Nasi Jenggo, Hidangan Malam Murah Meriah Khas Pulau Dewata

28 September 2018 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasi Jenggo. (Foto: Instagram/@goodindonesianfood & @gaby_n12)
zoom-in-whitePerbesar
Nasi Jenggo. (Foto: Instagram/@goodindonesianfood & @gaby_n12)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang sering berkunjung ke Bali, pasti tak asing lagi dengan beragam sajiannya yang terkenal lezat dengan rasa rempah tradisional nan kuat. Seperti ayam betutu, sate lilit, hingga sambal matah yang kini sering dikombinasikan dalam berbagai sajian kekinian.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Bali juga memiliki sajian malam yang selalu laris diburu warga lokal maupun wisatawan dalam dan luar negeri. Bernama nasi jenggo atau jinggo, sekilas sajian ini terlihat menyerupai nasi kucing khas Yogyakarta karena porsinya yang cukup kecil untuk ukuran nasi bungkus.
Meski ukurannya kecil, seporsi nasi jenggo disajikan dengan lauk-pauk yang terbilang lengkap. Dijual dengan daun pisang sebagai pembungkusnya, nasi Jenggo terdiri dari nasi putih seukuran kepalan tangan, sambal goreng tempe, ayam suwir, serundeng, dan sambal pedas. Sebagai variasi, nasi putih pada sajian rakyat tersebut juga sering diganti menggunakan nasi kuning yang lebih gurih.
Nasi jenggo sendiri pertama kali populer di Denpasar sekitar tahun 1980-an. Konon, penamaan nasi jenggo berasal dari bahasa China Ceng Go yang berarti 'seribu lima ratus', sesuai dengan harga satu porsi nasi jenggo pada tahun 1990 sampai 2000-an.
ADVERTISEMENT
Namun banyak juga yang percaya bahwa nama jenggo diambil dari salah satu film Hollywood berjudul Djanggo yang sangat populer pada tahun pada awal tahun 1980-an. Kata Djanggo kemudian diplesetkan menjadi jenggo yang berarti jagoan, karena sering menjadi menu andalan orang-orang yang bekerja hingga larut malam.
Seperti halnya nasi kucing yang banyak dijajakan di malam hari, penjual nasi jenggo akan mulai menyiapkan dagangannya saat matahari terbenam hingga dini hari di pusat-pusat keramaian seperti terminal atau pasar. Harganya yang terjangkau dengan lauk yang cukup lengkap menjadi pilihan tepat untuk mengisi perut saat lapar di tengah malam. Tapi karena porsinya yang kecil, biasanya orang-orang bisa menghabiskan 2 hingga 3 porsi nasi jenggo dalam sekali makan.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan semakin banyaknya wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang datang ke Bali, popularitas nasi jenggo pun semakin meningkat. Seporsi nasi jenggo menjadi menu favorit setelah seharian mengitari berbagai destinasi wisata di Pulau Dewata.
Semakin banyaknya peminat, lauk pendamping nasi jenggo pun semakin lengkap. Sekarang kita juga bisa menjumpai nasi jenggo yang disajikan dengan telur rebus, mi goreng, sate lilit, dan aneka gorengan.
Tak hanya dijual secara kaki lima, sekarang nasi jenggo juga bisa dijumpai di rumah makan hingga restoran modern dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribuan per porsi tergantung isiannya. Bahkan kini banyak pula nasi jenggo Bali versi lebih modern yang disajikan bersama beragam olahan daging mulai dari ayam, sapi, hingga daging babi.
ADVERTISEMENT