipun kedelai dalam tahu dan tempe bermanfaat tapi jumlah konsumsinya perlu dibatasi. Agar tidak menimbulkan efek buruk. Jika makan berlebihan bisa menekan fungsi tiroid, memicu kembung, diare, hingga alergi terhadap kedelai.